17

92 12 0
                                    

Sekarang kayra hanya berdiam diri didalam kamarnya, ya kamar kayra yg berada di dikediaman keluarga gadis itu.

Sudah satu minggu lamanya ia berada disini dan suaminya yg dulu sangat ia cintai itu mungkin sekarang tengah bersenang senang dengan istri barunya itu.

Kayra lagi lagi meneteskan air matanya dikala mengingat beberapa hari lalu saat setelah pemakaman Mala kayra tidak mau kembali ke ndalem dan itu membuat kedua belah pihak kebingungan keluarga Gus Haidar mengira kayra sakit hati karena Gus Haidar menikah lagi tapi keluarga kayra yang tidak tau apa apapun langsung terkejut mendengar kenyataan tersebut, dan saat itu lah mereka langsung membawa kayra kembali kerumahnya.

Dan kenapa Gus Haidar tidak mau menalak kayra alasannya adalah anak yg berada dalam kandungan kayra.

"Ya Allah kenapa sesakit ini" ucap kayra memukul mukul dadanya merasakan sesak

Tok tok

"Kayra buka pintunya sayang, kamu harus makan dulu nak kasian anak yang ada didalam kandungan kamu" ucap bunda Yuni sambil mengetuk pintu

"Ya Allah, Astagfirullah sayang maafin umi ya, umi lupa umi gk sendirian lagi" ucap kayra sambil mengelus perutnya.

***

Saat ini kayra mengingat saat saat ia dan Naya membaca surat dari Mala, sungguh itu sangat menyakitkan ia tidak sanggup orang yang dulu sering menasehati nya menjaganya dan menguatkan nya telah pergi suaminya yg ia jadikan Sandara telah berpaling darinya.

"Mala, Naya aku kangen kalian, aku kangen masa masa kita bersenda gurau, saling menyayangi aku kangen semua itu Mala, Naya" ucap kayra sambil menunduk meneteskan air matanya.

"Ya Allah kuat kan hamba dari cobaan semua ini ya Allah" ucap kayra

Saat kayra sedang menyiram tanaman didepan rumahnya tiba tiba saja ada yg memeluk pinggang nya dari belakang, kayra langsung berbalik, dan mata kayra langsung membola saat melihat Gus Haidar ada disini tapi kayra menetralkan ekspresi nya dan tetap menatap datar Gus Haidar dan memaksa melepas pelukan Gus Haidar.

"Lepas Gus!" Ucap kayra menahan amarahnya

"Nggak, mas kangen banget sama kamu Kay" ucap Gus Haidar sambil memeluk kayra erat

"Tapi saya nggak" sarkas kayra dan menyentak tangan Gus Haidar agar melepaskan pelukannya.

"Kay plis jangan bikin mas emosi" ucap Gus Haidar

"Hah? Apa!? Saya gak salah denger, kan emang anda orangnya emosian gara gara perempuan itu!" Ucap kayra menahan air matanya mati matian

"Ini masalah kita gak usah bawa bawa fitri-

"Tidak usah menyebut nama perempuan itu didepan saya anda mengerti!!!" Ucap kayra emosi, apalagi iya mendengar suaminya lebih membela istri barunya itu.

"KAYRA!!! JAGA BICARA KAMU" ucap Gus Haidar dengan mata memerah.

Gus Haidar mengangkat tangannya ingin menampar kayra tapi ada tangan yang lebih dulu mencegah nya.

"MAKSUD LO APA HAH!!!" emosi altezza saat melihat adek kesayangannya hendak ditampar.

"B-bang" ucap Gus Haidar terbata bata

"Iya gua, mau apa Lo barusan heh!? MAU NAMPAR ADEK GUA? IYA!!! banci Lo" ucap altezza Abang kayra

"Tapi kayra salah bang" ucap Gus Haidar masih ingin membela diri

" Gua liat udh dari tadi bego! Lo lebih milih perempuan itu dari pada Kay kan? Ok mulai sekarang jangan harap lo ketemu lagi sama Kay dan anaknya!" Desis altezza

"NGGAK!! dia anak gua bang" ucap Gus Haidar emosi

"Tapi lo lebih milih perempuan itu kan?" Ucap altezza marah

"Kay boleh pergi saat dia udah ngelahirin anak gua, anak itu gua ambil dan Kay boleh lo bawa pergi" ucap Gus Haidar seenak jidat

"Haha! Lawak lo, lo pikir gua akan menuruti semua kata kata Lo" ucap altezza sambil terkekeh

" Tapi bang dia anak gua dia-

"Anda bilang dia anak anda? Dimana saat dia ingin sesuatu apakah anda Ada, saya yang membawanya kemana mana,saya yang akan melahirkan nya, dan saya juga yang akan mendidik nya, agar dia tidak brengsek seperti anda!!" ucap kayra dengan emosi yang menggebu gebu.

HAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang