Ternyata kamu bukan Matahari
Kamu adalah Hujan Deras
Yang membawa rasa nyaman dan hawa sejuk
Tapi ternyata,
Kamu datang bersama petir
Petir besar yang menyambarku dan,
Membuatku hancur menjadi serpihan-serpihan
Dan kamu,
Menghanyutkan sisa-sisa serpihan diriku
Yang sudah hancur menjadi beberapa bagian.
Ternyata dia bukan Rembulan yang datang,
Menggantikan sang Matahari
Dia adalah Gerimis
Yang perlahan-lahan melunturkan
Sakit yang kamu berikan
Dan juga,
Perlahan-lahan menghapus bayanganmu
Dari pikiranku,
Namun bukan dari hatiku.