GP03 - After That

1.2K 169 7
                                    

Pagi hari menyapa, sinar matahari mulai menghangati bumi, begitu pula dengan kicau burung yang terdengar riang diluar villa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari menyapa, sinar matahari mulai menghangati bumi, begitu pula dengan kicau burung yang terdengar riang diluar villa. Tetapi, keheningan justru terjadi didalam kamar yang ten tempati. Dirinya hanya mampu terduduk diatas ranjang besar kamar itu, berhadapan dengan sosok dominant tampan, yang baru dia ketahui bernama lee taeyong. Ten terus meremat jemarinya, bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya saja dia tidak bisa. Apalagi untuk menatap dominant dihadapannya kini, ten seakan tidak memiliki keberanian.

Tidak hanya ten, taeyong pun juga merasakan hal yang sama. Dia kini hanya mampu menundukan kepalanya, sambil duduk disofa kamar itu. Dirinya seakan tidak ada kekuatan, untuk menatap submissive cantik yang semalam dia tiduri akibat mabuk. Seumur hidupnya, taeyong tidak pernah bertingkah sejauh ini. Bahkan saat bersama doyoung pun, keintiman mereka hanya sebatas ciuman dibibir. Membuat taeyong merasa amat sangat bersalah pada ten, terlebih lagi, taeyong sempat mendengar ten menangis didalam kamar mandi tadi.

Sepersekian detik dalam keheningan, taeyong mulai memberanikan dirinya untuk membuka suara. Dia bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekat kearah ten. Kemudian taeyong duduk disisi ranjang, membuat ten semakin meremat jemarinya dengan erat.

"Maaf."
Suara lembut taeyong terdengar ditelinga ten, namun ten masih tidak berani mengangkat kepalanya.

Grep...

Tangan taeyong menggenggam tangan ten, membuat ten tersentak kaget, dan langsung mengangkat wajahnya.

"Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang, hanya kalimat maaf ini yang bisa aku ucapkan. Aku, benar-benar minta maaf padamu."
Lanjut taeyong berucap, dengan manik keduanya yang kini saling tatap.

"Aanda ttidak sepenuhnya salah tuan, kkita sama-sama mabuk semalam."
Jawab ten terbata, kemudian dia kembali menundukan kepalanya, tidak berani bertatapan dengan taeyong lebih lama lagi.

"Kamu tidak perlu takut, aku pasti akan bertanggung jawab akan perbuatanku padamu. Kamu bisa mencariku kapanpun, jika terjadi sesuatu padamu."
Ucap taeyong, yang dijawab anggukan pelan dari ten.

"Bukankah tidak sopan, jika tidak menatap lawan bicaramu saat berbicara?."
Lanjut taeyong, membuat ten refleks mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk.

"Mmaaf tuan."
Jawab ten terbata, sambil menatap takut-takut pada taeyong.

"Jadi, namamu ten?."
Tanya taeyong, dan lagi-lagi hanya anggukan kepala yang taeyong dapatkan. Sepertinya submissive cantik itu, benar-benar tidak nyaman berdekatan dengannya.

"Tidak seperti nama orang korea."
Lanjut taeyong berucap, membuat ten kini mulai menatapnya.

"Aayahku dari thailand, nama korea ku lee young heum."
Jawab ten terbata, sungguh dia benar-benar merasa canggung berhadapan dengan taeyong. Terlebih pertemuan mereka itu, disebabkan oleh sebuah kesalahan fatal.

God's Plan ~ [TaeTen] || Complete ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang