GP07 - Someone

998 138 12
                                    

Dua bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua bulan kemudian.

Dua bulan sudah ten menjadi istri seorang lee taeyong, kini keduanya hidup bahagia dikediaman mereka. Ten sudah mulai membuka hati pada sang suami, demi terciptanya kehidupan rumah tangga impian mereka. Begitu pula dengan taeyong, kini dominant lee itu semakin terjatuh pada istri cantiknya. Ten lee, sosoknya berhasil menyembuhkan hati seorang lee taeyong. Kini mereka tidak lagi canggung mengungkapkan kasih, baik dengan ucapan, atau pun tindakan.

Grep...

Sepasang tangan kekar melingkar dipinggang ramping ten, membuat submissive berusia dua puluh satu tahun itu tersentak. Tidak hanya sebuah pelukan, ten juga merasakan elusan ringan diperutnya. Bahkan ten turut merasakan geli ditengkuknya, akibat taeyong yang mendusalkan wajah diperpotongan lehernya.

"Sedang apa, kenapa bangun sepagi ini hmm?."
Tanya taeyong, dengan suara serak khas bangun tidurnya, sambil menyandarkan dagu dipundak sempit sang istri.

"Tadi aku lapar, tapi sekarang tidak jadi lapar."
Jawab ten, dengan suara lirihnya. Membuat taeyong merenggangkan pelukannya ditubuh ten, dan membalik tubuh ramping sang istri menghadapnya.

Setelah ten berbalik menghadapnya, taeyong menatap lekat sosok dihadapannya kini. Terlihat wajah cantik sang istri yang sedikit murung, bahkan manik indah yang tengah dia tatap mulai berkaca-kaca.

Srak...

Grep...

Taeyong mengapit dagu ten dengan jemarinya, membawa wajah cantik sang istri bertemu tatap dengan dirinya.

"Ada apa?, kenapa sedih seperti ini hmm?."
Tanya taeyong, dan tanpa aba-aba ten justru langsung menangis.

"Aku lapar, tapi aku tidak tau kenapa ingin menangis, karna tidak ada makanan yang aku inginkan. Hiks."
Jawab ten sambil terisak, membuat taeyong terkekeh kecil.

Grep...

Taeyong menyentuh perut ten, kemudian mengusap lembut perut yang sudah mulai menyembul itu.

"Anak baik, kamu ingin makan apa nak?, jangan membuat mamamu menangis sayang."
Ucap taeyong lembut, sambil terus mengusap perut ten.

"Kak, aku ingin steak daging, apa boleh?. Hiks."
Tanya ten yang masih terisak, membuat taeyong lagi-lagi tersenyum hangat.

"Tentu boleh sayang, sangat boleh. Tapi kamu mau menunggu sebentar kan?, kita pesan makanan yang kamu inginkan."

"Aku, ingin kakak yang memasaknya."
Ucap ten, sambil menundukan kepala, dan meremat jemarinya. Dia benar-benar tidak enak pada taeyong, tapi dia sangat ingin steak tersebut hasil buatan sang suami.

"Baiklah, tapi aku harus pergi berbelanja dulu, karna tidak ada bahan-bahan untuk membuat steak dirumah kita."
Jawab taeyong, yang kini sudah menggenggam jemari lentik ten.

God's Plan ~ [TaeTen] || Complete ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang