Kangen gak?
Ramein ya!
3: dunia yang tenang akan hilang.
Angel sampai di apartemennya pukul 9 malam, angel menolak mentah mentah saat Zayden menawarkan dirinya untuk mengantarkannya pulang, jelas angel menolak, dia tidak ingin terlibat lebih jauh lagi dengan Zayden, cukup sebagai sekretarisnya saja.
Dan mungkin besok dan hari hari lainnya, angel tidak bisa tenang lagi, dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak dari tadi, walau sudah memenjamkan matanya beberapa kali, tetap saja.
Dia sudah berguling kekanan-kekiri tetapi tetap saja tidak bisa tidur, angel berdecak, dia mengumpati nama bos yang tadi dia jemput itu.
"Zayden sialan."
💅
Setelah memakai make up tipis angel kembali menatap pantulan dirinya didepan cermin, mata panda nya sudah ditutupi oleh make up, ya kalian tahu angel hanya tidur 6 jam malam tadi.
Melirik jam di tangannya sebelum keluar dari kamar diikuti oleh Milo.
"Milo momi berangkat, bye, dadahh, eh eh bentar sini cium dulu." Angel mengangkat Milo ke gendongannya lalu menciumnya dengan gemas.
"Bye, mommy pergi ya mau nyari jodoh Milo dulu. baik baik ya, kalo laper makan, jangan ngambek."
"Pagi."
Angel menyapa balik seorang karyawan yang menyapanya terlebih dahulu, lalu angel melirik kearah sebuah tangan yang merangkul bahunya, tidak terkejut karena sudah tahu siapa pelakunya.
"kamu pulang telat kemaren?,"
"Enggak sih, gue pulangnya kayak biasa, cuman ada halangan aja kemaren sampe pulang telat."
Akmal mengangguk mengerti,
"emang ada apa?."Baru saja angel ingin menjawab, sebuah jawaban langsung menjawab pertanyaan Akmal dari arah belakang mereka.
"Dia bersama saya kemarin,"
Keduanya berbalik kebelakang, angel berdecak dan Akmal mengernyit heran.
"Ada pegawai baru ya njel?,"
Angel mendengar itu ingin tertawa tapi dia tahan, dia langsung menyikut perut Akmal menggunakan tangannya.
"Dia bos kita," angel berbicara sedikit berbisik.Zayden berdiri dengan santai namun tatapannya masih tajam.
"Dilarang berpacaran dikantor, apalagi mengenakan pakaian yang begitu ketat disini."💅
Rapat yang tertunda sebelumnya sudah selesai pukul 10 tadi, dan angel baru bisa duduk tenang dikantin sekarang.
Perutnya begitu sakit, ini gara gara dia tidak sarapan tadi pagi.
Baru saja angel ingin menyuapkan sesendok makanannya, dering suara yang berasal dari ponselnya berbunyi.
Angel mengumpat dalam hati, siapa lagi ini?!
0867xxxxxxx is calling
Menghela nafas sebentar sebelum mengangkat telepon itu.
"Siapa?," Tanpa basa basi lagi langsung bertanya.
"Keruangan saya sekarang,"
Angel menjauhkan ponsel itu dari telinganya, mendelik saat suara itu terdengar familiar ditelinga nya.
"Siapa,"
"Bos kamu."
Dan Tut! Panggilan terputus.
Angel menatap makanannya yang masih utuh, dia harus merelakan makanan ini agar tidak kena semprot bos sialan itu.
"Zayden sialan."
Rasanya angel benar benar ingin pergi sekarang, pergi dari hadapan Zayden yang sekarang sedang menatapnya lekat lekat seakan akan memakannya sebentar lagi, padahal dia yang lapar.
"Mulai sekarang, dilarang berpakaian ketat diarea kantor, kamu merusak pandangan mata saya."
Angel spontan melirik pakaian yang dikenakannya, rok hitam diatas lutut dengan blush berwarna peach, masih terbilang sopan untuknya, tapi kenapa Zayden terganggu dengan penampilannya?
Masih banyak karyawan lain yang pakaian melebihi pakaian yang dikenakan angel, Rina misalnya.
Lama berpikir tak lama Tersenyum mengejek,
"tidak ada masalah dengan pakaian saya pak, semuanya tergolong sopan,""Tidak mungkin bukan kalau bapak tergoda dengan pakaian saya?," Lanjut angel menatap datar kearah Zayden.
Kali ini Zayden tersenyum miring, dia melihat angel dari atas sampai bawah, Membuat angel menyilangkan tangannya didepan dada.
"tidak, karena saya sudah pernah melihat semuanya."
Sialan, Zayden bertambah mesum!
💅
Angel kedatangan tamu yang tidak terduga saat dia sedang makan berdua diruangan Zayden, ya, pria itu memintanya.
Angel duduk tidak tenang saat perempuan paruh baya yang masih cantik itu menatapnya dengan sorot binar dimatanya.
Naya, bunda dari seorang Zayden.
Tanpa aba aba lagi, Naya memeluk tubuh angel dengan erat.
"Astaga angel, kamu kemana aja? Ilang bertahun tahun, gak hubungin bunda sama sekali."
Angel meringis pelan, dia rindu pelukan ini, pelukan yang selalu dia dapat beberapa tahun sebelumnya.
"Maaf Tante,"
Naya menggeleng, dia menjauhkan dirinya terlebih dahulu.
"Ihhh kenapa panggil Tante?! Panggil bunda sayangg,"Angel tersenyum malu, " iya bunda."
Naya ikut tersenyum, dengan sinis dia menatap Zayden.
"Pasti kamu pergi gara gara dia kan?."Angel menatap Zayden yang juga tengah menatapnya.
"Mom," Zayden memperingati, namun langsung dipelototi oleh bundanya."Apa? Mau ngebelaa?."
Zayden menghela nafas, dia memijat pangkal hidungnya.
Melawan juga tidak akan menang, Apalagi kedua perempuan ini orang yang berpengaruh besar di kehidupannya.
Bersambung....
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
We're don't done yet
Romance"We're don't done yet." *** Angella Claudia Evans. Nama yang akan jadi Salah satu incarannya saat dia akan kembali ke negaranya, Indonesia. Kembali berurusan dengan Zayden Alvaro, tidak membuat Angel senang sama sekali, menurutnya Zayden adalah...