05

5 2 0
                                    

Kangen gak?

Ramein ya!

Btw jangan lupa follow author ya:)



Happy reading!!






Angel tidak akan menduga kalau dia akan bertemu Zayden direstoran malam ini.

Angel melirik gelisah pada Elano, ya bocah itu bersamanya sekarang. Sangat Berbeda dengan angel yang gelisah, Elano malah menatap kagum pada Zayden.

Dan tanpa aba aba bocah kecil itu turun dari tempat duduknya, menghampiri Zayden yang juga tengah menatapnya.

"Hi blo, you'le so handsome,"

Angel menatap tak percaya pada Elano, benarkah itu dia? Bagaimana mungkin bocah kecil itu menghampiri Zayden yang baru saja ditemuinya, Elano adalah si sombong yang penurut, dia akan terang terangan menampilkan raut ketidak sukaanya pada orang yang sengaja mencari perhatiannya, bahkan Akmal adalah salah satu orang yang ada didaftar blacklist bocah itu.

Tapi ini Zayden, bahkan lelaki itu hanya diam tenang dengan makanannya, walaupun saat pertama kali melihatnya dia sedikit terkejut.

"Thank you, you to." bahkan Zayden menjawab tanpa nada.

Elano menunduk salah tingkah, dia menautkan kedua tangannya.
"Thank you."

Angel menarik Elano untuk mendekat kearahnya, dia menatap sinis pada Zayden.
"terima kasih atas makanannya, pak Zayden."

Angel bangkit, hendak menarik Elano untuk mengikutinya pergi, tapi respon Elano hanya diam Menatap Zayden dengan senyuman lebar yang memperlihatkan giginya.

"Ale you my sistel's boyfliend?? "

💅


Zayden memang keras kepala, angel sudah berulang kali menolak diantar pulang olehnya tapi dia tidak mendapatkan dukungan, Elano malah menyetujui ajakan  Zayden saat ingin mengantar mereka pulang, dia lebih memilih diantar Zayden daripada ikut dengannya.

Entah racun apa yang diberikan zayden saat makan sampai bocah kecil itu sangat nyaman berada disisinya.

Dan Akhirnya Angel pasrah, dia rela meninggalkan mobilnya demi menjaga Elano yang sekarang sudah duduk dipangkuannya.

Perjalanan mereka dipenuhi oleh suara Elano, bocah kecil itu begitu cerewet, tidak seperti biasanya.

"Blo zay, apa kakak ku cantik?,"

Angel sedikit tersentak dengan pertanyaan itu, karena penasaran dengan Jawabannya angel melirik Zayden yang juga sedang menatapnya.

"Yeah, kakakmu cantik,"

Apakah kalian melihat seringaian itu?

Memang terlihat begitu panas, tapi juga menyebalkan.

Kini Elano menatap angel dengan senyuman yang membuat siapa yang melihatnya menjadi gemas.
"Kenapa pipimu tidak memelah sistel? "

Terdengar suara deheman dari Zayden, sialan, pasti lelaki itu sedang menahan tawanya sekarang.

"Karena aku tahu aku cantik, makanya aku tidak tersipu dengan pujian seperti itu yang memang sering aku dengar."

Angel ingin cepat cepat pulang sekarang, dia ingin terbebas dari zayden ditambah lagi dengan pertanyaan pertanyaan yang diajukan Elano selanjutnya.

Tin!

Tin!

Tapi sayangnya Doanya tidak terkabul, jalanan malah macet total, mereka terjebak Disini, ditengah jalan raya. Terlebih lagi jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dimana itu waktunya Elano tidur.

We're don't done yetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang