BANGKITLAH PEMUDA ( REFLEKSI HARI KEBANGKITAN NASIONAL)

26 2 0
                                    


By : ERWIN JALALUDIN RUMI

Hey kamu!
Ya, kamu!
Maukah kau dengar tentang sebuah sejarah?
Ya, seorang pemuda berusia 31 tahun mampu menaklukkan sebuah negara besar bernama Konstatinovel di tahun 1453 M.
Kawan...
Dialah Muhammad Al-Fatih Sultan Kerajaan Turki Utsmani.
Dia taklukkan Bizantium seperti yang dijanjikan Nabi Muhammad SAW di usia yang masih belia.
Kawan...
Negeri ini hanya akan bisa bangkit bila pemudanya mau belajar sejarah. Mau bekerja keras, tak mudah di adu domba dan mencintai setiap jengkal tanah negeri ini.
Tak akan menjualnya kepada aseng dan asing!

Hai, kamu.!
Ya kamu Pemuda Indonesia harapan bangsa!
Janganlah kamu berpangku tangan, singsingkan lengan baju!
Berbuatlah sesuatu untuk bangsa yang lagi sakit saat ini.

Hei kamu!
Ya kamu pemuda Indonesia!
Hari ini bangsa ini sedang sakit dan sekarat. Tak tahukah kau?
Hutang negara kita lebih enam ribu trilyun?
Anggaran negara dikorup beramai-ramai?
Dan kau masih enak-enakan rebahan main game online tak peduli semua ini?
Dan kau masih asik berjoget ria tiktokan?

Hey kamu!
Ya kamu Pemuda Indonesia harapan bangsa!
Tak sadarkah kau, saat ini kalian di ninabobokan?
Digempur game online hingga lupa ngaji
Dibanjiri tiktok agar generasimu tak punya malu bergoyang erotis di depan kamera dan dinikmati jutaan mata di penjuru dunia?
Masya Allah...
Parahnya kalian bangga!

Hei kamu!
Ya kamu pemuda Indonesia harapan bangsa!
Apa yang bisa diharapkan dari generasi macam kalian?
Generasi bucin!
Generasi micin!
Generasi alay dan lebay!
Bangsa ini takkan pernah bisa bangkit bila
generasinya seperti ini.
Lemah iman!
Miskin wawasan!
Tak punya kemauan!
Maunya enak-enakan!

Hey kamu!
Ya, kamu pemuda Indonesia
Harapan bangsa!
Bangunlah dari tidur panjangmu...
Ibu pertiwi memanggilmu
Darma baktikan potensimu!
Asah bakatmu!
Berikan karya terbaik untuk negerimu!
Mari bergandeng tangan, eratkan persatuan.
Mari kita menatap ke depan.
Satukan tekat dan kekuatan, demi Indonesia negeri kebanggaan.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang