• happy reading! •
"Ayo buruan Al, temenin gue ke ruang osis!" ucap David tak sabar sambil menarik narik baju Alvaro
"Iya iya, sabar kenapa sih buset! Jangan di tarik-tarik baju gua! Entar sobek kaga ada lagi gantinya." jawab Alvaro sedikit kesal.
"Beli lagi dong, kan lu kaya." sahut David.
"Amin dah gue kaya. Udah, yuk." ajak Alvaro.
David dan Alvaro pun berjalan menuju ruang osis. Saat sampai di depan ruang osis, entah kenapa jantung David berdetak kencang dan ia merasa sangat gugup.
"Ketuk gih." pinta Alvaro sambil mendorong pelan bahu David mendekat ke arah pintu ruang osis.
"Sabar nyet, gue mau nyiapin mental dulu nih." jawab David lalu ia menarik nafas panjang.
"Lebay lo." nyinyir Alvaro.
"Huft.. Tenang David, nggak boleh panik." gumam David.
Dengan mengumpulkan keberanian tinggi, David pun mengetuk pelan pintu ruang osis. Namun tidak ada jawaban.
"Kok kayak nggak ada orang ya, Al?" tanya David pada Alvaro dengan wajah bingung.
"Nggak tau deh. Mungkin dia pergi?" tebak Alvaro.
"Hai, cari siapa?" sapa Raya.
Raya tiba-tiba muncul di belakang David dan Alvaro dan membuat mereka berdua tersentak kaget.
"Astaga Raya, bikin kaget aja!" ucap Alvaro sambil mengelus ngelus dada nya.
"Sorry. Kalian berdua ngapain disini? Ada urusan apa?" tanya Raya.
"Iya nih, ada urusan. Nih temen gue David, katanya mau gabung osis." jawab Alvaro to the point.
"Tiba-tiba banget?" tanya Raya sambil mengernyitkan dahinya.
"Nggak tau kesambet apaan dia." jawab Alvaro.
"Lo yang nyuruh gue masuk osis, Alvaro kambing! Bener bener ni orang." batin David menatap sinis Alvaro.
"Lo.. serius mau gabung osis?" tanya Raya memastikan kepada David seraya menatapnya.
"Y-ya.. beneran lah! Gue nggak lagi becanda kok." jawab David sedikit gelagapan.
Raya pun melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Oke, mumpung gue lagi nggak ada kerjaan jadi lo bisa gue wawancara sekarang."
David membulatkan matanya. "Sekarang banget Ray?" tanyanya kaget.
"Iya, biar besok lo bisa ikut rapat. Ya, itu pun kalau lo keterima." jawab Raya.
"Udah sekarang aja Dav. Atur aja Ray, sekarang ya." ucap Alvaro.
Raya pun mengangguk. "Ayo masuk. Lo tunggu disini." ucap Raya sambil menunjuk Alvaro dan Alvaro pun mengangguk.
Raya masuk ke dalam ruangan osis duluan. Sementara David, ia semakin panik. Ia tidak tahu pertanyaan apa yang akan diberi Raya kepadanya.
"Lo kenapa bengong aja? Sana buruan masuk." ucap Alvaro.
"Kita belum briefing soal wawancara, Al. Gimana kalau gue nggak bisa jawab?" tanya David sedikit panik.
"Apanya yang mau di briefing sih, Dav? Udah gampang kok pertanyaan nya lo bisa jawab pasti." jawab Alvaro.
"Kok nggak masuk sih? Apa mau wawancara di luar aja?" tanya Raya yang keluar lagi dari ruangan osis karena David tidak masuk juga.
"Eh iya Ray, ini mau masuk kok." ucap David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ketos ; Ssungwint [END] ✔
Novela JuvenilTentang David Anggara, murid di sekolah SMA Saint Peterson yang menyukai seorang ketua osis yang juga satu sekolah dengannya yang bernama Raya Annastasya. David sudah menyukai Raya pada pandangan pertama, dan suatu hari David berniat untuk bergabung...