2. Renjun's power

2.1K 188 1
                                    

Renjun menatap gedung tinggi dihadapannya. Ia ingin masuk tapi ia ragu. Tapi karena Jaehyun menyuruhnya untuk menghampiri pria itu, Renjun pun nekat masuk. Kepalanya menengok ke kanan kiri melihat beberapa orang yang berlalu lalang dan menatapnya aneh. Apakah dia seaneh itu?

"Eummm maaf nona, boleh aku tanya dimana ruangan uncle Jaehyun?" tanya Renjun. Wanita yang menjadi resepsionis itu menatap Renjun dari atas sampai bawah. Memang penampilan Renjun saat ini lebih mirip seperti anak SHS karena memang saat ospek tadi mereka disuruh menggunakan seragam SHS.

"Ada perlu apa dengan Jung sajangnim?" tanya wanita itu angkuh. Renjun mengigit bibir dalamnya. Ia gugup.

"Uncle Jae yang suruh Injun ke sini" jawab pemuda itu. Wanita dihadapannya terlihat berdecih.

"Tidak boleh! Pergilah!" usir wanita itu. Renjun berjalan menuju ke luar kantor dan mengeluarkan handphone miliknya lalu menghubungi Jaehyun.

"Halo uncle, Injun tidak bisa masuk ke dalam" adunya

"Kau dimana?"

"Injun ada di depan, tadi nona yang di depan mengusir Injun" adu Renjun lagi. Ia benar bukan? Wanita tadi mengusirnya? Ia harus mengadukan hal itu ke Jaehyun. Ia tidak ingin seperti para tokoh-tokoh fiksi yang ia baca. Setelah diusir oleh resepsionis mereka hanya menangis. Terkadang Renjun kesal dengan karakter seperti itu. Padahal apa susahnya menelfon?

"Baiklah uncle akan ke sana"

"Ya uncle, Injun tunggu" Renjun pun mematikan telfonnya lalu menyimpan handphone miliknya di saku. Ia sedikit bersenandung kecil sembari menunggu Jaehyun datang.

"Njun" panggil seseorang dengan lembut. Renjun tau betul itu suara unclenya. Ia langsung membalikkan tubuhnya lalu memeluk Jaehyun erat. Pria itu membalasnya dengan senang. Siapa yang menolak jika dipeluk manusia semanis Renjun?

"Uncleee Injun diusir sama nona itu" adu Renjun dengan mengerucutkan bibirnya. Jaehyun gemas bukan main.

"Pecat dia uncle, Injun tidak suka, dia bekerja dengan malas, dia juga berpakaian seperti jalang" Renjun menutup mulutnya sendiri. Ia sadar kata terakhir yang ia ucapkan. Tidak seharusnya ia mengucapkan hal itu. Bagaimana jika Jaehyun menilainya tidak sopan? Heii!! Ia masih 18 tahun, bukankah itu kata yang tidsk sopan?

"Darimana kau mempelajari hal itu?" tanya Jaehyun tenang.

"Eummm aku tau dari teman SHS ku uncle" jawab Renjun. Memang benar, ia diracuni hal-hal seperti itu dengan teman SHS nya dulu.

"Itu tidak sopan, uncle akan menghukum mu jika mengatakan kata itu lagi" Renjun mengangguk takut. Suara Jaehyun terlihat serius. Ia takut.

"Maafkan Injun, Injun janji tidak akan seperti itu lagi" Jaehyun menampilkan senyum hangatnya laku mengusak surai madu Renjun.

"Jadilah rubah yang penurut" ucap Jaehyun. Renjun bingung maksud Jaehyun tapi ia tidak mempedulikannya. Yang terpenting adalah Jaehyun tidak marah.

"Sudah ayo masuk ke ruangan uncle" Jaehyun mendaratkan tangannya di pinggang Renjun. Jika orang tidak tau maka mereka pasti mengira Jaehyun itu sugar daddy dan Renjun sugar baby nya.

Memang tidak salah. Wajah Jaehyun terlihat sudah matang dsn dewasa bersanding dengan Renjun yang memiliki wajah imut dan baby face.

••••••

Jaehyun kini sedang sibuk memeriksa berkas-berkas sedangkan Renjun tengah asik dengan acara makannya. Sesekali Renjun menyuapi Jaehyun yang sibuk memeriksa berkas. Jaehyun terima-terima saja karena sebenarnya ia juga lapar tapi ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dulu.

"Uncle aaa lagi" Renjun kembali menyuapkan sesendok penuh makanan ke mulut Jaehyun. Pria itu dengan santai membuka mulutnya dan memakan makanan itu.

"Yeayyy habis!!" seru Renjun senang. Jaehyun melirik sekilas. Benar, ternyata bekas makanan itu sudah bersih tidak bersisa. Biasanya Jaehyun selalu mengeluh ketika makan siang karena ia tidak suka menunda pekerjaannya. Tapi dengan kehadiran Renjun ia bisa menghabiskan makan siangnya tanpa mengeluh.

"Uncle" Renjun menepuk pundak Jaehyun.

"Kenapa hm?"

"Uncle benar-benar akan memecat nona itu kan? Dia sudah jahat ke Injunie" sepertinya ia dendam dengan perlakuan resepsionis tadi. Ia terus mendesak Jaehyun untuk memecat wanita itu.

"Iya-iya uncle akan memecatnya sekarang" terlihat Jaehyun menghubungi sekertaris pribadinya untuk mengantarkan orang yang mengusir Renjun tadi. Hanya butuh waktu 15 menit untuk membuat wanita itu menghadap Jaehyun.

"Terimakasih Kun" Jaehyun mempersilahkan sekertaris pribadinya itu untuk pergi dan menyelesaikan pekerjaan yang ia berikan.

"Kau dipecat"

"T-tapi sajangnim saya tid-"

"Kau mengusir kesayangan saya, jadi silahkan kau bereskan barang-barang mu saya tidak butuh orang seperti mu di sini"

"Dan sekarang keluarlah, ambil uang pesangon mu di Kun" usir Jaehyun. Wanita itu pun membungkukkan badannya ke Jaehyun lalu melangkah pergi. Sebelum itu ia sempat menatap Renjun tajam. Renjun tidak mau kalah, ia menatap balik wanita itu tajam. Ada senyum kemenangan di bibir tipisnya. Satu pengganggu sudah ia singkirkan.

"Uncle tadi Renjun dapat banyak teman tadi"

"Benarkah?"

"Iya, Renjun senang, mereka baik sekali, Jaemin dan Soobin satu jurusan dengan Renjun" ucap Renjun dengan wajah ceria. Jaehyun terkekeh. Baguslah jika Renjun bisa beradaptasi dengan baik. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana anak seimut Renjun diganggu di kampusnya.

"Baguslah, uncle senang mendengarnya"

"Uncle, tadi kakak tingkat memberikan satu formulir, karena nggak ada baba jadi uncle saja yang tanda tangan okey??" tanya Renjun. Jaehyun mengangguk. Ia tidak keberatan akan hal itu.

"Nah uncle tanda tangan di sini" tunjuk Renjun. Jaehyun mengerti. Ia pun menandatangani formulir itu.

"Masih ada lagi?" tanya Jaehyun. Renjun menggelengkan kepalanya.

"Ahh Injun lupa, besok Injun disuruh membawa bekal" ucap si manis lagi. Lagi dan lagi Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya tanpa melunturkan senyum di wajah tampannya itu.

"Kau ingin membawa bekal apa?" tanya Jaehyun. Renjun sedikit berfikir. Ia juga bingung ingin membawa bekal apa.

"Injun tidak tau uncle"

"Ya sudah, pulang nanti kita ke supermarket dulu ya?"

"Iya uncle"

•••••

Sorry ya buat yang nungguin kenapa lama up sedangkan book sebelah up terus. Jadi guys book sebelah itu aku udah tulis sampe beberapa chap, jadi tinggal aku up. Jadi sorry ya buat yang nungguin agak lama. Lyn suka keilangan ide.

Jangan lupa votement guys 🤗

Uncle? [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang