8. guilty feeling

1.9K 127 2
                                    

Bagi siapapun yang nemuin typo or salah kata langsung komen aja ya soalnya aku juga suka khilaf 🙏🏻

Happy reading guys 💚

••••••

Jaehyun menatap kesal rumahnya yang begitu berantakan. Bahkan dirinya juga ikut berantakan. Dan dimana oknum yang sudah membuat berantakan? Maka jawabannya mereka sedang tidur. Nasib baik Jaehyun sayang dengan Renjun jadi dia tidak akan marah. Entahlah, biasanya jika hanya Felix dan Soobin yang ke rumah tidak seberantakan ini. Tapi kenapa ini begitu berantakan? Sepertinya Renjun membawa temannya yang lain.

Jaehyun berjongkok memunguti bekas makanan yang berserakan di depan ruang tv. Tapi baru dua bungkus makanan saja Jaehyun sudah malas.

"Cepat bersihkan ini" titah Jaehyun. Ia lebih memilih pergi ke kamarnya dan tidak memperdulikan ruangan yang sangat berantakan itu. Ia beralih ke kamar Renjun melihat pemuda itu. Tapi ia terkejut dengan keadaan saat ini. Renjun berada di kasur dengan 4 pemuda lainnya yang Jaehyun yakini adalah dominan sedangkan 3 teman Renjun yang lain berada di sofa dan karpet berbulu tengah tertidur lelap. Bukan hanya itu, salah satu pemuda yang tidur dengan Renjun itu memeluk dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Renjun membuat Jaehyun semakin emosi.

••••••

Renjun menatap bingung ke arah Jaehyun yang sedari tadi diam tak ingin membuka percakapan.

"Emm uncle"

"Masuk kamar" titah Jaehyun. Pria itu mengambil iPad miliknya dan kembali mengacuhkan Renjun.

"Uncle marah kalo Injun bawa temen-temen Injun??" tanya Renjun. Jaehyun tak bergeming. Ia lebih memilih fokus dengan iPad nya.

"Jawab uncle"

"Tidak"

"Terus kenapa uncle cueki Injun seperti itu??" tanya Renjun lagi. Jaehyun meletakkan iPad miliknya dan menatap Renjun.

"Kamu tau kesalahan kamu?" Renjun menganggukkan kepalanya.

"Apa?"

"Membawa teman tanpa izin" jawab Renjun.

"Lalu?"

"HAH?! Ada lagi??" Renjun melebarkan matanya. Setahunya itu hanya ada satu kesalahan yang ja lakukan. Tapi kenapa bisa menjadj banyak??

"Terlalu dekat dengan dominan lain dan..."

"Terlalu banyak melakukan skinship dengan pemuda bermata bulan sabit itu, kau tau? Uncle tidak suka, dan uncle marah karena hal itu, Injun paham?" tanya Jaehyun. Renjun menganggukkan kepalanya. Ia tau sekarang. Jangan terlalu dekat dengan Jeno karena Jaehyun tidak suka itu.

"Maafin Injun uncle"

"Kalau uncle tidak mau?" Jaehyun menaikkan sebelah alisnya dan menatap Renjun dengan tatapan licik.

"Injun bakal lakuin apapun demi uncle mau maafin Injun, janji" Renjun mengangkat tangan kanannya dan menatap Jaehyun yakin. Tapi rupanya pria itu justru terkekeh.

"Yakin??"

"Yakin uncle"

"Apapun okay??" Renjun kembali mengangguk. Ia sudah pasrah apapun syarat yang diberikan Jaehyun kepadanya maka ia akan terima dengan lapang dada. Sudah ikhlas lahie batin dia tuh.

Uncle? [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang