5. Johnny

2K 155 12
                                    

Haechan sedang bingung sekarang. Sang hyung sudah menanyakan tentang keberadaan Renjun. Sialan, kenapa kakaknya ini tidak pulang pukul 1 malam saja sih?? Membuat Haechan harus berfikir keras saja. Dan Renjun itu diam saja tidak ingin membantunya apa?! Ia tau sang kakak memang mengerikan tapi ayolah bantu dirinya sebentar saja.

"Bantuin kek" keluh Haechan. Renjun menggeleng. Hyung dari Haechan mengerikan, dia jadi tidak berani. Semengerikan apapun Jaehyun tapi lebih mengerikan Johnny hyung nya Haechan.

"Jadi?"

"Semalem deh hyung, bolehin dia disini ya?? Please" johnny menghela nafasnya dan menatap Renjun dari atas sampai bawah. Bisa ia lihat jika Renjun ini berasal dari keluarga kaya.

"Punya apa dia??" tantang Johnny. Renjun mengangkat kepalanya.

"Renjun punya..... njun lu ada apaan dah??" tanya Haechan.

"Ada ini" Renjun mengangkat kartu hitam di tangannya. Johnny terkejut. What this is?! Anak sekecil Renjun sudah dipegangi blackcard?? Wahhhh benar-benar anak orang kaya bocah di depannya ini.

"Tuu dia ada itu, hyung ada nggak??" tantang Haechan. Johnny memutar bola matanya dengan malas.

"Ada"

"Kok aku nggak pernah liat?" tanya Haechan lagi. Johnny tidak peduli, lebih baik ia pergi mengistirahatkan dirinya.

"Bawa dia ke kamar tamu" ucap Johnny sebelum pergi. Kamar di apartemen ini ada 3. Bukan apartemen sih, lebih tepatnya penthouse. Karena tempat tinggal Haechan dan Johnny ini memiliki 2 lantai, 3 kamar tidur dengan kamar mandi di setiap kamarnya. Sungguh mewah bukan??

"Yuk njun" ajak Haechan. Pemuda tan itu berjalan mendahului Renjun dan Renjun mengikutinya dari belakang.

"Nih kamarnya, kalo ada apa-apa lu bisa panggil gue lewat wa aja, takutnya ntar lu salah masuk ehh malah masuk ke sarang singa ntar" jelas Haechan. Renjun mengangguk kaku. Haechan pun meninggalkan Renjun agar pemuda itu bisa beristirahat karena jujur ini sudah malam guyss....

•••••

Drrtt.... Drrtt.... Drrtt....

"SIAPA SIH GANGGU NJING?!" umpat Johnny. Ia mengambil handphone miliknya dengan kasar dan mengangkat panggilan itu.

"Halo, sapa ya?" tanyanya malas.

"Jaehyun" Johnny langsung duduk dan melupakan rasa kantuknya. Sialan temannya ini, tidak tau apa jika ia sedang lelah?? Ia tidak tidur 2 malam dan istirahatnya malam ini diganggu pula.

"Kenapa sih?? Gue itu nggak bisa tidur 2 hari ehh lu malah ganggu tidur gue"

"Tolong awasin Renjun selama gue nggak di samping dia, gue ada kerjaan di London"

"Renjun?? Dia siapa lu??" tanya Johnny penasaran.

"Calon istri, udah ya gitu aja lanjut tidur gih, sorry ganggu waktu lu" sambungan telepon terputus menyisakan Johnny dengan pikiran rumitnya.

"Pedofil??" gumam Johnny. Ia menggeleng. Jaehyun tidak setua itu untuk bisa dibilang pedofil.

Sudahlah, lanjut besok saja ia berfikirnya. Akan lebih baik ia tidur lagi sekarang. Ohhh demi tuhan Johnny merindukan kasur nyamannya ini.

••••••

Matahari mulai muncul dari ufuk timur. Seorang pemuda tengah memasak sembari bernyanyi. Bukan bermaksud lancang karena menggunakan dapur milik orang lain tanpa izin, tapi Renjun benar-benar lapar sekarang.

"Chan?" Panggil seseorang yang Renjun yakini itu adalah Johnny. Pemuda itu menengok ke arah Johnny yang nampak tampan dengan piyama berwarna abu-abu miliknya.

"O-oh kamu, sorry hyung kira tadi Haechan" ucap Johnny. Pria itu berjalan mengambil minum lalu meminumnya sambil berdiri.

"Kalo minum duduk hyung" imbuh Renjun. Johnny mengangguk. Benar juga, sangking hausnya ia lupa untuk duduk.

"Masak apa Ren?"

"Masak nasi goreng hyung, maaf ya Renjun pake dapurnya tanpa izin" ucap Renjun. Apakah ia takut?? Maka jawabannya adalah IYA!! Sungguh ia benar-benar takut saat ini.

"Gapapa pake aja"

"Hyung kenapa isi kulkasnya cuman ramyeon ya?? Itu kan nggak sehat" komen Renjun. Kenapa Johnny ini sangat berbeda dengan Jaehyun?? Apakah para dominan itu berbeda-beda?? Renjun benar-benar tidak bisa berfikir tentang cara hidup para dominan jaman sekarang.

"Hyung nggak bisa masak" jawab Johnny jujur. Hey!! Kenapa ia bisa sebaik ini dengan orang asing?? Tolong kembalikan jiwa kejam Johnny. Kenapa ia justru mirip seperti seorang suami yang pasrah diomeli istrinya??

"Besok lagi jangan makan makanan instan hyung, itu nggak sehat" ucap Renjun. Pemuda itu mmindahkan nasi goreng buatannya dari wajan ke dalam rice bowl. Lalu ia membawa piring itu ke meja makan.

"Iya, nanti hyung belanja" balas Johnny.

"Silahkan dimakan hyung" Renjun tersenyum ke arah Johnny. Baru kali ini Johnny sadar ada pemuda secantik Renjun. Tolong ingatkan Johnny kalau Renjun sudah menjadi milik Jaehyun.

"Kamu nggak makan njun??" Johnny menatap Renjun yang masih terdiam.

"A-ah iya hyung" Johnny memberikan centong nasinya ke Renjun agar pemuda itu bisa mengambil nasi goreng buatannya sendiri. Johnny mencicipi nasi goreng itu dan wow!! Johnny tidak bohong, rasanya sangat lezat demi apapun.

"Kamu pintar memasak" puji Johnny. Renjun tersenyum tipis. Jujur saja ia tidak terlalu pintar memasak tapi dia bisa memasak.

"Nggak terlalu hyung"

"Widihhh pagi-pagi dah gopud aja hyung, gini dong tiap hari" Haechan menepuk-nepuk punggung Johnny pelan membuat Johnny kesal.

"Gopud palamu itu, hemat" balas Johnny ketus. Jika ada penghargaan tentang duta hemat sedunia mungkin Johnny yang akan memenangkan kategorinya. Haechan terkekeh. Sebenarnya ia tau siapa yang memasak. Karena bukan suatu keheranan juga jika Renjun memasak. Karena jujur pemuda itu juga sering membawa makanan ke kampus dan makanan bawaan Renjun itu sudah bisa dipastikan enak.

"Iya deh si paling hemat" Renjun terkekeh. Ia suka suasana makan penuh canda tawa seperti ini. Bukan acara makannya dengan Jaehyun yang cenderung diam dan hening.

"Eummm nyum nyum nyum enwakkk" Haechan menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Kalian jaga rumah ya, hyung mau belanja buat isi kulkas dulu" ucap Johnny.

"Memangnya hyung tau bahan masakan?? Orang bedain sawi sama selada aja nggak bisa"

"B-bisa kok" jawab Johnny kurang yakin. Tapi ia berusaha yakin. Dia itu malu mengakui kekurangan dirinya di hadapan orang lain.

"Yakin?" tanya Haechan.

"Njun temenin aja deh kasian ni orang kayak duda anak satu" ucap Haechan. Karena jujur ia juga kurang paham masalah bahan-bahan dapur.

"Nggak usah"

"Njun ayolah" bujuk Haechan. Renjun bimbang. Ia harus menuruti Haechan atau Johnny??

"Ya udah, kamu ikut aja nggak apa-apa" final Johnny. Renjun mengangguk. Mana berani ia membantah Johnny. Berbicara dengan Johnny saja ia takut apalagi membantahnya.

Uncle? [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang