Typo bertebaran 🙏
-
Kyungsoo nampak frustasi-- ia baru saja menelpon Baekhyun dan pria itu menjawab kalau belum menemukan Loey. Wanita itu tidak lagi memiliki tenaga sekedar membantu untuk persiapan pesta dan nyonya Byun tidak mempermasalahkan, Kyungsoo di suruh menunggu di kamar. Nyonya Byun kembali memberi perintah pada para pelayan segera menyelesaikan tugas sebab pesta akan di adakan cepat meski hati sedang khawatir.
Waktu terus berputar-- Cloey bahkan sudah menelpon untuk di jemput dan Haechan menawarkan diri menjemput gadis remaja itu di setujui Kyungsoo karena Baekhyun masih dalam pencarian dan pasti lupa jam pulang Sekolah Cloey.
"Kau di mana Loey-ah kenapa membuat semua panik seperti ini"
Wanita dua anak itu tak tenang--- ia terus saja berjalan tak jelas sesekali duduk di tepi ranjang kemudian kembali berdiri menuju jendela dan duduk di depan meja rias. Kyungsoo sangat khawatir.
Di lantai dasar tuan Byun acap kali menghubungi orang suruhan menanyakan hasil dari pencarian tetapi sahutan belum membuat pria baya Byun menggeram dan membentak orang suruhannya yang tak becus mencari satu anak kecil.
Kyungsoo mengelap air mata yang menetes-- hatinya benar-benar tidak tenang. Apalagi pikiran saat ini menakutkan sesuatu, bagaimana kalau mantan suaminya tak sengaja berpapasan dengan Loey lantas mengenali wajah putra mereka karena wajah mereka sangat mirip lalu mengajaknya pulang ke rumah pria itu?
Tidak! Kyungsoo menghalau prasangka buruk mengenai Chanyeol yang berniat merebut Loey darinya. Pria itu tidak sekejam itu-- Kyungsoo mengenal Chanyeol, hati lembutnya tidak akan tega menyakiti Kyungsoo dengan cara memisahkan dari anak mereka.
Lagian ini masih jam kerja yang tentu saja Chanyeol masih sibuk berjibaku dengan berkas-berkas di atas meja dan melakukan pertemuan-pertemuan penting bersama klien bagaimana bisa ia berpikiran kesana, Kyungsoo menggeleng kepala merutuk kebodohan.
Baru saja hatinya tenang tak ingin menuduh-- pikiran lain menghampiri kepala.
"Bagaimana jika Loey-ah ke rumah Chanyeol?" cicitnya menggigit ujung kuku ibu jari kanan. Putranya bocah yang kekeuh jika menginginkan sesuatu maka harus. Tidak bisa di sangkal kalau putranya kembali mendatangi rumah semalam.
Saat ingin menggeleng memastikan bahwa dugaan salah. Kyungsoo berjengkit kaget mendengar suara ponsel berbunyi yang di letakkan di atas nakas ketika ia masuk tadi. Wanita itu segera berdiri mengambil ponselnya.
"Nomor baru? Siapa? Apa mungkin Loey-ah meminta seseorang menghubungiku karena tersesat?-- ya ini pasti dia"
Tidak ingin membuat penelpon menunggu lama-- Kyungsoo sejenak berdehem sebelum menjawab tak ingin suara paraunya terdengar.
"Hallo"
Sapanya lembut mengalun halus. Kyungsoo menarik nafas menunggu respon dari sana. Tapi seakan penelpon ingin mempermainkannya, wanita itu mengernyit karena tak ada respon dari seberang kecuali suara tak jelas--- mungkin bunyi angin.
"Hallo.. Siapa di sana?"
Tanya Kyungsoo mulai tak sabar-- siapa yang iseng menghubunginya di saat seperti ini. Wanita itu mendengus ingin mengeluarkan kata yang sekiranya membuat penelpon paham jika ia tidak memiliki waktu untuk bermain-main seperti anak kecil.
