Chapter 4

14 2 2
                                    

-Udah berapa kali lu sakitin hati gue?-
×
×
×
×
Happy reading
×
×
×
×

-Udah berapa kali lu sakitin hati gue?-××××Happy reading××××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gawat" gumam bara sambil menepuk jidatnya

"Bara, mau pulang sekarang? Gue nebeng ya?" Tanya seseorang siapa lagi kalo bukan renata wulanda sang primadona sekolah. Jelas sangat beda dengan seorang ZIANKHA QEILA.

"Minggir semuanyaaa abang ada urusan gawat banget" ujar bara mengabaikan pertanyaan sang primadona sekolah itu.

"Digerbang aja masih lumayan penuh kak. Katanya mau foto satu-satu" ujar sang adik kelas yang sangat fanatic terhadap bara yaitu keyla syaquela yang mana selalu disapa dengan sebutan key.

Bara menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Guna menahan emosinya yang rasanya ingin menonjok wajah fansnya itu. Namun, ia sadar bahwa fansnya itu perempuan.

"Stop! Dengerin gua dulu" ujar bara dengan lantang membuat para fans nya itu diam "Nah bagus, gua ada urusan mohon dimengerti. Kalo papa erlangga mertua kalian kenapa-kenapa gimana?. Ga bisa jadi istri bara dong?"

Demi tuhan ia terpaksa membawa nama papanya itu. Demi ia terhindar dari fansnya

"Lah? Emang papa mertua aku kenapa?!"

"Lagi dirumah apa rumah sakit?!"

"Kak nanti kita jengukin my papa mertua. My papa mertua suka buah-buahan apa?!"

Bara langsung menepuk jidatnya. Dia kira dengan cara seperti itu para fansnya pergi tapi malah semakin heboh.

"ANJING DIEM! BERISIK TAU GA?!" Bentak bara membuat para fansnya itu diam tidak berkutik sama sekali.

Bara langsung menyalakan motornya lalu memakai helm dengan sangat cepat.

"Minggir! Gue mau pulang" ujar bara penuh penekanan dengan spontan pun fansnya itu melangkah mundur. Guna memberi jalan untuk sang idolanya.

"Ren, mana pacar gua?" Tanya bara kepada rendi saat sudah didepan teman-temannya sambil melihat sekitar mencari kekasihnya.

"Dah pulang lumayan lama si" sahut rendi dengan santai sambil menginjak rokok yang sudah habis.

"Kenapa kgk kalian cegah si?!" Bara langsung menjalankan motornya tanpa melihat ada beberapa siswi didepannya.

Tiga orang siswi menjerit karena kaget tiba-tiba bara melesat didepannya.

Bara menghentikan motornya secara mendadak karena mendengar jeritan siswi-siswi. Bara melihat kebelakang lalu menganggukan kepalanya dalam arti "maaf"

"Untung kagak jatoh" gumam bara lalu menjalankan motornya kembali

Diperjalanan menuju rumah kekasihnya. Bara selalu melihat sekitar guna takut kekasihnya itu jalan kaki. Sedangkan jarak rumah kekasihnya sampai kesekolah itu sedikit jauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

destroy or defend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang