Chapter 1

37 5 2
                                    

Cerita ini terdapat kata kata kasar, Pembaca harap bijak ya :) .

-Masih pagi udah baku hantam-

×
×
×
×
HAPPY READING
×
×
×
×

"Zia! Ziankhaaa!" Desta sang kakak berteriak heboh dari arah luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zia! Ziankhaaa!" Desta sang kakak berteriak heboh dari arah luar. Berlari kearah zia yang sedang pokus memainkan handphonenya dengan bando yang bermodel scrunchie kerut dikepalanya

"Hmm" sahut zia mendongak. Menaikan alis sebelah kanannya bingung melihat kakaknya yang berkacak pinggang didepannya

"Sekarang jam berapa zia?!. Ini sudah siang kenapa kamu belum berangkat juga?" Ujar desta ingin menjewer telinga sang adik namun, zia langsung menepis tangan kakaknya dengan tidak sopan

"Gue berangkat" sahut zia dan langsung mengambil tas dan tidak lupa dengan bambu kecil sekitar dua puluh cm yang ada disebelahnya. Berjalan dengan santai melewati kakaknya yang sedang menahan amarah

Desta menutup matanya sebentar tidak ingin bertengkar pagi pagi dengan adiknya itu.

"Transfer uang bang!" zia berteriak sangat kencang sampai sampai bergema disegala sudut ruangan rumahnya itu.

"SEKOLAH YANG BENER DULU BANGKE!" Ujar desta membalas dengan teriakan juga sambil melembar bantal kecil kearah pintu

Zia berjalan menuju gerbang rumah sambil memainkan bambu kecil nan runcing itu. Mengabaikan teriakan kakaknya itu membuat dirinya senang dan tanpa sadar sedari tadi dirinya tersenyum

"ZIANJINGGG! HAYUUU MAENN!"

Teriak seorang anak laki laki remaja yang sangat melengking itu. Membuat zia kaget dan langsung memukul laki laki dengan bambu kecilnya

"Woi ini gua bara! Stop anjing sakit!" Bara berusaha melindungi wajahnya yang terkena pukulan bambu kecil yang zia gunakan untuk memukulnya

Zia yang mendengar itu langsung menghentikan pukulannya "Kemana aja lu?!. Liat sekarang jam berapa?!"

"Iya nanti gua jelasin zia. Jangan marah marah dulu dong. nanti malah semakin mirip pantat monyet" ujar bara dengan santai lalu menaik-naikan alis sebelah kanannya

"Sialan! Bara ini masih pagi jangan ngajak baku hantam dulu ya"

Padahal tadi dirinya yang memulai baku hantam

Bara mengabaikan perkataan kekasihnya itu. Bara hanya memandang kekasihnya dengan serius lalu tersenyum

"Gila!" Bentak zia lalu naik kemotor kekasihnya itu "Buruan jalan!"

"Yaudah turun dong" sahut bara melihat kekasihnya dikaca spion motornya yang terlihat sangat kesal

"Jalan bara atau bambu kesayangan gue ini nusuk ke jantung lo" ujar zia sangat dingin

"Yakan jalan cantik"

"Kendarain motornya bara sayang" dengan sangat gemas kepada kekasihnya itu zia memukul kepala bara dari belakang

Ini siapa si yang bodoh?

"KDHSG lu!" Sewot bara sambil memegang kepalanya

"Apaan KDHSG? yang ada tuh KDRT"

"Kekerasan dalam hubungan sama gua!"

"WOE! MALAH PACARAN MULU BERANGKAT SEKOLAH YANG BENER!"

Teriak desta yang sedang berkacak pinggang didepan pintu rumah

"Anjing kaget!" Ujar bara sambil mengelus dadanya "Eh iya bang, yaudah bara berangkat dulu" ujarnya lagi lalu menggunakan helm untuk keselamatan dalam perjalanan menuju sekolah

"Helm buat adek gue mana bar?! Nanti kalo kepala adek gue copot gimana? Harus tanggung jawab lu"

"Bang kan tau adekmu ini tuh keras kepala jadi mau jatoh dari ketinggian seratus meterpun kepalanya ancur lebur"

"Serah lu, transfer uang bang jangan lupa!"

"Bang kita berangkat ya, Ucap salam jangan?" Ujar bara sebelum menjalankan motornya

"Masih lu inget ucap salam!"

Lagi dapat hidayah jadi inget salam

- - - - - - - - - -

Tinn tinnn

"Pak! Buka gerbangnya dong. Telat lima menit doang!"

Bara berteriak dengan lantang dan terus menekan klakson, zia hanya duduk diam dengan tenang meskipun dia ingin memukul kepala bara dengan bambu kecil yang sedari tadi sudah siap digunakan untuk melayangkan pukulan

"Aduh berisik. Oalah akbar ternyata. Bapak ga akan buka gerbangnya lagi. Bapak kapok sama sogokan kamu" ujar pak nirwan sang satpam sekolah

"Pleasee pak bukain. Kalo bara sendiri telat si ga papa pak, Ini bara bawa anak anjing penjaga soalnya pak" sahut bara sambil menarik tangan zia yang sedari tadi memegang pundak kekasihnya itu

"Paan si maen tarik aja!" Bentak zia sambil menarik tangannya kembali dan berakhir memukul helm yang masih dikenakan kekasihnya

"Tuh kan pak, anak anjing penjaga nya marah"

"Anak anjing, Anak anjing bacot lu!" Ujar zia lalu turun dari motor kekasihnya itu

"Pak bukain ya? Nanti zia beliin rokok deh"

"AKBARA! ZIANKHAAA!" Teriak bu susi hingga wajahnya memerah sambil berkacak pinggang. Bu susi memiliki tubuh sedikit gempal namun, dimata bara sangat gempal

"Shit, Bu gempal pake masih idup" gumam bara lalu melepaskan helmnya

Bersoda sekali kamu bara eh, Maksudnya berdosa!

"Alasan apa lagi yang kalian buat hah?!" Ujar bu susi yang sudah ada didekat pak nirwan

"Bu ini semua salah bara. Dari tadi saya tungguin dirumah belum dateng juga bu" zia mengadu mendekati bu susi meskipun terhalang gerbang

"Kamu juga salah zia!. Udah tau akbara itu nakal,tidak bisa diatur masih saja kamu mau berhubungan dengannya"

"Saya tuh ganteng bu jadi zia ga mau jauh jauh sama saya" celetuk bara sambil merapihkan rambutnya yang berantakan

"Kepedean banget. Pasti pacarnya tertekan sama kelakuan si bara" batin zia melihat bara jyjyk "eh? gue kan pacarnya" batin zia tersadar

- - - - - - - - - -

Kritik dan sarannya 👉

See u 👋🗿

destroy or defend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang