BAGIAN 1

47 20 10
                                    

                                   HALLO SEMUANYA
                        GIMANA PROLOG NYA SERU GK
                     KALO GK SERU MAAF YAH KAN BARU
         BUAT CERITA INI PERTAMA KALI AKU BIKIN CERITA INI
         
    
HAPPY READING ✨

Pagi ini sebuah cahaya menyinari kamar yang sederhana tak terlalu besar dan kecil. Didalam sana seorang gadis tengah bersiap untuk pergi karena ada janji dengan seseorang.

Vanya menuruni tangga dan melihat ke tiga orang yang tengah menatapnya tajam di Meja makan.

"Pagi Bu, ayah"sapa Vanya pada ibu dan ayahnya.

"Pagi"jawab ayah Vanya sementara ibunya hanya memutar bola matanya malas.

"Pagi kak"sapa Vanya pada Diana Kakak tirinya.

"Hm"jawab Diana seadanya.

"Mau ke kamana kamu?!"tanya Dayana pada Vanya sedikit meninggikan suara.

"Saya di undang calon suami saya untuk bertemu hari ini"jawab Vanya sambil sedikit menekan kata 'calon suami'.

"Dia ingin bertemu denganku untuk berkenalan"lanjut Vanya.

Ayahnya hanya manggut-manggut beda dengan dua orang perempuan yang seperti nya tidak suka dengan pertemuan itu.

Setelah selesai dengan sarapannya Vanya pun langsung bergegas pergi.

"Kalo begitu saya pamit dulu permisi"pamit Vanya pada keluarganya itu.

Vanya keluar dari rumahnya dan melihat mobil mewah terparkir di depan rumah dan dua orang berjas rapi memakai kacamata hitam. Salah satu dari dua orang itu menghampiri Vanya.

"Permisi dengan nona Vanya?"tanya pria yang tadi menghampirinya.

"Ah iya saya Vanya"jawab Vanya agak takut karena muka pria yang di depannya ini sangat menyeramkan.

Apakah rumor tentang pria yang di jodohkan denganku itu benar ahh kalo Benar bisa salah masuk kandang niat keluar dari neraka malah masuk kandang Singa kelaparanbatin Vanya berkecamuk memikirkan apakah keputusan yang ia ambil benar atau salah.

"Kalo begitu silahkan Nona naik mobil kami yang kami siapkan untuk menjemput Nona Vanya"sahut pria tadi kepada Vanya.

Vanya pun segera memasuki mobil yang telah di siapkan oleh para anak buah calon suaminya itu. Pria itu segera membuka pintu mobil dan mempersilahkan Vanya masuk kedalam.

🌼🌼

Sesampainya Vanya di depan kantor calon suaminya yang sangat megah dan mewah gedung yang menjelang Tinggi dan sangat besar.

Vanya segera turun dari mobil  mewah yang ia naiki tadi dan segera masuk ke dalam perusahaan bergedung besar itu.

"Mari nona Vanya saya antar anda keruangan pak Varen"ucap salah pegawai yang mungkin sudah tau tujuan Vanya datang ke sini.

Vanya pun mengangguk dan mengikuti dia dari belakangnya.

Setelah sampai dia mempersilahkan Vanya masuk kedalam ruangan itu.

"Permisi Tuan nona Vanya sudah sampai"beritahu pegawai tadi ke pada pria yang duduk di kursi kebesarannya sambil mengarah ke jendela yang besar dan luas.

Dia pun membalikan kursi tersebut mengarah ke arah Vanya  melihatnya dari atas sampai bawah.

Meneguk salavina Vanya sangat gugup di perhatikan secara intens seperti itu.

"Hallo pak a-ku eh, saya Vanya Wulandari"jawab gugup Vanya karna ketakutan.

"Hmm silakan duduk"dia mempersilakan Vanya duduk di sofa yang sangat besar di sebelah meja kerjanya.

Vanya menurut dia duduk di sofa itu dengan pikiran yang tidak tenang takut apa yang di pikir orang dan dia ah ralat dia tidak terlalu percaya tentang gosip heboh itu tapi dia agak sedikit ketakutan meski tidak terlalu percaya tentang gosip itu.

"Bisa anda menunggu nona Vanya?saya harus menyelesaikan pekerjaan ini sebentar"tanya Varen adipatinya.

"Ah i-ya silakan"jawab gugup Vanya.

Vanya Sangat gugup saat ini biasanya meski keluarga nya sering memperlakukan nya dengan buruk Vanya tidak pernah ketakutan tapi dia di sini sangat amat ketakutan karna aura di ruangan seperti aura yang mencekam.

Vanya mengidik ngeri memikirkan pikirannya tadi dia usir pikiran negatif yang akan membuatnya menambah gugup.

Setelah akhirnya menyeseikan pekerjaan ny hampir satu jam Varen menghampiri Vanya yang sedang duduk manis di sopa sebelah meja kerjanya.

"Nona Vanya?"panggil Varen pada Vanya.

"Ah Iyah"jawab agak gugup Vanya karna dia sedikit terpesona karna melihat Varen dari dekat.

"Jadi mari kita bicarakan soal perjodohan kita"ucap Varen sambil duduk berhadapan dengan Vanya.

"Ah..haha iya mati kita bicarakan"ucap Vanya dengan menutup kegugupan dan ketakutannya berhadapan dengan Varen.

"Baiklah kita langsung ke intinya saja"ucap Varen dengan nada dinginnya.

Vanya menggangguk kan kepala sebagai jawaban nya.

Varen bergumam dan memberikan kertas putih bermaterai kepada Vanya untuk menjelaskan apa tujuan perjodohan nya dengan Vanya.

Vanya terdiam melihat kertas putih itu dan mengambil nya membaca sebentar setelah nya di langsung melotot kan matanya.

"Ma-ksudnya ini hanya pernikahan kontrak?"tanya Vanya gugup setelah membaca kertas itu.

"Hm"

Yah isi kertas yang ditulis itu adalah tujuan Varen menikah, ia hanya ingin mendapatkan warisan harta dengan syarat harus menikah karna keinginan neneknya dan setelah Varen mendapatkan warisan itu pernikahan selesai dan Vanya dan Varen akan bercerai.

"Hm sebenarnya tujuan ak-eh maksudnya saya menerima perjodohan ini karna ingin pergi jauh dari keluarga saya."ucap vanya sambil menunduk.

"Hmm baiklah karna anda telah membatu saya, saya akan membatu anda setelah bercerai anda akan mendapatkan tempat tinggal yang jauh dari keluarga anda dan saya akan tetap membiayai keperluan anda bagaimana?" Ucap Varen panjang untuk pertama kalinya ia berbicara cukup panjang hanya untuk menjelaskan tujuannya.

"Baik saya terima tawaran anda, jadi setelah anda mendapatkan warisan kita Resmi bercerai?"tanya Vanya dengan takut-takut nya.

Pria itu hanya mengangguk dan memberi uluran tangan atas kesepakatan perjanjian mereka.

Vanya yang mengerti maksud uluran tangan Varen langsung menjabat tangan pria itu.

Gila dingin banget ni tangan ke muka datar nyabatinvanya

"Baiklah jika sudah selesai saya permisi" pamit Vanya pada Varen.

Pria itu mengangguk dan mempersilahkan Vanya untuk pergi dari ruangan nya

Namun pada saat Vanya akan sampai pintu suara Varen menghentikan langkahnya.

"Anda adalah gadis pertama yang berbicara dengan saya meski banyak gosip di luaran Sana yang membicarakan hal buruk tentang Aya walaupun gosip itu salah" ucap Varen lalu melangkah meninggalkan Vanya yang terdiam kaku.

Dia berbicara panjang lagi eh dia biang walaupun gosip itu salah berarti apakah dia bukan pria yang di bicarakan di luaran Sana karna salah paham ahhh bodo amat yang penting aku pergi dari rumah orang tua kubatin Vanya.

Vanya melenggang pergi meninggalkan ruangan itu.

BERSAMBUNG.....

VOTE YAHHH

MAAF KALO KURNAG JELAS CERITANYA

KOMEN KALO ADA YANG SALAH TAPI JAN KOMEN YANG BIKIN heart AKU BELAH YAHH

SEEE UUUU

VAVA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang