Part 4

1 1 0
                                    

Malam harinya, Olly dan Chika sedang berada di kamar. "Sudah, jangan menangis. Kalau memang itu kenyataannya, tidak apa-apa." Kata Olly sambil membelai rambut Chika. "T... Tapi, aku masih tidak percaya, kak! Kenapa orang itu tega meracuni ibu!?" Kata Chika sambil menangis. "Kita kan sudah dengar tadi, kalau dia meracuni ibu untuk menguasai rumah ini?" Kata Olly. "Aku tidak akan membiarkan dia dan teman-teman nya menguasai rumah ini, karena rumah ini milik ibu! Aku akan membunuh mereka, tidak peduli apapun yang akan terjadi!" Kata Chika. "Itu baru adik kesayangan kakak. Ya sudah, jangan menangis lagi ya. Mau kakak buatkan susu hangat?" Kata Olly. "Bolehlah, kak. Terima kasih ya, aku cinta kakak." Kata Chika sambil bersandar di pundak Olly. "Ya, sama-sama." Kata Olly. Lalu ayah mereka datang. "Wah, ayah sudah pulang." Kata Olly. "Ayo, kita beritahu ayah." Kata Chika. "Ya, ayo." Kata Olly. Mereka pun menghampiri ayah mereka. "Ayah!" Kata mereka berdua. "Eh, anak-anak? Kalian belum tidur?" Kata ayah mereka. "Belum, kami sedang menunggu ayah." Kata Chika. "Lho, kenapa kalian menunggu ayah?" Kata ayah mereka. "Karena kami ingin memberitahu, bahwa kami sudah tahu pelakunya." Kata Olly. "Hah, benarkah? Siapa dia? Cepat, beritahu ayah!" Kata ayah mereka. "Kami tidak tahu namanya, tapi kami menemukan nya di gang kecil dekat pasar." Kata Olly. "Benarkah? Kalau begitu, besok kita akan mencari nya! Ayo, sekarang kita tidur dulu!" Kata ayah mereka. "Baik, ayah." Kata mereka berdua. Akhirnya mereka tidur. Keesokan harinya, mereka bertiga pergi ke gang tersebut. "Di mana kalian melihat mereka?" Kata ayah mereka. "Di sana, ayah." Kata mereka berdua sambil menunjuk ke suatu tempat. "Hmmm, baiklah." Kata ayah mereka. Perlahan-lahan, mereka mendekati tempat itu. Saat mereka sudah sampai di sana. "Aha, ketemu! Lho, kok tidak ada orang? Olly, Chika, benar kan kalau ini tempat..." Kata ayah mereka. "Sekarang, Chika!!!" Teriak Olly. "Baik, kak!!!" Teriak Chika. Mereka berdua pun menembak ayah mereka, namun hanya terkena tangan nya.

Balas Dendam Untuk IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang