Part 8

830 63 5
                                    

berhubung senin UN

mungkin bakal agak lama baru part 9 di publish ._.

sorry kalo part ini pendek..

happy reading! ;)

——

"Bagaimana aku bisa tidak berdebar saat kau menyentuhku?" Kata Will, lalu kembali menutup matanya. Nora duduk di pinggir tempat tidur Will. "Apa kalian Herondale tidak pernah bangun pagi?" Tanya Nora. Will membuka matanya, alisnya mengkerut.

"Kau bertemu Jamie?" Kata Will.

"Ya, dia memakai baju tidur." Kata Nora. Nora menarik tangan Will "ayo Will, kau tidak bisa tidur selamanya."

"Sebenarnya pada akhirnya aku akan tidur selamanya, mereka menyebutnya 'mati' atau 'meninggal'." Kata Will, bangun ke posisi duduk.

"Ya, tapi tidak sekarang." Kata Nora yang sekarang ini sudah berdiri.

"Thomas!" Teriak Will. Beberapa saat kemudian Thomas sudah berdiri di pintu kamar Will.

"Siapkan sarapan, ajak Nora ke ruang keluarga." Kata Will.  

"Kukira Thomas supir." Kata Nora.

"Dia bisa jadi badut kalau kau mau." Kata Will. Thomas memutar matanya, lalu keluar dari kamar Will, diikuti Nora.

Nora duduk di ruang keluarga Will. Berbeda dari rumahnya, rumah Will lebih besar dan banyak barang antik. Didepannya sudah ada teh dan beberapa kue. Lalu Jamie masuk dan duduk di seberang Nora. Penampilannya sudah lebih baik dari yang tadi, wajahnya tampak segar, rambutnya acak-acakan tapi masih terlihat rapi. Entah bagaimana mengatakannya, rambutnya acak-acakan dalam cara yang baik. Dalam cahaya ini matanya terlihat lebih coklat, mendekati emas malah.

"Apa kau akan duduk disitu saja, atau kau akan makan kue itu?" Tanya Jamie, sambil mengambil salah satu kue. Nora melihat ke arah kue itu dan mengambilnya juga.

"Kau sering datang kesini?" Tanya Jamie.

"Kalau kau tidak tahu, rumahku yang di sebelah. Jadi ya, aku lumayan sering kesini." Kata Nora.

"Aah, jadi begitu bagaimana kau bisa dekat dengan Will." Kata Jamie. Nora tidak menjawab lagi.

"Kalau aku boleh tanya.." Kata Jamie

"Dari tadi kau sudah bertanya, kurasa kau tidak perlu minta izin kan?" Kata Nora.

Jamie tersenyum, "Kau tidak perlu bersifat dingin begitu, tidak cocok dengan wajahmu." Kata Jamie.

"Bagaimana dengan wajahku?"

"Katakan saja aku mengerti kenapa Will bisa terpesona malam itu." Kata Jamie. Nora terdiam.

"Jadi, pertanyaanku. Bagaimana kau bisa menyukai Will?"

Nora tersenyum, lalu ketawa kecil. Jamie terbeku, kaget melihat senyum Nora seperti itu. Begitu mendebarkan. Jamie berdeham.

"Tidak ada alasan spesifik. Aku menyukainya karena dia itu Will." Kata Nora.

"Kau menyukainya karena itu Will?" Jamie agak bingung.

"Aku suka semua tentang Will, bahkan sifatnya yang bisa terlalu percaya diri. Itu bagian paling menarik." Kata Nora.

Jamie mengangguk, "Kau harus mengenal Will lebih dalam." Kata Jamie.

"Mengenal siapa lebih dalam?" Kata Will yang tiba-tiba sudah berada di ruang keluarga itu. 

London : First Kiss (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang