Yeey akhirnya update ;)
happy reading! ^^----
Dia berdiri di depan Nora, tinggi, rambutnya kecoklatan, serasi dengan warna matanya. Dan dia tampan sungguh. Pikir Nora, lalu dia tersenyum dan astaga dia punya dimples. Nora tidak mengatakan apa-apa, pikirannya masih menelusuri orang yang berdiri di depannya ini.
"Kau pasti Nora." Katanya.
"Ya, dan kau adalah..."
"Jamie. Panggil aku Jamie. Aku lihat kau sedang mencari seseorang." Kata Jamie.
"Ya, sepertinya dia tidak disini sekarang." Kata Nora.
"Well, kalau begitu tidak ada salahnya untuk berdansa denganku sebentar." Kata Jamie sambil mengulurkan tangannya. Nora melihat tangan itu sejenak, berpikir. Bagaimana kalau saat Nora berdansa dengan Jamie, Will datang dan dia salah paham? Tapi bagaimana kalau ternyata Will memang sedang sibuk dengan hal lain? Tapi itu tidak mungkin, Will pasti disini.
Nora menatap mata Jamie, "Kurasa, aku akan menunggu saja disini. Terima kasih." Kata Nora. Jamie menurunkan tangannya. Lalu tersenyum lagi.
"Baiklah kalau begitu, aku menemanimu sebentar. Harusnya kau tidak berdiri sendiri seperti ini." Kata Jamie.
"Silahkan saja." Kata Nora tanpa melihat ke arah Jamie. Nora terus mencari-cari tapi matanya tidak menemukan Will. Nora mulai resah. "Permisi, Jamie aku harus menemui ayahku dulu." Lalu Nora berjalan cepat ke tempat ayahnya dan Mr. Herondale.
"Umm, dad?" Kata Nora.
"Oh, Nora ada apa?" Kata Ayahyna.
"Aku ingin bertanya sesuatu kepada Mr. Herondale." Kata Nora.
"Tentu saja," Kata Mr.Herondale.
"Will dimana?" Tanya Nora.
Mr.Herondale tersenyum saat itu juga. "Dia masih bersiap sepertinya, kalau kau khawatir, kau bisa naik ke lantai 2 ruangan pertama dari kiri. Itu kamarnya." Kata Mr.Herondale.
"Thanks." Kanta Nora. Lalu Nora berjalan ketempat Nana, meminta Nana untuk menemaninya sebentar, Thomas mengerti akan hal itu. Akal sehat Nora masih bekerja, dia tahu tidak seharusnya seorang gadis asal masuk ke kamar laki-laki, apalagi sendirian. Nora menaiki tangga, dengan perlahan, takut merusak gaun merahnya. Ya, jadinya Nora memakai gaun merah itu. Nana membantu Nora memegang gaunnya. Lalu Nora sampai di kamar Will.
Nora ingin mengetok, tapi entah kenapa Nora tidak yakin kalau Will ada didalam.
"Ada apa Miss?" Tanya Nana.
"Entahlah, aku tidak yakin dia disini." Kata Nora.
"Bagaimana Miss bisa tahu kalau Miss tidak mengetok dulu?" Kata Nana. Nora melihat Nana sekilas lalu mengetok kamar Will. Tidak ada yang menjawab, lalu Nora mengetok lagi. Dan pintu kamar itu terbuka, dan disana berdiri Will. Memang Will belum 'bersiap' seperti yang dikatakannya pada Thomas. Will hanya memakai celana panjang hitam dan kaos polos putih. Rambutnya masih acak-acakan tapi walaupun begitu, Will tetap berhasil membuat jantung Nora berdebar.
"Will!" Tanpa disadari Nora menampar pipi Will, tidak terlalu kuat tapi cukup untuk membuat pipi Will merah. Will terkejut. "Nana, kembali kebawah." Kata Nora. Nana mengerti, ada hal yang harus Nora sampaikan pada Will. Jadi Nana langsung turun ke bawah.
"Nora, apa yang-"
"Apa yang kau lakukan Will?" Lebih seperti pernyataan, karena Nora sedikit kesal.
Melihat reaksi Nora seperti itu Will tersenyum, "You worried about me." Kata Will.
"Jangan berani-beraninya kau tersenyum." Kata Nora. Will malah tertawa kecil, lalu langsung menarik tangan Nora masuk kekamarnya. Pintunya di biarkan terbuka sedikit. Will tidak ingin Nora merasa tidak nyaman atau bagaimana. Dan Will memeluknya. "i'm sorry, aku tidak bermaksud membuatmu khawatir, tapi persiapannya harus benar-benar sempurna." Kata Will setengah berbisik.
"Persiapan?"
"Ya, kau akan menyukainya." Kata Will, melepaskan pelukannya. Mengambil jas hitamnya lalu menarik tangan Nora. Bukan ke bawah tapi kelantai atas. Lebih tepatnya ke atap rumahnya, jangan salah, di atap rumah Will ada rumah kaca. Taman kecil yang sudah Will persiapkan. Nora tidak tahu harus berkata apa, walaupun pencahayaan disana hanya beberapa lilin dan bintang- bintang Nora bisa melihat, Will memang sudah berusaha keras mempersiapkan hal ini.
Nora menatap mata Will, "Jadi ini yang kau persiapkan?" Tanya Nora. Will melingkarkan tangannya di pinggang Nora, mendekatkan Nora padanya.
"Jadi? Kau ada rencana untuk menamparku lagi? Karena aku harus bersiap dulu." Kata Will. Nora tersenyum.
"Sepertinya..tidak." Kata Nora. "Kau mempersiapkan ini semua sendiri?" Tanya Nora.
"Tentu saja, siapa lagi yang mau melakukannya?" Kata Will.
"Ada Thomas yang bisa membantu." Kata Nora.
"Thomas bahkan tidak tahu tentang hal ini." Kata Will.
"Aku ragu itu, Thomas pasti tahu." Kata Nora. "Jadi apa mimpi pertamamu?"
Will terseyum, "Kau tahu? Aku juga harus menghabiskan banyak waktu untuk mengunpulkan keberanian mewujudkan mimpi itu." Kata Will. Will mendekatkan wajahnya ke wajah Nora.
"Sepertinya kau penuh persiapan hari ini, Will." Kata Nora.
"Sudah kukatakan semuanya harus sempurna." Kata Will berbisik.
"Sempurna untuk apa?" Tanya Nora. Will menatap dalam mata Nora, masih tersenyum.
"This." Kata Will. Dan Will menciumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/36326993-288-k120838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
London : First Kiss (2)
Romance"Aku bisa mendengar detakan jantungmu, aku kira kau tidak berdebar seperti ini." - Nora "Yah, hal ini hanya terjadi kalau kau di dekatku." - Will [BEBERAPA PART DI PRIVATE - follow untuk baca] --- Cover by @Nau2014