Part 10

911 66 12
                                    

"Siapa dia?"  Tanya Nora.

"Seseorang yang menyerahkan hatinya untuk Will." Kata Jamie, setengah berbisik. Jamie tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya menatap Nora, Nora ingin mundur, tapi yang ada di belakangnya sekarang hanya pohon. Dan Jamie sudah sangat dekat.

Jamie mengangkat tangannya, tepat saat itu sesuatu menyentuh bahu Jamie. Will berdiri disana.

"Menjauh dari dia Jamie." Kata Will. Suaranya tegas, ekspresi wajahnya serius.

"Kuharap aku bisa mengatakan hal itu padamu dulu. Saat kau selalu di sekitarnya." Kata Jamie. Lalu tanpa aba-aba Jamie meninju rahang Will, kuat. Apa yang terjadi berikutnya tidak begitu jelas. Semua berjalan sanget cepat.

Yang Nora tahu hanya, Jamie dan Will berkelahi. Satu detik Will berada di atas Jamie, dan detik berikutnya Will terbanting. Jamie terus memukuli Will, melepaskan semua perasaan yang ditahannya selama ini dan melampiaskannya pada Will.

"WILLIAM! JAMIE! STOP!" Nora berteriak tapi mereka tidak berhenti, Will melayangkan tinjunya ke wajah Jamie, dan begitu juga dengan Jamie.  Hal berikutnya yang Nora tahu, mereka berdua sama-sama terbaring di tanah. Nafas mereka berat, tapi mereka tidak bergerak.

—-

Will membuka matanya, melihat langit diatasnya. Sudah malam. Sesuatu yang empuk mengalasi kepalanya. Dan disana dia berbaring di pangkuan Nora. Tangan Nora mengelus rambut Will pelan. Luka di sudut bibir Will sudah Nora obati. Dan dari tadi Nora hanya menunggu Will membuka matanya. Will tersenyum.

Lalu Nora menyentuh pipi Will.

"Apa aku hanya mimpi atau ini memang terjadi?" Tanya Will.

"Menurutmu ini hanya mimpi?" Tanya Nora.

"Berada seperti dalam posisi seperti ini denganmu rasanya seperti mimpi. Kehangatan seperti ini." Kata Will. "Aku ingin seperti selama mungkin." Kata Will.

Nora tertawa ringan, "Will, Will, maksudmu kau ingin tidur malam ini dalam posisi seperti ini?" Tanya Nora. Will tersenyum.

"Tanggung jawab pada kakiku yang mati rasa." Kata Nora. Will tertawa.

"Kita bisa gantian, kau bisa tidur pelukanku kalau kau mau." Kata Will.

"Bantalku masih terasa lebih nyaman." Kata Nora.

"Ngomong-ngomong dimana Jamie? Dimana aku sekarang?" Tanya Will.

"Kau lagi di rumahku Will." Kata Nora sambil memutar matanya. "Jamie di rumahmu, sedang di ceramahi ayahmu atau Thomas kupikir." Kata Nora.

"Kau tidak khawatir? Sekarang malam, dan aku di kamarmu." Kata Will.

"Aku yakin tidak tidak ada yang harus di khawatirkan, lagi pula ayahku ada di ruangan sebelah." Kata Nora.

Will tersenyum, dan menutup matanya lagi. "Sebentar lagi, aku ingin di dekatmu." Kata Will.

Nora memegang tangan Will dan mengelus pelan rambut Will. Membiarkan malam itu berlalu.

London : First Kiss (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang