Part 9

846 63 1
                                    

Rencananya part 9 di publish habis UN

tapi karena aku bakal publish cerita lain, part 9 di publish hari ini dan part 10 setelah UN^^

Part yang ini ku dedikasikan untuk @ZeaRahmadina Karena udah setia baca cerita ini dari awal :D makasih banyak Zea atas support nya :3

--

"Mengenal siapa lebih dalam?" Kata Will yang tiba-tiba sudah berada di ruang keluarga itu. Will duduk disamping Nora. "Apa aku datang disaat yang tidak tepat?" Tanya Will. "Sepertinya kalian sedang membicarakan yang serius." Kata Will.

"Tidak, aku baru saja bertanya kenapa Nora bisa menyukaimu." Kata Jamie. Will hanya menanggapinya dengan tersenyum, lalu ikut memakan kue-kue itu. Jamie berdiri dan keluar dari ruangan itu, membiarkan Nora dengan Will.

Ada hal lain yang dia rasakan saat dia melihat senyuman Nora, seolah untuk sesaat itu dia bisa merasakan hatinya terangkat. Ini salah, ini mustahil, pikirnya. Tentu saja selama ini satu-satunya orang yang memegang hati Jamie hanya Izzy, dan Jamie hanya mempunyai ruang untuk Izzy.

Will mengahadap Nora, matanya menunggu jawaban.

"Apa?" Tanya Nora.

"Apa jawabanmu untuk pertanyaan tadi?" Tanya Will.

"Maksudmu yang ditanyakan Jamie?" Tanya Nora, Will mengangguk. "Tidak ada alasan. Kau Will, semua orang mencintaimu." Kata Nora.

Will tertawa ringan, "Aku tahu itu, siapa yang tidak menyukaiku? Tapi bukan 'suka' dalam artian yang itu." Kata Will.

Nora tersenyum, "Terjadi begitu saja." Lalu berdiri, "Apa yang kita lakukan hari ini?"

--

Jamie berada di ruang belajar Will. Dulu hampir setiap saat Jamie datang kesini, tapi sekarang rasanya tempat ini sudah asing. Jamie berdiri di dekat jendela, dia bisa melihat keluar, Will dan Nora.

"Apa yang kau pikirkan Jamie?" Tanya Thomas.

"Tidak ada, aku hanya heran kenapa bisa seseorang menyukai Will." Kata Jamie

"Dulu kau menyukainya." Kata Thomas.

"Maksudku dalam artian seperti Nora yang menyukai Will." Kata Jamie. "Mereka semua hanya melihat Will, seolah aku tidak ada." Sambungnya.

"Izzy." Kata Thomas. "Kau tahu? Kau harus melupakan hal itu." Kata Thomas.

"Perbuatan tidak segampang ucapan." Kata Jamie.

Thomas melihat Jamie, wajahnya menunjukan amarah, kesedihan dan kerinduan disaat yang bersamaan. Saat Thomas melihat Jamie yang terlihat hanya seorang anak laki-laki yang patah hati, bukan remaja yang bertingkah baik-baik saja seperti yang ditunjukkannya ke semua orang.

"Apa rencanamu Jamie?" Tanya Thomas.

Jamie melihat kearah Thomas, "entahlah, apa yang akan kau lakukan kalau kau di posisiku? Apa yang akan Will lakukan kalau posisi kami terbalik?" Kata Jamie

--

Will dan Nora berjalan-jalan di taman belakang rumah mereka, kedua ayah mereka sama-sama menyukai berkebun. Tidak heran kalau ada taman besar di halaman belakang. Mereka membicarakan banyak hal, saling bercanda ria, tapi tidak pernah membicarakan masa lalu.

Tidak pernah membicarakan keadaan Nora atau Will sebelumnya. Tidak pernah membicarakan Izzy, Will sebenarnya bukan menyembunyikan hal itu. Dia akan menjawab jujur pertanyaan apapun yang Nora tanyakan, memberikan apapun yang Nora minta, melakukan apapun untuk Nora. Begitu juga sebaliknya, Kalau itu sudah berlalu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalau itu sudahh lewat maka itu bukan masalah, pikir Will.

Will kembali ke rumah untuk mengambil minuman, tepat saat itu Jamie berjalan menuju taman belakang. Melihat Nora sedang berdiri di samping pohon tua yang besar. Jamie mendekati Nora. Memperhatikan apa yang bisa akhirnya membuat hati Will terbuka untuk gadis ini tapi bukan Izzy.

Panjang rambutnya pas, warna rambutnya membuat matanya lebih mencolok, dan tatapan matanya melengkapi senyuman di wajahnya. Tidak ada make-up, tidak ada bau parfum, tidak ada apa-apa. Hanya dirinya saja. Dirinya yang asli.

"Nora." Panggil Jamie.

"Jamie, sedang apa kau disini?" Tanya Nora.

"Melihat-lihat kembali, sudah lama aku tidak datang ke rumah ini." Katanya. "Kau sendiri disini? Mana Will?" Tanya Jamie.

"Dia hanya sedang mengambil minuman. Aku lihat hubunganmu dengan Will agak rengang." Kata Nora.

"Banyak hal yang terjadi." Kata Jamie.

"Kenapa kau tidak katakan saja kalau kau sepupunya?" Kata Nora.

"Memangnya kenapa? Kau bersedia berdansa denganku kalau kau tahu aku sepupunya?" Tanya Jamie. Jamie berjalan semakin dekat ke Nora.

"Entahlah, mungkin tidak ada bedanya." Kata Nora. "Apa yang tejadi antara kalian berdua?" Tanya Nora.

"Sudah kukatakan, dia pernah menyakiti seseorang. Seseorang yang sangat kusayangi." Kata Jamie. Nora menatap dalam mata Jamie. "Sudah kukatakan padamu untuk menjauhinya, sebelum akhirnya kau juga tersakiti." Kata Jamie.

"Will tidak akan melakukan apapun yang seperti itu." Kata Nora.

"Sudah kukatakan kau harus mengenalnya lebih baik." Kata Jamie. "Walaupun disaat tertentu aku bisa menjadi orang yang sangat menyebalkan, kukatakan padamu Will sepupuku, dan aku mengenalnya seumur hidupku. Dan lebih baik kau menjauhinya sebelum kau merasakan sakit yang sama seperti yang dirasakan dia." Kata Jamie. Jarak mereka sudah sangat dekat sekarang. Terlalu dekat. Nora berusaha menjaga jarak, tapi Nora ingin tahu lebih banyak.

"Siapa dia?" Tanya Nora.

London : First Kiss (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang