04. Perpisahan

40 38 2
                                    

Hay hay hay ci bck nih cus langsung baca yah

~~~Happy Reading~~~

Hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu anya

Tok tok tok
Terdengar suara ketukan dari luar kamar anya

"Prinses c'mon sudah hampir mulai acaranya sayang"terdengar suara merdu sang abang yang memanggil nya

" ya bang anya udah mau kelar kok, masuk aja"jawab anya dari dalam kamarnya

Cklek

Suara pintu terbuka hal pertama yang dilihat oleh vano adalah seorang gadis cantik mengunakan dress putih tanpa lengan selutut yang sedang menata rambut nya di cermin

Sungguh sempurna kata itulah yang mungkin dapat mendeskripsikan kecantikan anya

Bagai mana tidak badan yang langsing, kulit seputih susu, rambut berwarna coklat dan bergelombang di bawah cantik bukan

Ditambah balutan dress putih selutut tanpa lengan menambah kesan imut

"Butuh bantuan princess? " tanya vano melihat anya yang kesulitan mengunakan hiasan rambut

"Eh abang iya nih heheh" jawabnya sambil tertawa

"Itu nanti aja saat sampai, nanti berantakan lagi kita pakai motor sayang" saran vano

"Oh iya yah bang hehe lupa anya bang"ucapnya sambil memasukkan hiasan kepala nya

" ayuk bang kita let's Go"ajak anya sambil menggandeng tangan vano

Vano yang melihat itu terkekeh adek nya sungguh lucu sekali

Saat melewati ruang tengah vano mengambil kunci motor tak lupa jaket untuk adek nya

"Sudah siap anak SMP? " tanya vano setelah mengikatkan jaket ke pinggang anya

"Anya siap abang" ujarnya sambil merentang tangan nya

Vano yang melihat itu mengangkat anya ke motor dan memasangkan helem di kepala mungil nya

"Iiis abang kenapa anya di depan anya maunya di belakang abang" protes anya

"Sudah abang mau ngebut kita hampir terlambat princess" balas vano kemudian menaiki motor nya

Mereka berdua pergi meninggalkan kediaman nya menuju sekolah anya

SD Tunas Jaya

Begitu lah tertulis di gerbang depan varo memarkirkan motornya di parkiran khusus orang tua wali murid

Vano menurunkan anya lalu melepaskan helem serta jaket yang melilit di pinggang anya lalu ia kenakan

"Sini abang Pakaikan" ujarnya pada anya saat melihat sang adek mengeluarkan hiasan kepala berupa mahkota kecil

"Sudah cantik adek nya abang" ucap vano sambil mengecup pipi sang adek

"Hehe harus dong kan adeknya bang vano" pede anya

Varo hanya terkekeh melihat itu sungguh ia sangat beruntung memiliki anya

Anya sendari tadi melihat banyak teman teman nya berlalu lalang di temani oleh sang ayah maupun ini

Anya hanya menampilkan senyuman yang mampu memanipulasi keadaan

Jauh dilubuk hati yang terdalam hatinya sakit batin nya tersiksa ia ingin menangis melihat teman teman nya bergandengan tangan dengan kedua orang tua nya

Tak terasa airmata nya sudah mengalir membasahi pipi gembul nya

Vano yang melihat itu pun sama rasanya sesak sangat sesak ia merasa gagal menjadi ayah sekaligus ibu bagi adek nya

"Hay adek abang kenapa hmm" tanya nya mensejajarkan tinggi badannya dengan sang adek

"Ga papa kok bang anya cuma kelilipan debu pas di jalan tadi" jawabannya sambil menghapus sisa air mata nya

Varo yang melihat itu tak tahan ia langsung memeluk sang adek

"Bang kita masuk yok udah mulai tuh" ucap anya mengalihkan topik

Vano langsung menggendong sang adek menuju kursi yang telah disediakan

"Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap seorang MC dari atas panggung

"Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh" ucap para tamu undangan

"Baikla terimakasih untuk semua tamu undangan yang sudah meluangkan waktu untuk hadir di acara pelepasan anak kita" ucap nya kembali

Acara berjalan lancar tanpa kendala tiba lah saatnya pengumuman nilai tertinggi serta pengumuman siswa berprestasi dan pemberian Piagam penghargaan

"Baik lah kita telah sampai diacara puncak, berikut ini saya akan panggil kan nama nama ananda bagi yang terpanggil silahkan maju kedepan"

"Kania putri, "
"Bagas mahardika"
"Dan Zefanya Arabella Quennstela"

Prok prok prok terdengar suara riuh orang bertepuk tangan saat nama anya dipanggil

Anya menaikan pangung dengan angun

Setiap mereka di beri kesempatan untuk memberikan sepata kata

Tiba lah saatnya anya yang akan memberikan sepata kata

"Baik lah sebelumnya anya ucapkan terimakasih untuk Tuhan Yang Maha Esa, karena jika bukan karena kasih karunia-Nya kita tak mampu apa apa"

"Terimakasih juga kepada pihak sekolah yang selalu membimbing kami dari tidak tahu apa apa menjadi tahu"

"Tak terasa sudah 6 tahun kita bersama yah heheh " ucapnya sambil tertawa

"anya bisa berdiri disini bukan karena kemampuan anya sendiri"

"Anya bisa berprestasi bukan karena anya pintar, namun karena bimbingan ibu dan bapak guru"

"Anya ucapkan banyak banyak terimakasih terutama untuk seseorang yang sangat berarti bagi Anya"

"Dia adalah orang yang merelakan semuanya demi anya"

"Orang yang selalu ada untuk anya, selalu sayang sama anya" ucap nya mejeda kalimat nya

"Wow hebat banget dong dia? " tanya MC pada anya

"Pasti dia sangat sangat hebat bagi anya" jawab anya dengan senyum yang tak pernah luntur

"Kalau boleh tau siapa dih orang itu anya" tanya nya kembali pada anya

"Dia adalah.... "

Hohoho ini adalah chapter terpanjang yang ci ketik jan lupa vote yah
Lopyu segepok ❤❤❤❤

My brother is my heroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang