09. Ketegangan Diruang Rawat

35 29 1
                                    

Hay guys maap lama up jan lupa vote yah lopyu segepok ❤❤❤❤

~~~Happy Reading~~~

Saat ini terlihat sekumpulan pemuda yang setia menunggu seseorang gadis mungil yang sedang tertidur

Salah satu dari mereka duduk dikursi yang ada di brankar gadis mungil terebut

"Dek bangun princess abang" ucap nya sambil mengelus rambut gadis yang senantiasa memejamkan mata nya

"Ayah" suara lirih itu keluar dari bibir mungil nya

Vano nya berusaha untuk menahan tangis nya

Saat adek nya berada di alam bawah sadar nya saja ia masih memanggil pria Bajingan tersebut

Vano senantiasa mengelus rambut anya, namun tiba tiba ia merasa ada yang menepuk pudan nya

"Maaf" ucap Dirga dia merasa bersalah

"Bukan salah lo, gua aja yang ga ngomong kalau anya ga bisa makan udang" jawab Vano sambil menepuk dua kali pundak Dirga

Dirga maju melihat anya yang berbaring di brankar

Dia mengelus pipi anya lembut,"cepat bangun baby girl "bisik Dirga di telinga anya

Namun entah keajaiban apa author pun ga tau jari jari anya mulai bergerak

Mata indah yang semula tertutup mulai terbuka perlahan

Anya mengerjapkan matanya beberapa kali guna menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk

Setelah matanya sudah beradaptasi ia melihat seorang pria yang tersenyum kearah nya

" sudah puas tidur nya baby girl "sapa nya pada anya

" A-air"ucap anya lirih

Dirga lagsung memberikan air kepada anya dan membantu nya meminum

"Hiks hiks hiks" anya terisak setelah ia selesai minum

Dirga yang melihat itu langsung menuju kearah anya

"Kenapa hmm? " tanya nya sambil mengelus pipi anya

Anya hanya diam namun ia semakin terisak

Dirga yang melihat itu langsung memeluk anya memcoba menenangkan nya

Ia mencari keberadaan Vano namun kemana dia saat genting seperti ini

Sementara ke dua pria lainnya masih tidur

Satria terbangun karena mendengar suara iasakan seseorang

Ia melihat Dirga memeluk anya pun lantas bingung namun tak ayal ia berjalan menuju kedua sejoli yang berpelukan itu

"Kenapa ga" tanya satria sambil menaikkan alisnya satu

"Nangis" jawaban singkat itu meluncurkan mulus dari bibir Dirga

Satria yang mendapat jawaban itu ingin sekali membanting Dirga

Cklekk

Terdengar suara pintu terbuka yang mengalihkan atensi mereka semua

Vano kembali dengan membawa beberapa bungkusan makanan

Anya yang melihat sang abang di pintu pun langsung melepaskan pelukan Dirga dan berlari mendekap vano

Mereka semua terkejut melihat anya yang langsung berlari mendekap vano

Vano yang pertama kali mendapat kesadaran kembali langsung membalas dekapan sang adek

"Kenapa lari tadi? Anya baru bangun loh" ucap Vano membawa anya kembali ke brankar nya

"Bang ayah" lirih anya

Vano menegang mendengar ucapan sang adek

Sementara Dirga dan satria langsung izin keluar karena melihat situasi yang membutuhkan ruang antar anya dan Vano

Tak lupa mereka membangunkan fema dan mengajaknya keluar

Sekarang diruang rawat anya hanya ada kesunyian tidak ada yang membuka suara

"Anya udah tau semuanya bang" ucap anya kembali menatap Vano

"Anya udah tau kalau ayah ga pergi cari uang bang"

"Kenapa abang boong sama anya? , hiks hiks hiks" tanya anya

Vano yang melihat sang adek menangis lantar memeluk nya

"Anya tau ayah ningali kita demi orang lain" lanjut anya lirih

"Ayah ningali bunda demi perempuan lain kan? " tanya anya

"Anya udah tau bang" lirih nya memeluk Vano

"Anya tunggu abang cerita tapi abang ga pernah cerita" lanjut anya sementara Vano tetap terdiam mengelus punggung anya

"Kenapa abang bikin anya kayak orang bodoh yang nunggu hal yang jelas jelas ga anya dapat" ucap anya kembali

"Suutt dengerin abang" ujar Vano mengangkat dagu anya guna melihat mata anya

Setelah itu ia menghapus jejak air mata anya

"Anya masih kecil buat tau semuanya" ucap Vano

"KARENA ANYA MASIH KECIL ANYA BUTUH SEORANG AYAH BANG" balas anya dengan volum suara yang meningkat

Vano terkejut mendengar bentak anya lantas ia langsung menangkup pipi anya

"Ceritain semuanya sama anya bang" lirih anya dengan tatapan memohon

Vano belum menjawab ia masih memikirkan sesuatu

Anya yang melihat ke terdiam sang abang lantas mengguk

"Kalau abang ga kasih tau anya, anya bakalan cari tau sendiri" ujar anya

"Namun jangan salahkan anya jika anya membenci abang" lanjut nya dengan tatapan kebencian

Vano yang ditatap mengunakan tatapan tersebut merasa teriris hatinya

"Anya capek mau tidur" final anya membalik kan badan memungungi Vano



Hola guys ketemu lagi kita gimana part ini???

Kalau ada typo tandai yah

Jan lupa kasih vote guys

Papay lopyu segepok ❤❤❤

My brother is my heroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang