"Kenapa Ethan gak bilang kalau kita satu kelas sama bangku?" tanya Saphira setelah masuk kedalam mobil.
Ethan menoleh menatap perempuan cantik yang duduk disampingnya sedang menyorotnya dengan tatapan matanya yang penuh kelembutan.
"Gue lupa." alibi Ethan, padahal ia memang sengaja.
Saphira mengangguk tidak ambil pusing kemudian tersenyum. "Selamat ya Ethan!"
"Peluk dulu, dong!" ujar Ethan menarik pinggang Saphira memeluknya erat. Seharian menjadi orang asing membuat Ethan tidak nyaman.
Ethan ingin mengakui Saphira namun perempuan itu terus menolak membuat Ethan geram namun sayang secara bersamaan.
Ethan yang meminta langsung kepada direktur sekolah agar Saphira satu kelas lagi dan menjadi teman sebangkunya, supaya jika perempuan kesayangannya kesulitan menjawab pertanyaan ataupun ada pertanyaan yang ragu disampaikan, Ethan bisa menolongnya.
Dengan sekaligus akal bulus agar dianggap pdkt. Ethan ingin segera mengakui Saphira paling setidaknya yakni pacarnya.
"Lo jangan senyum ke oranglain, Sap." Ethan menggerakkan persneling mobilnya mulai memasuki jalan.
Saphira menoleh. "Tapi---,"
"Gue cemburu kalau ada cowok lain yang liat senyum lo, cukup gue aja. Kalau lo gak mau dengerin aturan gue, kita berdua homeschooling mulai besok." ujar Ethan, dalam setiap perkataannya tidak ada kebohongan.
Ethan melirik Saphira yang menunduk menghindarinya. "Gue gak marah, cuma cemburu lo senyum ke Kiwo sama Arga."
"Maaf," lirih Saphira penuh sesal.
"Lo itu cantik, Sap. Gue aja bingung kenapa ada cewek kaya lo," Ethan memutar setir mobilnya memutari tugu. "Kecantikan lo buat suami lo aja jangan ke cowok lain."
"Lain kali gak usah ngomong sama Kiwo Arga, kalau lo mau ngomong sama mereka bilang sama gue biar gue yang nyampein."
Benar-benar seperti tuan putri, Saphira menunduk memainkan jari-jari halusnya mendengarkan setiap penuturan Ethan dan mengucapkan kata 'maaf' karena telah membuat Ethan kesal.
"Mau beli choco oreo gak?" tanya Ethan setelah melihat kedai bubble tea. Ia menoleh kesamping keluar kaca mobil untuk melihat kedai diseberang sana itu dengan sebelah tangannya memegang setir dan menggerakkan persneling mengurangi kelajuan.
Saphira mengangkat kepalanya. "Saphira boleh beli?"
"Boleh," balas Ethan menepikan mobilnya.
Saphira meraih dompetnya didalam tas hendak membuka pintu namun Ethan menahan tangannya. Saphira menoleh pada Ethan yang menatapnya, tatapan Ethan membuat Saphira mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Biar gue aja yang beli, diluar panas." Ethan melihat kaca spion sebelum membuka pintu mobil.
Saphira memperhatikan punggung Ethan yang mulai menyeberangi jalan. Saphira mengusap pipinya menghapus air matanya, merasa bersalah karena telah membuat Ethan kesal karenanya.
🍁🍁🍁
"Jangan ditaruh dilantai," tegur Saphira meraih kemeja putih milik Ethan yang tergeletak dilantai.
Ethan refleks menoleh kebelakang, laki-laki tanpa atasan itu menatap perempuan cantik yang memungut kemejanya. Perasaannya tadi Saphira dibawah sedang mencuci beras sekarang perempuan itu berada dibelakang punggungnya.
"Mau mandi bareng gak?" tanya Ethan sembari memutar tubuhnya, sudut bibirnya tertarik membuat senyuman saat perhatian Saphira tertuju pada perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Together Married To Ethan
Teen Fiction[OVER YOUNG MASTER SERIAL] Ini bukan perjodohan melainkan paksaan Ethan Dustincris Anggara yang ngebet ingin menikah dengan Saphira Sabita-- teman sekelasnya. Hubungan mereka yang backstreet sejak sekolah dasar membuat semua orang tidak tau jika Sap...