BAB IV

68 6 1
                                    

bagaimana dia sekarang ya?

apa dia sudah bisa tidur dengan nyaman?


apa teman sekamarnya baik?



selama berminggu minggu aku memperhatikan dia




dia sangat ceria dibandingkan dulu saat dia pertama kali kehilanganku



apa dia mungkin lupa?



dia sudah kehilanganku?



apa dia sudah terbiasa?


ini sudah masuk bulan kedua aku berada diasrama ini




sesekali aku bertemu dengannya

dia turun sendirian ke arah perpustakaan sedangkan aku selalu bersama woonyoung




"itu yeji" ujar woonyoung kepadaku




aku menoleh kedepan dan melihatnya yeji dengan masker hitamnya




"aku akan menyapanya aku akan melihat reaksinya" ujar woonyoung


"heiiii ngapain" bisik ku sambil memegang pergelangan tangannya, dan seolah tidak peduli


woonyoung tetap memanggilnya



"yejiiiiiiiii" saat kami hampir bersampingan



yeji melihatku dan juga woonyoung dengan gerjitan dahi



"ishh sombongnya minimal sapa baliklah" ujar woonyoung yang tidak ditanggapi


yeji kemudian menaikan alisnya



woonyoung akhirnya berdecak sebal



"kan sudah kubilang jangan menyapanya" ujarku



"aku hanya ingin mengetesnya, apa dia masih mengingat kejadian dulu"




"dia masih ingat, aku sudah pernah mendengarnya secara langsung"




"apa benar? " kaget woonyoung


Flashback On

aku hampir terlambat memasuki gereja hari ini karena ulah woonyoung yang tidak membangunkanku dan dia malah pergi duluan


aku melihatnya dari kejauhan



aku kemudian berinisiatif untuk duduk hampir bersebelahan dengannya hanya beda satu kursi


"mari bertukar tempat duduk" ujarnya tiba tiba  kepada orang disebelahnya yang aku bisa pastikan adalah ryujin

ryujin menoleh


"kamu tau kan masalahku apa dulu, tolong selamatkan aku kali ini" ujar yeji



aku mendengarnya dia seolah mengusirku dan membuat jarak denganku



"aku juga tidak ingin disebelahmu ada chaeryoung dia itu mantanku" ujar ryujin kesal


yeji kemudian menghela nafas



aku kemudian menarik chaeryoung untuk maju kekursi depan


"ayo disini saja" ujar ku


yeji apa kamu sebenci itu denganku?


bahkan kamu tidak ingin aku berada didekatmu?

apa aku menghancurkanmu sebegitu parahnya?

Flashback Off

Vertrouwen. (Lengkap✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang