End

84 5 2
                                    

ini adalah minggu terakhir



kepala ku sangat pusing



aku harus bertanya kepada yeji



apa yang membuatnya seperti ini



"yeji" ujarku menarik tangannya saat kami berpapasan


yeji langsung menatapku


kemudian menarik tangannya kembali



"ada apa? " tanyanya melipat tangannya



aku menarik nafas sebentar


"mari kita bicarakan masalah kita" ujarku pelan


yeji memutar matanya



dan disinilah kami di dalam kamar nya



"bicaralah" ujar yeji melipat tangannya



"aku ingin tau alasanmu kenapa memelukku malam itu"




dia seketika menyunggingkan bibirnya




"kenapa gak tanya aku pada saat itu? "



aku menatapnya



"kamu mau tau alasannya? "


aku mengangguk




"baik pertama tama aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu"


aku mengerutkan dahiku



"namaku lucy"




aku menatapnya bingung



"ahh jika kau ingin bicara pada yeji maka tunggulah sebentar lagi tapi yang perlu kau tau yeji dan aku itu berbeda, yeji adalah pemilik asli tubuh ini sedangkan aku adalah dibelakang layarnya sebenarnya aku sudah ada semenjak yeji kecil "



aku masih belum paham apa yang dikatakan oleh yeji saat ini




"aku terbentuk karena yeji mengalami kekerasan berulang kali dan akhirnya dia membentuk tamengnya yaitu aku, yeji mengalami sindrom peter pan ya itu membuat dia seperti kekanakan dan sangat bergantung kepada oranglain"




lia meremas tangannya


apa yang dia dengar seperti dongeng


tapi inilah yang terjadi pada yeji



"dan kabar baiknya setelah kelulusan ini dia akan memberikan kesempatan itu untuk aku, aku yang akan menjadi pemilik dominan atas tubuhnya aku sangat berterimakasih padamu lia karena berkat dirimu yeji semakin yakin bahwa dunia gak butuh dia"



aku melihatnya tersenyum



dia mulai berjalan kearahku



"dan ya yang memelukmu saat itu adalah aku, aku yang membuat dia berada di keadaan cemas dan rencanaku berhasil"



lia mulai memundurkan badannya ketembok



"yeji yang karina adalah yeji yang sebenarnya, aku kasihan pada yeji tapi aku juga butuh dirinyakan untuk menikmati kehidupan yang dia impikan"



lia kemudian terhenti karena punggungnya menabrak tembok



dia memegang daguku dan mendekatkan wajahnya kehadapanku



"aku ingin mengatakannya lia, yeji memang menyukaimu tapi kuberitahu dia sangat bodoh mempercayai perasaannya itu tapi tenang aku akan memberikan waktu agar kamu tau bagaimana keadaan musuhmu itu"



dia kemudian mundur dan melepaskan tangannya didaguku



saat dia membuka matanya kembali



aku melihat mata itu
mata yeji yang kukenal




jadi apa yang dikatakan dia benar dia adalah lucy



yeji kemudian memukul kepalanya



aku yang melihat itu memegang tangannya



"yeji hentikan"



dia langsung menghempaskan tanganku

"menjauhlah dariku"


aku menitikan airmata



apa yeji sangat ketakutan ?



"yeji lihat aku"



aku terus berjalan kearahnya



"menjauhlah kumohon menjauhlah dariku"


aku berhenti namun terus melihatnya




"kenapa kamu gak pernah bicara soal ini ji? kenapa kamu diam? "




yeji hanya diam




"kalo kamu kasih tau aku, aku bakal bantu kamu"



yeji kemudian menatapku




"aku gak yakin kamu bakal bantu aku, kamu bakal denger oranglain ketimbang aku, bahkan untuk ngejelasin kejadian itupun kamu gak kasih aku kesempatankan"



aku terdiam

jujur apa yang dikatakan yeji itu benar




"aku udah nyerah lia, aku gamau sakit terus kenapa semua orang jahat? kenapa cuman aku ? kenapa harus aku lia"

yeji mengatakannya dengan menundukan kepalanya

aku seketika langsung mendekapnya dalam pelukanku

ini yejikan

dia sangat hangat

kenapa dia senyaman ini perasaan hangat ini jauh berbeda dengan perasaan ku dulu ,berarti benar yang memelukku itu lucy kepribadian gandanya yeji




"yeji kumohon tetaplah disini bersamaku, aku gak peduli lagi kamu normal atau gak aku gamau kehilangan kamu ji, 1,5 tahun berpura pura bodoh dengan gak tau kondisi kamu itu berat buat aku ji, tolong jangan pergi ya"


yeji berusaha melepaskan pelukanku



"lia pergilah sebelum lucy menyakitimu"



aku semakin erat memeluknya



"tolong lawan dia ji untukku, aku juga mencintaimu aku ga peduli pandangan oranglain lagi tentang kita yang aku tau aku butuh kamu"


aku merasakan cairan hangat membasahi bahuku



"lia terimakasih sudah membalas perasaanku tapi apa mungkin aku bisa mengendalikan lucy? "


aku melepaskan pelukanku dan mencengkram bahu yeji



"yeji, aku tau kamu kuat. aku bakal ngebantu kamu buat menghilangkan lucy"



yeji kemudian memelukku


"baiklah tolong bantu aku lia"

End

Vertrouwen. (Lengkap✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang