Epilog

90 6 9
                                    

"Yeji...."



lia menggerakan badan disampingnya




"bangun, bantuin aku dong ngurusin si kembar"





yeji kemudian mengusap wajahnya




potongan rambutnya yang pendek dan wajah khas bangun tidurnya





"mana jiye biar aku yang gendong" ujar yeji






"ihhh sana cuci muka dulu nanti kamu jatuh gendongnya kalo masih ngantuk"





yeji hanya mengangguk paham



lia dan yeji akhirnya membina rumah tangga setelah lulus kuliah





lia berhasil membantu yeji dalam pengobatan physical sosialnya





yeji sebenarnya memiliki dua jenis kelamin dan melakukan terapi untuk melihat yang mana kelaminnya yang lebih dominan dan mempertimbangkan dari kondisi yeji




yeji tertekan dengan kehidupannya selama ini karena merasa perbedaan sifat yang tidak sesuai dengan kondisi tubuhnya dan itu dikarenakan adanya gangguan kelamin




yeji sebenarnya akan terlahir kembar akan tetapi mengalami kegagalan perkembangan janin yang membuat yeji mengalami kelainan kelamin




Flashback On

"Lia aku titip yeji padamu, aku tau kamu juga sangat menyukainya tapi yeji sangat mencintaimu jadi aku mengalah tolong jangan sakiti dia jangan biarkan dia merasa sendiri"
ucap yeji yang tidak lain adalah lucy




lia mengangguk paham




"Menikahlah aku tau kamu ingin memiliki kehidupan yang normal, yeji sangat normal dengan perasaan nya itu untukmu"



seketika lia mengerutkan keningnya



"maksudmu? "



"yeji memiliki ini" ujar lucy meletakan tangan lia dia arah selangkangannya




"kok... bisa? "



lucy tertawa





"kamu akan tau nanti, tolong dengarkan apapun yang yeji ceritakan nantinya tolong lebih sabarlah dalam mengobatannya aku yakin dia akan sembuh untukmu"




lia mengangguk paham






"btw tolong larikan tanganmu itu nanti aku yang akan menerkammu kamu mau? "




lia yang mendengar itu langsung menarik tangannya dan tersipu malu



"selamat tinggal lia"

Flashback Off

lia sangat beruntung dengan adanya yeji disisinya selain menjadi suami yang baik dia juga sangat memperhatikan kedua putri kembarnya



"liaya suji sepertinya haus tolong susui dulu"
teriak yeji dari arah ruang tamu




lia yang berada didapur kemudian mencuci tangannya dan berjalan kearah yeji


"suji yang haus atau daddynya? " tanya lia jahil



"kali ini aku akan mengalah untuk anakku ini, setelah suji menyusul jiye tidur aku pasti akan mengambil jatahku ji "



yeji menaik turunkan alisnya



"kamu membuatku takut ji"



yeji tertawa mendengar penuturan lia




***

Lia monolog

jika saja saat itu aku membiarkanmu pergi apa yang akan terjadi pada hatiku dan duniaku ji?

jika saat itu kamu gagal mempertahankan dirimu bagaimana kondisimu saat itu?

terimakasih sudah hadir dalam bentuk ini ji
terimakasih sudah memaklumi segala sifatku

***

Yeji Monolog

Jika saat itu aku gagal memahami rasamu pasti Lucy yang akan hidup sebagai diriku

Jika saat itu aku benar benar pergi aku yakin kamu masih bisa hidup tanpaku

terimakasih sudah menjadi ibu untuk anak anakku ji

terimakasih juga sudah membantuku menangani masalah mentalku ini

Vertrouwen. (Lengkap✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang