10. Kau Pembunuhnya

38 15 1
                                    

Bau dupa menyeruak di seluruh penjuru kamar. Siapa saja yang memasuki tempatnya, maka ia akan merasa tenang.

Hal seperti ini sudah ia lakukan bertahun-tahun, sebelum ia menjadi seorang selir. Menurutnya, wangi dupa sangat membantu ketika sedang banyak pikiran, benda tersebut akan berusaha merilekskan pikirannya.

"Yang Mulia, anda memanggil saya?" Tanya Selir Diandra yang sudah memasuki kamar milik Selir Gistara.

Gistara langsung membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara Diandra

"Tentu. Duduklah," katanya sambil tersenyum.

Selir Diandra kemudian mengambil tempat duduk yang berada di pinggirnya. Ia cukup khawatir ketika Selir Gistara memanggilnya.

Karena setahu dirinya. Selir Gistara sangat tertutup dan jarang sekali mengundang orang kedalam kediamannya.

"Aku ingin berbincang sebentar denganmu." Selir Gistara menggeret kursi yang berbatasan dengan meja dihadapan Selir Diandra.

Selir Diandra masih terdiam. Menurutnya, Selir yang satu ini sangat sulit diprediksi, sekalipun itu gelagatnya.

"Anda mau berbincang tentang apa?" Selir Diandra penasaran dengan maksud Selir Gistara.

"Kau tahu penyebab kedua kekaisaran ini saling bermusuhan?" Selir Gistara menatap tajam kearah Selir Diandra.

Selir Diandra menggeleng. Tapi tiba-tiba kedua tangannya bergetar setelah mendengar pertanyaan dari Selir Gistara.

"Kau memang tidak tahu atau ada hal yang kau sembunyikan?"

"Apa maksud anda?"

"Aku hanya ingin berdiskusi." Ia meminum secangkir air putih. Kemudian matanya menelisik wajah Diandra.

Dahulu sebelum Eleanor lahir dan Kaisar Fredrik masih menjadi putra mahkota.

Kekaisaran Frost dan Kekaisaran Femeral saling bermusuhan, tapi salah seorang kaisar; yaitu Kaisar Gilbert mengusulkan untuk berdamai.

Tidak ada titik temu setelah itu, karena tidak ada jaminan untuk menguatkan ikatan tersebut.

Namun, setelah beberapa tahun membeku antara kedua kekaisaran itu. Putri dari Kaisar Sebastian Femeral mengusulkan; bagaimana jika dirinya menjadi seorang Selir dari putra seorang Kaisar Gilbert.

Hal itu tentu saja ditentang oleh Sebastian. Mengingat karena Fressy adalah satu-satunya anak perempuan miliknya.

"Aku tidak setuju!" Kata Kaisar Sebastian.

Tapi dengan kegigihan perempuan itu untuk membuat damai kedua kekaisaran tersebut. Ia berusaha membujuk ayahnya yang sangat keras kepala seperti dirinya.

Disisi lain. Fredrick yang sudah jatuh cinta terhadap Fressy, ia juga berniat mencoba untuk meyakinkan ayahnya.

Sebelum ia bertemu dengan Ratu Anna dan Selir Gistara. Ia sudah lebih dahulu mencintai Fressy. Fredrick tidak sengaja bertemu dengannya saat perempuan itu tengah melihat-lihat kekaisaran milik ayahnya.

Awalnya, ia tidak tahu bahwa Fressy adalah anak dari Kaisar Gilbert. Pemilik kekaisaran Femeral. Tapi seiring berjalannya waktu, ia mengetahui semuanya dan itu membuat ia dan Fressy sangat tidak mungkin untuk bersatu.

"Putri dari Kaisar Sebastian tidak diragukan lagi," kekeh Fredrick.

Fressy yang mendengar perkataan spontan dari Fredrick merasa terkejut.

The New PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang