16

6.4K 423 7
                                    

Siang ini begitu dingin sekali. Aku berjalan lemas mengambil mantel ku, lalu menghempaskan tubuh ku ke ranjang. Sekolah sedang libur akhir bulan selama 1 minggu. Baguslah, jadi aku tak perlu bertemu dengan Niall.

Tok... Tok...

Ugh, siapa sih yang bertamu siang siang dingin seperti ini? Stupid.

"Hei..." senyuman itu lagi, kembali membuat hatiku hancur. Ngapain dia kesini?

Aku baru saja ingin menutup pintunya, tapi Niall menahan tangan ku. "Bisa bicara sebentar?" tanya Niall. Aku tak menghiraukannya, lalu berjalan dan bersandar di pintu kamar ku.

"Cepetan aja bicara. Aku mau tidur" ucapku sewot.

"Um.. Udah makan?"

"Kau kemari hanya untuk itu?"

"Bukan bukan... Aku cuma nggak tau bagaimana cara memulainya"

"Speak out! Nggak perlu basa basi!"

"Sabar kek. Um... Makan diluar yuk?"

"Nggak makasih. Lebih baik aku disini makan bersama Harry"

"Ohya? Even aku ini kekasihmu?"

"Well... Aku udah mutusin kamu waktu itu"

"Tapi secara hakekat itu belum sah. Karna hanya satu pihak aja yang setuju"

"Okay. Niall, aku mau putus. Mau nggak mau, kau harus mau. Ini kan yang kamu mau selama hubungan kita berjalan? Aku curigain kamu dan kamu pula yang ngacam untuk putus. So stupid"

Niall tersenyum miring, perlahan ia membawa langkahnya mendekati ku. What the hell?

"Don't you dare to kiss me. I mean it" peringat ku, tapi Niall semakin mendekatkan langkahnya. Sampai akhirnya ia tepat berdiri di hadapanku, lalu memelukku.

"Andai kamu bisa kasih kesempatan" kata Niall ditengah pelukkannya. Aku menangis di pundak Niall.

"Lagipula, aku dan Melissa sudah putus. I choose you more than her" tambahnya.

"Promise you wont hurt me again?"

"Promise"

Niall tidur di sampingku. Wajahnya tampan sekali. Kenapa aku harus jatuh cinta padanya? Soal janji yang ia katakan, entah kenapa aku ragu dengan itu. Aku yakin Melissa akan selalu datang untuk Niall. Dia kan licik!

Tring...

Ponsel Niall berbunyi. Segera ku ambil diam diam dari saku jeansnya, lalu keluar kamar untuk mengangkat panggilan masuk dari Melissa.

M: hello baby? Kau dimana? Bisa ketemu sekarang? Aku minta maaf soal kemarin, aku benar benar bercanda pas mutusin kamu. Bisa kita ketemu? Please..
L: ...
M: Niall?
L: maaf, ini bukan Niall.

Aku langsung memutuskan sambungan telfon nya. Oh, ya! Aku tak mau menyia nyiakan kesempatan ini! Karna Niall sedang tidur, jadi tak salah aku mengecek ponsel kekasih ku.

Hal pertama, aku membuka picture.

....

....

....

Oh my gosh! Banyak sekali foto nya dengan Melissa! Foto mereka di menara eiffel, di Bali, di pusat perbelanjaan, di hotel, di pantai. Bahkan tak jarang foto mereka sedang berciuman di club. Foto Niall yang mabuk sambil memeluk lihay Melissa. Jadi ini yang ia lakukan selama berpacaran dengan ku? Sick.

Karna merasa cukup, aku mengembalikan ponsel Niall dengan perlahan, lalu memutuskan untuk ke balkon. Harry sedang apa ya? Apa dia bisa membaca pikiran ku? Bagaimana kalau dia tau saat ini aku sedang sedih?

Dark Mission [COMPLETED/on editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang