30

10K 401 18
                                    

hai, walaupun chapter sebelumnya gak sampe 10 comment, gapapa deh. ohya sebelum baca vote dulu yukkk, gak nyampe semenit lhoo hehe. thankyou x

dan aku mau kasih recommend lagu untuk chapter ini :

1. thinking of you - katy perry
2. amnesia - 5sos
3. right now - 1D
4. coming home pt2 - skylar grey
5. can i have this dance - HSM 3
6. im yours - jason mraz
7. summer love - 1D
8. wherever you are - 5sos
9. the man who cant be moved - the script.
10. that should be me - justin bieber.
11. sad - maroon5
12. love me like you do - ellie goulding
13. lost stars - maroon5

dan aku nulis chapter ini semangat banget karna aku suka chapter ini :3 happy readinggg
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

----

aku memilih untuk memakai dress ibu dulu. ayah bilang, dress ini cocok sekali untukku. warnanya putih, dan aku suka putih.

"kau yakin akan datang?" tanya ayah sambil membenarkan jas nya.

"tentu. ayah, aku minta maaf soal kemarin.."

"that's okay. itu salah ayah karna ayah nggak memberi taumu terlebih dahulu."

"leo hanya.. kecewa dan mungkin belum bisa terima. tapi leo rasa, dengan datang ke undangannya, dan bicara sedikit dengan niall akan membuat leo sedikit tenang.."

"ya.. itu ide yang bagus.."

setelah siap, kami berangkat. kami tak naik pesawat, tapi naik jet justin. kebetulan ia pergi tidak dengan jet pribadinya, jadi aku dan ayah bisa pinjam, hehe.

selama perjalanan, aku masih memikirkan gimana nantinya. apa aku akan tahan melihat dia di altar bahkan bukan bersamaku? hei.. aku datang untuk bicara sedikit dengannya! bukan untuk cembur atau semacamnya!

"kenapa? kok begitu wajahnya?" tanya ayah.

"i dont know, yah. hanya masih memikirkan apa yang akan ku bicarakan dengan niall nanti.."

"asal kau tau, laki laki suka membicarakan sepak bola lho.."

"ayah...please deh. aku udah nggak ketemu niall berapa minggu, maksudku.. aku ingin bicara serius.."

"okey.. atur saja.. dan kalau butuh apa apa, jangan panggil ayah." kami terkekeh.

N I A L L

hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. bukan karna aku tak sabar untuk menikahinya, tapi karna aku tak sabar untuk melewati semua kekhawatiran ku untuk menjadi seorang suami. aku tak ingin berubah pikiran di tengah tengah aku mengucapkan janji suci, itu sangat bodoh.

"niall, kamu sudah selesai. acara masih setengah jam lagi, kalau kamu mau keluar dari ruangan, boleh saja asal jangan menemui calon pengantin ya" peringat mia, make over ku. aku hanya mengangguk. ku tatap diriku di cermin, lalu... ku lihat bayangan leo di belakang ku. ia sedang memakai gaun putih, rambutnya ia kucir tengah. dia.. cantik sekali, aku bersumpah!

"oh my god. disaat seperti ini, masih saja membayangkan leo.." aku menggeleng sambil menjauhkan pandanganku dari kaca. tiba tiba ..

"kamu nggak membayangkan ku, kok. it's me.. leo.."

aku menoleh ke belakang, dan...

WHAT THE HELL...

"siapa yang mengundangmu kesini...? maksudku, bukannya aku tak mengirim undangan ke kediaman davidson?" tanyaku heran. padahal diam diam, aku senang melihatnya.

Dark Mission [COMPLETED/on editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang