27

5K 325 17
                                    

"stop it!" niall mengenggam tangan ku , lalu menatap mataku dalam dalam.

"get away!" aku mendorongnya menjauh dariku.

"calm down! it's me.. what the hell are you doing here, babe?" tanyanya.

"ohh udh deh niall jangan basa basi. ini sudah genap satu bulan. kontrak mu habis." sela molly.

"jelasin sekarang juga, niall. kontrak apa yang kalian bikin?" desakku.

"cepat kasih tau saja. mau sampai kapan kau membohonginya?" good, luke mulai membuka mulut.

niall menarik nafas dalam dalam.

"aku.. aku bikin kontrak dengan molly.. dia akan memberikan ku uang sebanyak berapapun yang aku mau. mengingat aku sudah nggak bersama ayahku lagi, jadi aku menerima kontrak molly.. untuk.." niall terputus, sedangkan air mataku semakin deras.

"untuk apa, niall james horan?!" aku menekan suaraku.

"aku.. tidur dengan molly, setiap hari.."

"what... jadi soal kerja itu juga bohong?!?" aku mencoba tenang , meskipun amarahku sudah pada puncak nya.

"im sorry leo.. semua yang ku lakukan untuk.. untuk kencan denganmu waktu itu. aku mau buat kamu percaya kalau aku benar benar mencintaimu.."

"oh my god niall... bahkan saat kau sedang membuatku percaya, saat itu juga kau tidur dengan jalang itu?!"

"aku cinta sama kamu"

"cinta? aku sempat di skors, nilai ku menurun, mendapat teguran banyak dari guru guru. aku sengaja tidur di apartmen milikmu, sampai akhirnya molly mengadukan foto kita saat tidur bersama dan aku dikeluarin dari sekolah! bahkan aku lebih memilih mu dibandingkan sahabatku, harry! dimana otak dan perasaanmu, niall? saat kamu melamarku, aku benar benar percaya. tapi aku masih merasa ada yang menjanggal. dan ternyata ini jawaban dari semua perasaan burukku tentangmu. kau benar benar brengsek! jadi selama ini kau pulang malam, bilangnya mau kerja, tapi ternyata kau sedang tidur dengan dia? kau nggak punya perasaan! youre a manwhore! seharusnya dari awal aku lebih memilih harry dibandingkan mu!" aku menampar niall, lalu keluar dari pub sialan itu.

aku tak langsung pulang, tapi aku kerumah harry. aku ingin minta maaf,
walaupun aku tau dia takkan memaafkan ku.

"hi leo sayang. ada apa kok nangis?" tanya mom anne sambil menuntunku masuk. kami duduk di sofa.

"aku mau bertemu harry.."

"harry? dia memang nggak bilang kalau dia akan pergi ke italy?"

"italy??? ngapain?"

"lanjutin kuliah.. ohya, seingat tante, dia nitip surat ini.."

mom anne memberikan ku surat. aku mengusap air mataku, dan langsung untuk izin pulang kembali. tidak, aku tak mungkin pulang. bagaimana kalau aku membacanya di kedai es? mungkin akan membuatku lebih tenang.

dear leo, my first love..

aku minta maaf soal perkataanku kemarin malam. aku sebenarnya hanya ingin melindungimu dari niall. bahkan semua upayaku selama ini untuk membuatmu jauh dari niall, karna aku tau niall selalu punya maksud lain. sampai akhirnya kamu benar benar jatuh hati dengannya, ku rasa aku masih punya harapan untukmu. tapi nggak. kau akan menikahinya, dan harapanku semuanya hilang. satu hal yang perlu kau tau, aku tak pernah menuntutmu untuk menyukaiku. aku senang dapat dekat denganmu. dan aku sama sekali nggak keberatan setiap kali kau meminta pertolonganku. kemarin malam, aku ingin mengajakmu pergi untuk terakhir kalinya, tapi kau mengusirku. ku rasa, hanya dari surat ini, kau bisa mengerti kalau aku harus melanjutkan kuliah di italy. maaf aku tak pernah bilang sebelumnya soal ini. kau jangan khawatir, aku akan selalu ingat janji kita kemarin sore kok. aku lega semua perasaanku sudah ku ungkapi. maaf kalau aku belum sempat menjadi sahabat sempurna untukmu. aku mencintaim leo.

Dark Mission [COMPLETED/on editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang