Setibanya di Turki

510 3 0
                                    

Perjalanan yang memakan waktu hampir 12 jam lebih, akhirnya Bryan dan teman-teman telah sampai di Instanbul, Turki. "Perjalanan telah usai, namun kisah kita harus tetap berjalan semestinya. Walaupun kita berpisah di sini, namun takdir dapat mempertemukan kita kembali, sampai jumpa di lain waktu dan hati-hati di jalan" Suara yang terdengar sebelum pesawat mendarat.

"Mba-mbanya. Kaya paling mengerti takdir aja hahahaha" Ucap Ramadhan.

"Hahaha, tapi lu percaya ga. Kalo ada buku yang bagus banget" Ucap Wulan.

"Apa judulnya?" Tanya Novi.

"Hyper Sex, penulis Dewi Suryani" Jawab Wulan.

"Lu kerudung, kerudung, tapi bacanya begitu" Saut Bryan.

"Yehhh, pikiran lu kemana-mana. Ini judulnya doang yang parah. Tapi makna nya dalem banget. Banyak kisah yang tersembunyi" Ucap Wulan.

"Bacanya dimana?" Tanya Novi.

"Banyak kok, ada di aplikasi Fizzo atau di tempat buku, buku gitu" Jawab Wulan.

"Oh iya bacanya jangan di skip, skip, ya. Itu ceritanya bagus banget, sayang kalau di skip" Lanjut Wulan.

"Nanti aku download deh, di appstore. Bisa kan?" Tanya Novi.

"Bisa, download di playstore mau pun appstore juga bisa" Jawab Wulan.

"Ya udah, ayo turun. Kita nikmatin liburan selama 8 hari ya. Jangan ada tempat yang terlewatkan, supaya kita ga nyesel nanti ya" Ucap Rey.

Bryan, Ramadhan, Rey, Zein, Novi, Bella, Dita dan Wulan mulai membereskan seluruh bawaannya, dia bergegas turun dengan taat pada saat pesawat sampai dan berhenti. Sesudah pesawat mendarat, mereka pun turun dan menunggu di tempat untuk pengambilan koper mereka.

Setelah menunggu cukup lama, satu persatu koper telah di ambil. Dan mereka berjalan ke tempat penjemputan "Kita di jemput ya, soalnya di sini gua sewa rumah. Ga jadi sewa hotel. Katanya sih kita di jemput di bandara" Ucap Rey memberitahu kepada teman-temannya.

"Bay Rey, sizi kiraladığınız konutun bulunduğu yere bırakacağım." Teriak seseorang yang mengaku supir dari perumahan yang telah Rey sewa.

"Benimle yalnız, hadi efendim oraya gidelim, yoruldum" Jawab Rey.

"Tamam, hadi" Ucap seseorang yang mengaku supir dari perumahan yang telah Rey sewa.

Mereka pun masuk ke dalam mobil tersebut dan berjalan mengarah ke rumah yang sudah di sewa oleh Rey, Di Turki hari itu sudah mau menjelang sore hari. Pemandangan yang asri menyuguhi mereka di perjalanan menuju rumah tersebut "Gila lu Rey, lu bisa juga bahasa turki. Gua kira engga bisa" Ucap Zein yang kagum akan kepandaian bahasa Rey. Rey pun menjawab "Gua di suruh belajar bahasa-bahasa luar. Kebetulan Turki adalah bahasa yang gua perdalam, karena gua kan mau ke sini. Jadi Turki ini adalah negara idaman gua lah, makanya gua belajar biar bisa bahasa Turki" Jawab Rey memberitahu kepada teman-temannya.

"Kita semua punya ke ahlian masing-masing kok, tapi belum saatnya aja. Keahlian kita, kita perlihatkan. Jangan insecure, semua orang punya porsinya masing-masing" Ucap Bryan sedikit memberi kata-kata terindahnya.

"Kelasssss, direktur utama" Saut Ramadhan.

"Pemandangannya bagus banget ya  mashaallah" Ucap Wulan.

"Dari sini aja gua sedikit paham tentang nikmat Tuhan. Tau kenapa? Karena dengan menyajikan tempat yang begitu indah di pandang oleh mata, ada satu keburuntungan dari 2% manusia yang ingin berkunjung ke sini" Jawab Ramadhan.

"Aaaaaaaaa. Makasih ya Rey sama Dita. Makasih banget udah ngajak kita-kita ke sini, semoga nanti anak kamu. Secantik atau setampan seperti pemandangan ini ya" Ucap Novi.

"Amiin. Sama-sama Nov, aku juga ikut seneng kok kalian bisa nemenin. Aku sama Rey honeymoon ke sini. Jadi suasananya makin rame, kalau kita berdua doang kan pasti gabut" Jawab Dita.

"Pokoknya nanti malem, jangan ada yang ganggu Rey sama Dita honeymoon ya, hahahaha" Saut Bryan sambil tertawa.

"Yeeh. Engga gitu lah. Santai aja, orang kita di sini mau jalan-jalan kok, kan gua udah nanam saham ke Dita dari malam pertama ahahhaha" Jawab Rey.

"Jehh, si bangsat. Kita malem party-party okey" Ucap Bryan.

"Okeyy" Jawab Bella.

Perjalanan memakan waktu hampir satu jam perjalanan, dari bandara menuju ke tempat penyewaan cukup lama juga. Pada akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Setelah sampai mereka mengambil barang bawaannya dan membawa masuk ke dalam rumah yang tidak terlalu besar. Rumah yang hanya berisi 4 kamar dan 1 kamar mandi serta ruang kumpul keluarga, merupakan tempat yang pas untuk mereka "Di sini model rumahnya kaya gini semua kali ya" Ucap Zein. Rey pun menjawab ucapan Zein "Iya karena di sini rumah yang 2 tingkat, cuma orang-orang kaya aja sih menurut gua" Jawab Rey.

"Di sini kan masih jam 3 sore, ya udah. Kita istirahat dulu, karena istirahat di pesawat sama di rumah gini kan beda. Pada tidur dulu ya, nanti malem bangun dah" Ucap Bryan.

"Iya bener, pasti pada capek di perjalanan. Lumayan loh 12 jam, di pesawat" Jawab Novi.

Akhirnya mereka memutuskan untuk tidur terlebih dahulu, mereka memasuki kamar masing-masing. Dari mulai Bryan masuk ke dalam kamar bersama dengan Novi, di ikuti oleh Ramadhan dengan Bella, lalu Rey dan Dita. Namun untuk Zein, Zein tidur di sofa. Karena Zein tidak mau sekamar dengan Wulan. Wulan yang memiliki keagamaan yang kuat membuat Zein malu dengan dia, Zein lebih baik mengalah untuk tidur di sofa saja. Namun untuk barang-barang Zein tetap di dalam kamar bersama Wulan.

"Lebih baik gua tidur di sofa aja lah, dari pada harus sekamar sama kamu. Walau pun aku banyak dosa dan tak paham tentang agama. Aku tau bahwa laki-laki dan perempuan yang belum muhrim berada di dalam satu kamar itu gak boleh, jadi aku memutuskan untuk tidur di sofa saja, kamu tidur di kamar sendiri gapapakan" Ucap Zein kepada Wulan.

"Terima kasih ya Zein, maaf banget ya aku gak bisa sekamar sama kamu. Makasih udah bisa ngertiin aku, aku gak tau lagi cara berterima kasih sama kamu kaya gimana, insyaallah secepat mungkin kita akan segera di satukan ya. Dan semoga kelak kita bisa berada di satu atap dan satu kamar" Jawab Wulan.

"Amiin. Insya Allah aku akan segera mungkin mempersunting kamu sebagai istriku. Oh iya, aku boleh kan nitip barang di dalam kamar kamu, supaya engga terlihat berantakan aja kalo ada di dalam, kalo di luarkan pasti berantakan" Ucap Zein.

"Iya engga apa-apa kok. Barang kamu aku bawa ke dalam aja, nanti kalau kamu mandi, atau mau ganti pakaian tinggal masuk aja ya. Tapi ketuk pintu dulu" Jawab Wulan.

"Ya udah, kamu masuk sana. Aku udah ngantuk banget ini" Ucap Zein.

"Aku masuk dulu ya, nanti aku kasih kamu selimut. Soalnya di sini dingin banget" Jawab Wulan.

Wulan pun masuk ke dalam kamar dan mengambilkan selimut untuk di berikan kepada Zein. Setelah mendapatkan selimut, Zein pun tidur di sofa untuk beristirahat sejenak.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang