"Yeay!!! Dapat juara 1 lagi!!" Teriak Ochobot kegirangan sambil mengangkat piala milik nya yang besar itu ke atas.
Perlombaan saat ini sudah selesai dan sekarang adalah pukul 16.30. Solar mendapatkan juara pertama dalam lomba sains sedang kan Ochobot mendapatkan juara pertama dalam lomba menghitung cepat.
Ochobot sangat senang karna ia bisa mendapatkan juara 1. Berbeda dengan Solar yang wajah nya terlihat murung.
"Hei Solar. Kau kenapa?" Tanya Ochobot yang melihat sahabat nya itu bukan nya senang dan bangga karna bisa mendapatkan juara 1 tapi ia malah murung seperti tidak puas dengan hasil usaha yang tidak sempurna.
Solar tidak menyahut atau pun menatap nya dan itu membuat membuat Ochobot semakin penasaran dengan apa isi pikiran si narsis yang satu ini.
"Hei, Solar!! Apa yang sedang kau pikirkan?!" Tanya Ochobot sedikit membentak berharap sahabat nya bisa mendengar nya.
"Ha? Iya. Kenapa? Apa kah terjadi sesuatu?"
Entah kesurupan atau apa, tiada angin, tiada hujan tiba tiba Ochobot terkekeh bahkan tertawa mendengar respon Solar barusan mengundang tanda tanya di kepala Solar karna sahabat nya ini tertawa tanpa wacana yang jelas. Dia ini kenapa? Apa dia kesurupan? Tiba tiba saja tertawa tanpa ada wacana yang jelas sama sekali. Aneh. Itu lah yang ada di pikiran Solar yang masih mendengar Ochobot tertawa.
"Hei kenapa?!!" Teriak Solar yang sudah sedikit kesal karna sedari tadi Ochobot tertawa sendiri seperti orang yang tengah kesurupan.
"Ehmakmakanrumput!" Latah Ochobot yang terkejut karna teriakan Solar barusan.
Yang tadi nya Ochobot yang tertawa kini giliran Solar tertawa akibat mendengar latahan Ochobot barusan.
"Hahaha... Itu beneran? Ibu mu makan rumput? Apakah ibu mu belajar untuk jadi vegetarian?" Ujar Solar yang masih cekikikan.
"Mana ada?!" Pekik Ochobot.
"Sudahlah! Oh ya. Kau sedang melamun kan apa?" Tanya Ochobot yang sedari tadi ingin ia tanyakan kepada Solar.
"Apa? Apa tadi aku melamun?" Tanya Solar balik.
"Tidak. Tapi kau sedang merenung." Sahut Ochobot yang di balas kekehan oleh Solar.
"Tidak kok. Aku tidak melamun atau merenung kan apa pun." Ucap Solar yang tahu maksud dari sahabat nya yang mulai kesal sendiri.
Tidak lama kemudian Solar dan Ochobot mendengar teriakan minta tolong dari arah sungai yang tidak jauh dari mereka.
"Tolong aku!! Siapa pun tolong aku!!"
"Hei Solar. Kau dengar itu?" Tanya Ochobot.
"Ya. Aku mendengar nya. Tapi seperti nya suara itu tidak jauh dari sini." Kata Solar sambil celingak celingukan mencari asal muasal suara itu.
Setelah celingak celingukan ke sana kemari, Solar dan Ochobot melihat ada seorang anak kecil yang hanyut di sungai yang sangat dekat dengan posisi mereka.
Anak kecil itu terlihat sangat ketakutan karna ia sudah berusaha untuk menepi tapi arus sungai nya sangat cepat.
Tanpa pikir panjang lagi Solar menyimpan piala nya di dalam tas nya lalu terjun ke dalam arus sungai yang sangat cepat nan deras itu dan dengan cepat ia menghampiri anak kecil itu.
"Tunggu Solar! Arus sungai sangat cepat!" Peringatan Ochobot bagaikan angin berlalu oleh Solar.
Karna arus sungai yang sangat cepat, Solar sedikit kesulitan untuk menggapai anak kecil itu.
"Ayolah.. Sedikit lagi.."
Setelah berjuang untuk melawan arus sungai akhirnya Solar dapat meraih tangan anak kecil itu dan langsung menarik nya ke dalam dekapan nya. Solar berenang menuju tepi sungai di mana sudah ada Ochobot yang menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Sifat Kenarsisannya
RandomIni adalah cerita ku yang kedua setelah cerita 'Aku Seperti Hantu Yang Tak Terlihat'. Cerita ini mengisahkan kisah seorang lelaki yang narsis nya tingkat dewa sekaligus pintar bahkan melebihi seorang profesor. Namun di balik kenarsisan nya ia menyim...