Chapter 19

2.1K 201 12
                                    

Mereka bertiga berkumpul kembali di luar klub, dan Jeonghan tidak bisa menahan diri untuk berbicara tentang pertemuan dengan Joshua tadi.

"Aku gak suka cara dia memperlakukanku. Sepertinya dia tahu lebih banyak tentang kita daripada yang seharusnya. Dia mencurigakan." ungkap Jeonghan, tatapannya penuh kekhawatiran.

Mingyu mengangguk setuju. "Dia memang mencurigakan. Kita perlu hati-hati. Jika dia tahu siapa kita, ada kemungkinan vampir lain juga mengetahuinya." katanya.

Jeonghan merasakan ketegangan di udara. "Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita benar-benar harus bekerja sama dengan dia?" katanya.

"Kurasa kita gak punya banyak pilihan. Jika Joshua memang memiliki informasi penting, kita perlu mengetahuinya. Kita bisa memperhitungkan langkah kita setelah itu," Mingyu menjawab.

"Baiklah, tapi kita tetap harus waspada." Seungcheol menegaskan, matanya penuh tekad.

Setelah diskusi yang tegang, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing dan memikirkan langkah berikutnya. Dalam perjalanan pulang, Jeonghan merasakan perasaan campur aduk. Ada rasa takut, tetapi juga rasa berani yang menyertainya. Dia tahu bahwa apapun yang terjadi, dia tidak akan menghadapi ini sendirian.

***

Sesampainya di rumah, Jeonghan tidak bisa tidur. Dia menghabiskan waktu berputar-putar di tempat tidurnya, memikirkan semua hal yang telah terjadi. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghubungi Seungcheol.

"Hei, Jeonghan. Ada apa?" suara Seungcheol terdengar di telepon, membuat hati Jeonghan sedikit lebih tenang.

"Aku hanya ingin berbicara. Aku merasa gak nyaman dengan semua ini," Jeonghan mengungkapkan.

"Bisa dimengerti. Kita akan menghadapinya bersama. Ingat, aku akan selalu ada untukmu." Seungcheol menjawab, suaranya menenangkan.

Jeonghan mengangguk meskipun Seungcheol tidak bisa melihatnya. "Terima kasih, Seungcheol. Aku merasa lebih baik ketika kau ada di sisiku." katanya.

***

Keesokan harinya, mereka kembali ke sekolah dengan pikiran yang tidak tenang. Jeonghan merasa semua mata tertuju padanya, dan dia tahu bahwa dia harus menjaga penampilannya agar tidak menarik perhatian lebih lanjut. Setiap detik di sekolah terasa menegangkan. Jeonghan berharap untuk kembali ke rutinitasnya, tetapi semua ini mengubah segalanya.

Di tengah hari saat mereka berada di kantin, Mingyu mendekati mereka dengan wajah serius. "Aku mendengar ada informasi lain tentang Joshua." katanya.

"Apakah itu benar?" tanya Seungcheol, langsung tertarik.

"Aku mendengar dia terlibat dengan sekelompok vampir lain. Mereka terkenal sangat kejam. Kita harus sangat hati-hati jika kita terlibat dengan mereka." Mingyu menjelaskan.

Jeonghan merasa jantungnya berdegup kencang. "Apa yang mereka inginkan?" katanya.

"Mungkin sama seperti kelompok vampir lain, mereka mencari kekuatan baru. Vampir baru sepertimu bisa sangat menarik bagi mereka." Mingyu menjawab.

"Ini semakin rumit. Kita harus merencanakan tindakan kita dengan hati-hati." Seungcheol menegaskan.

"Apakah kita harus menemui Joshua lagi?" Jeonghan bertanya, berharap mendapatkan pandangan lebih jelas.

"Kita harus tahu lebih banyak tentang dia dan sekelompok vampir yang dia wakili." Seungcheol menjawab.

***

Malam itu, mereka merencanakan untuk menemui Joshua kembali di klub malam. Jeonghan merasakan ketegangan yang sama kembali saat mereka memasuki klub. Namun, kali ini, dia merasa lebih siap. Mereka melangkah maju dengan hati-hati, mencoba mencari tahu informasi yang mereka butuhkan.

SEVENTEEN : Code Four | JeongCheol ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang