🌹

906 58 2
                                    

.

.

.

.

.

“Hah hah hah apa-apaan anak itu tadi.”

“Berani sekali dia mempermainkan aku”

“Aku harus memberi pelajaran padanya”

“Ah, siapa tadi namanya?”

“Lee ... Lee Haechan.”

“Tunggu saja pembalasan dari Seongsaengnim mu ini chanie. Bersiaplah.” Ucap mark sambil tersenyum tipis

“Eh, tapi bagaimana mengatasi sesuatu yang menegang dibawah sini?” erang mark frustasi
.

.

.

~~~

.

.

.

“Aaahhhkkkk”

mark berteriak frustasi sambil mengacak rambutnya. Ia begitu kesal dengan kondisinya saat ini. Dengan mudahnya ia ‘menegang’ karena godaan dari muridnya. Beruntunglah ada toilet guru yang menjadi tempat ia menyembunyikan ketegangannya.

“Ayolah mark junior. Jangan terus menegang seperti ini. Aku harus mengajar beberapa menit lagi.” Pinta mark sembari menatap lemah kearah juniornya.

“Apa aku harus menyelesaikannya sendiri disini? Ah tidak bisa. Aku sungguh ribut kalau dalam hal itu”

“Aisshh semua ini gara-gara murid kurang ajar itu.”

-Flashback ON-

“Seongsaengnim, bisakah kau membantuku?” Tanya haechan dingin.

“Mwo? Membantu apa haechan?”

“Engh, sesuatu dibawah sini menegang sejak melihatmu masuk kedalam kelas, Seongsaengnim. Bantu aku menenangkannya ne?” Pinta haechan sembari menunjuk kearah juniornya.

“Mwo?”

haechan tak memperdulikan keterkejutan mark. Ia mengarahkan tangannya kearah pinggangnya dan mulai membuka ikat pinggang yang ia pakai.

“Eh kau mau apa?” Tanya mark gugup. Ia tak pernah menyangka akan terjebak dalam situasi seperti ini dihari pertamanya mengajar.

“Aku sudah mengatakannya tadi. Aku meminta bantuanmu untuk menenangkan sesuatu dibawah sini Seongsaengnim.” Ujar mark tanpa menghentikan gerakannya. Sekarang ikat pinggangnya telah terlepas. Ia pun mulai mengarahkan tangannya menuju kaitan celana seragamnya.

Mark melototkan matanya dan berujar panik “Yah yah berhenti. Jangan diteruskan. Aish kubilang berhenti.”

PERVERT STUDENT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang