"Hey jaemin-ah" Tegur mark pada jaemin yang sedang serius berkutat dengan soal-soalnya.
"Waeyo hyung?" Tanya jaemin tanpa mengalihkan pandangannya dari soal-soalnya.
"Bagaimana jika kau private denganku? Di apartementku tentu saja. Jadi kita tak usah takut akan mendapat gossip yang tidak-tidak"
"MWOOO?"
Happy Reading-
Tap tap tap tapLangkah kaki jaemin menggema disepanjang koridor sekolah yang telah kosong itu. Sesekali ia terlihat membetulkan buku-buku besar yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah.
"Cih pabbo! Pasti umma marah melihatku pulang jam segini. Pabbo pabbo!" Umpat jaemin merutuki kebodohan dirinya.
Ya, seperti inilah Na Jaemin. Ia selalu lupa waktu bila sudah berkutat dengan buku-buku tebal diperpustakaan. Dan akibat keteledorannya itu, sekarang ia harus berjalan sendiri melewati koridor-koridor sekolah yang telah sepi untuk menuju ke gerbang sekolah.
jaemin melirik ke jam tangannya, dan sekali lagi ia mengumpat. Ia percepat langkahnya agar lebih cepat tiba digerbang sekolah.
Namun baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba ia berhenti dan langsung menolah kearah belakang. Ia merasa sedang diikuti seseorang. Gema langkah yang terpantul sangat tidak sesuai dengan langkahnya.
"Tak ada siapa-siapa." Gumamnya.
Ia mengendikkan bahu dan kembali berjalan. Namun lagi-lagi bunyi pantulan langkah itu terasa lebih cepat dan semakin dekat kearahnya. Dengan cepat jaemin membalik tubuhnya dan sekali lagi hanya pemandangan koridor sekolah yang kosonglah yang ia dapatkan.
"Tenangkan dirimu Na Jaemin. Ini hanya halusinasimu." Ujarnya menenangkan diri.Ia melanjutkan lagi perjalanannya. Namun lagi-lagi hal serupa terulang kembali. Kali ini jaemin memutuskan untuk tak menoleh dan segera berlari dengan kencang. Tak diperdulikannya buku-buku nya yang jatuh berantakan. Yang terpenting, ia bisa selamat keluar dari sekolah ini.
.
.
.
"Aku pulang" Ujar mark ketika memasuki apartementnya.Ia melepas sepatu kerjanya dan segera menuju keruang tamu. Sembari berjalan, ia melonggarkan dasi yang melekat pada kerah bajunya.
"Sepi sekali. Tak seperti biasanya" Gumamnya.
Ia berjalan kearah dapur untuk mencari seseorang yang akhir-akhir ini selalu berkeliaran disekitarnya. Namun hasilnya nihil. Lalu ia beralih kekamar dan sekali lagi ia tak menemukan apa yang ia cari.
'Kemana si namja itu" Gumamnya.mark memutuskan untuk mengganti baju kerjanya terlebih dahulu. Setelah itu ia berbalik kedapur untuk membuat minuman.
"Bukannya bagus jika tak ada dia. Jadi lebih tenang kan."Setelah selesai membuat secangkir Cappuccino, mark berjalan kearah balkon dan duduk dikursi yang memang sengaja ia siapkan. Perlahan ia menyesap Cappuccino nya sembari menikmati indahnya pemandangan matahari tenggelam dari balkon apartementnya.
"Apa terjadi sesuatu padanya ya?"
"Aishh untuk apa kau mengkhawatirkan bocah itu, Mark Lee. Tak ada gunanya!"
"Tapi kenapa aku merasa ada yang hilang. Apa aku….."
.
.
.
"Aku pulang." Ujar jaemin lesu saat ia tiba dirumahnya. Wajahnya terlihat memerah dan sangat letih."Ya Na Jaemin! Dari mana saja kau?" Teriak umma jaemin dari arah dapur. Tak lama kemudian muncullah seorang wanita paruh baya yang mengenakan celemek dari arah dapur. Ia berjalan mendekati jaemin dengan tatapan garang.
"Mianhae umma." Pinta jaemin memelas.
Sang umma hanya bisa berdecih sebal. Bagaimanapun juga ia tak akan bisa memarahi anak satu-satunya itu bila sang anak telah mengeluarkan jurus aegyo nya.
"Aish berhenti menggunakan tatapan seperti itu na. Umma mengampunimu kali ini. Tapi tidak lain kali. Sekarang lekas mandi dan bersiap untuk makan malam." Titah sang umma.jaemin hanya mengangguk dan segera menaiki tangga untuk mencapai kamarnya yang ada dilantai dua.
"O ya na. Jangan lupa ajak temanmu makan malam juga ne." Perintah umma jaemin.
'Teman?' batin jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERVERT STUDENT✓
RandomMark Lee seorang guru muda baru di SM High School. Dan Lee Haechan murid pendiam dan misterius yang sangat tertutup tapi di balik itu ada "sesuatu" Bersiaplah Mark Lee, sesuatu yang menakjubkan akan menemani hari-hari mu disekolah... . MarkHyuck Rat...