🐻

723 42 2
                                    

‘’Apa kau yakin akan berhasil dengan targetmu kali ini?"

"Tentu saja tuan. Jangan remehkan aku."

"Lalu kenapa target ini butuh waktu lama? Biasanya kau hanya butuh waktu sehari."

"Yah, semua ini butuh proses tuan. Yang jelas jangan khawatir, aku terbukti tak pernah gagal dalam setiap tugasku. Dan begitupun kali ini."
.


.


.


.


.

happy reading

.

.


.


.
"Hhh seperti biasa. Terlalu percaya diri."

"Dan seperti biasa, aku selalu berhasil membuktikan segala perkataanku. Aku bukan pembual seperti jeno itu, tuan"

"Yah buktikanlah dulu jika kau bisa berhasil kali ini."

"Tentu saja tuan."

"Aku bingung, kenapa kau memilihnya sebagai targetmu. Kita semua tau, dia bukan manusia yang sulit untuk dipegaruhi."

"Itulah yang membuatku tertarik. Aku menyukai tantangan, tuan."

"Yah terserah kaulah. Satu hal yang perlu aku ingatkan! Jangan sampai kau jatuh cinta pada manusia itu! Larangan terbesar bagi makhluk seperti kita untuk jatuh cinta pada manusia, haechan. Dan kau sangat tau akibatnya bila itu terjadi."

"Ya, tuan. Aku sangat tau tentang hal itu. Dan lagipula aku tak mungkin jatuh cinta pada manusia pabbo itu."

"Pabbo? Setauku dia manusia yang pintar."

"Cihh, tunggu saja sampai tuan tau dirinya yang sebenarnya."


Flashback On

"Kau mau desert?" Tawar haechan dengan senyuman yang sulit diartikan. Sepertinya ia telah mempunyai rencana baru lagi untuk menggoda mark.

"Boleh saja." Sahut mark santai.
Ternyata ia tak menyadari bahaya yang akan menghampirinya setelah ini.
haechan kembali menyeringai mendengar jawaban mark. Dan dalam sekejap mata piring-piring kotor diatas meja makan hilang dan berganti dengan tubuh polos haechan yang terbaring diatas meja dengan segala jenis cake dan pudding menutupi tubuhnya.
Tak lupa dengan cream yang menutupi kedua puting dan kejantanannya sehingga membuatnya semakin terlihat menggoda.

"Silahkan menikmati desert mu tuan''

mark terdiam beberapa saat. Keningnya berkerut tanda bahwa dirinya sedang bingung dengan apa yang terjadi dihadapan matanya. Sedangkan haechan, ia mengerlingkan mata menggoda dan menggeliat sexy dihadapan mark.

"Apa yang kau tunggu?" Tanya haechan membuyarkan lamunan mark.

Tanpa diduga-duga mark berjalan mendekati haechan. Dengan perlahan ia berjalan menuju meja makan, tempat haechan berbaring dengan keadaan naked. Dalam hati, haechan menyeringai senang melihat mark menghampirinya. Ia sungguh tak sabar menanti mark terjerumus kedalam pesonanya.

Setelah berposisi sangat dekat dengan meja makan, mark membungkuk dan mengambil ujung kain penutup meja makan. haechan hanya menatap bingung dengan apa yang dilakukan mark. Dan ternyata, Mark menarik ujung kain itu lalu menutupkan nya pada tubuh naked haechan yang berbalur aneka macam desert.
Dengan rapi ia membungkus tubuh haechan hingga tertutup semua oleh kain penutup meja. Mark hanya menyisakan kepala haechan yang tidak ditutupnya.

"Kau bisa sakit jika bertelanjang diruang terbuka seperti ini." Nasihat mark tanpa memperdulikan bagaimana raut wajah haechan saat ini.

"Dan lagi, tak baik bermain-main dengan makanan seperti ini. Tahukah kau chan, banyak diluar sana yang belum tentu bisa makan. Jadi kau tak boleh mengulanginya lagi ne."

Mark pun berjalan menuju kekamarnya dengan santai. Sedangkan haechan hanya terbelalak tak percaya melihat kelakuan mark.

"Yah namja pabboooooooo!"

Flashback Off
.
.
.
.
.
Saat ini mark sedang serius memeriksa hasil Essay murid-muridnya. Seharusnya saat istirahat siang seperti ini, digunakannya untuk bersantai. Namun ia tak bisa. Rencananya untuk memeriksa hasil Essay saat sedang dirumah hancur berantakan karena haechan tak juga berhenti menggodanya.

Mark menghela nafas panjang saat pekerjaannya selesai. Ia menatap pada jam dinding diruangannya. Masih ada 5menit sebelum jam pelajaran baru dimulai. Yah waktu yang cukup untuk melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku.

Fikiran Mark menerawang jauh. Ia mencoba mengingat dosa apa yang dilakukannya sehingga mendapat gangguan dari Setan bernama haechan itu.

"Sepertinya aku harus semakin rajin beribadah kegereja" Gumam mark.

Teeettt teeetttt teeeetttt

Suara bell tanda jam pelajaran baru dimulai menyadarkan mark dari fikiran-fikirannya. Ia pun menyiapkan buku-buku yang akan membantunya dalam mengajar. Setelah persiapannya selesai, ia melangkah keluar dari ruangannya.

Dan tepat saat ia keluar, ia bertemu Johnny yang sepertinya sedang menuju kelas yang akan di-ajar-nya hari ini.

"yooo mark lee, bagaimana kabarmu hari ini?" Sapa Johnny.

"Tak seberapa bagus hyung." Sahut mark tanpa menghentikan langkahnya.

"Waeyo? Apa halusinasimu itu muncul lagi sehingga kau menjadi bad mood seperti ini?"

"Cihh sudah kubilang itu bukan halusinasi hyung. Lagipula bukan hal itu yang merusak moodku. Ada hal lain yang lebih menyebalkan."

"Oyahh? Apa itu?"

"Kenyataan bahwa seorang teman lebih memilih bercinta dengan kekasihnya daripada menolongku yang sedang butuh tempat menginap." Ujar mark ketus.

"Yah, kau masih marah soal itu? Maafkanlah aku. Aku sudah lama tak bertemu ten. Jadi jangan salahkan aku yang menolak permintaan menginapmu. Lagipula aku tak ingin merusak telinga sucimu dengan desahan-desahan ten-ku yang menggoda." Jelas Johnny membela diri.

“Cih kau hanya tak bertemu selama 2 hari hyung. Dan kau bilang itu lama? Kau memang sudah gila!”

“Kau bisa mengatakan aku gila karena kau belum merasakan apa itu cinta Mark, Tunggu saja jika kau sudah memiliki kekasih. Sehari saja kau tak melihatnya maka itu akan berarti setahun untuk juniormu.” Ujar Johnny sembari menyeringai.

“Yah apa yang kau bicarakan manusia mesum! Menjijikan sekali. Menjauh! Jangan dekati aku” bentak mark. Ia pun berjalan cepat menuju kelasnya.

Sedangkan Johnny hanya terkekeh geli melihat sifat mark yang sangat mudah digoda itu.

.

.

.

.

.

“Selamat siang” Sapa mark ketika ia masuk kedalam kelasnya mengajar.

“Selamat siang seongsaengnim.” Sahut murid-murid dikelas itu.

Mark pun memulai pelajaran. Dengan sabar ia membimbing agar murid-muridnya mengerti jelas tentang pelajarannya. Sifat mark yang sabar seperti ini membuatnya terkenal dan sangat disegani oleh murid-murid disekolah itu. Belum lagi dengan parasnya yang tampan. Tak butuh waktu lama baginya untuk menjadi guru favorit disana.

Setelah selesai dengan materi, mark memberikan beberapa pertanyaan yang harus diselesaikan oleh murid-murid itu. Dan murid-murid dikelas itu pun mulai serius mengerjakan soal. mark tersenyum memandangi seluruh muridnya. Wajah serius murid-murid itu merupakan hiburan tersendiri bagi guru baru seperti mark.

Saat sedang asik memandangi muridnya, pandangan mark kemudian tertuju pada kursi paling belakang. Dikursi itu duduk seorang murid laki-laki yang sedang menopangkan dagunya dan memandang genit pada mark. Wajahnya mengulum sebuah senyum yang sangat manis. Senyuman yang membuat sedikit getaran pada hati mark.

Sudah bisa kita tebak siapa murid itu. Ya dia Lee Haechan. Setan yang akhir-akhir ini selalu berada disekitar Mark. haechan tak juga menyerah untuk menggoda mark, entah itu di apartement mark maupun di sekolah.

Mark menggelengkan kepala berkali-kali, mencoba membuang fikirannya tentang haechan. Ia sadar, jika ia terus memikirkan sosok itu maka akan semakin senang sosok itu mengganggunya. mark pun mengambil buku yang sempat ia bawa dan mencoba memfokuskan fikiran pada buku itu saja.

Teeettt teeett teeett

Bel sekolah kembali berbunyi. Tanda pergantian pelajaran. Murid-murid pun segera mengumpulkan tugas mereka di meja mark. Lalu mereka bergegas menuju gedung olahraga untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. mark yang sedang malas kembali keruangannya memutuskan untuk tetap berada dikelas itu sembari memeriksa tugas muridnya. Lagipula ia tak ada jam mengajar lain saat ini.

Satu hal yang harus mark tau. Sendirian didalam kelas yang kosong bukanlah hal yang baik untuknya. Bersiaplah Mark Lee.

.

.

.

.

.

tbc

PERVERT STUDENT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang