🦕

796 55 3
                                    

“Ada sesuatu yang mengganjal pemikiranmu markeu?”

“Eh? Bagaimana kau tau?”

“Terlihat jelas dari wajahmu. Ada apa? Ceritalah”

“Hanya sedikit masalah dengan seorang murid disekolah.”

“Siapa? Na Jaemin lagi?” Tanya haechan tak suka.

“Ya begitulah. Eh bagaimana bisa kau mengenal jaemin?” mark menatap curiga pada haechan yang terlihat tergagap menjawab pertanyaannya barusan.

‘Setan, Bunuh, Ganggu?’ kata-kata jaemin tadi dan ekspresi haechan yang gusar membuatnya bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

“Apa yang kau lalukan padanya, haechan?” Bentak mark

.

.

.

.

Happy Reading~

.

.

.

.

.

“A.. Apa yang kau bicarakan. Aku tak mengerti.” Kilah haechan.

“Kau brengsek. Kau apakan jaemin?” Teriak mark murka. Ia menarik kerah baju yang digunakan haechan sehingga haechan tertarik berdiri dan meringis merasakan sakit pada lehernya.

“Lepaskan aku.” Lirih haechan.

Mark mengepalkan tangannya erat dan mengayunkannya menuju wajah haechan. Namun tepat saat tangan mark hanya berjarak beberapa centimeter dari wajah haechan, tiba-tiba badan mark terlempar kuat kearah dinding.

“Arrghhh” mark berteriak kesakitan saat tubuhnya ambruk kelantai.

Haechan membelalakkan matanya. Secara reflex ia menggunakan kekuatannya tadi. Dan sekarang ia sangat menyesal dan khawatir melihat keadaan mark.

“mark.. mark mianhae. Aku tak sengaja.” Ujar haechan terbata. Ia berjalan mendekati mark.

“Menjauh dariku! Kau gila!” Teriak mark

Ia berusaha berdiri dan segera menyambar kunci mobil diatas meja. Lalu ia berjalan keluar dari apartement dengan tertatih dan menutup pintu apartement dengan kencang.

Dengan lunglai Mark berjalan melewati koridor menuju kamar apartementnya. Ia baru saja kembali dari rumah jaemin setelah sebelumnya menculik paksa Johnny  untuk mengantarnya kerumah jaemin.

Sesampainya dirumah jaemin tadi, mereka berdua segera menemui kedua orang tua jaemin dan menanyakan bagaimana keadaan jaemin.

“Entahlah. Aku juga tak tau anak itu kenapa. Ia menjadi aneh sejak kemarin malam kami menemukannya pingsan dikamar mandi. Dan setelah kejadian itu ia selalu menggumam bahwa ia akan dibunuh oleh hantu. Haah… Mungkin anak itu terlalu banyak menonton film horror.” Begitulah penjelasan Umma jaemin tadi.

Mark menghela nafas berat. Ia tau jelas apa yang jaemin maksudkan. Itu pasti tentang haechan. Tapi ia sama sekali tak tau apa yang haechan perbuat pada jaemin sehingga jaemin terlihat sangat ketakutan seperti itu.

Sekarang mark telah sampai didepan pintu apartement nya. Dengan ragu ia memandangi pintu bernomor 407 itu. Sungguh ia tak ingin pulang malam ini. Ia tak ingin bertemu haechan malam ini. Tapi ia sama sekali tak membawa uang untuk menginap diluar. Dan ia juga tak mungkin menginap ditempat Johnny. Jadi ia putuskan untuk pulang.

Cklek

Dengan perlahan ia membuka pintu bercat putih itu. Hanya kegelapan yang dapat ditangkap retina matanya. Ia melepas sepatunya dan mulai berjalan kearah ruang tamu. Pandangannya sedikitterbantu karena cahaya bulan malam itu.

PERVERT STUDENT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang