prolog

8 5 3
                                    

"Kamu akan tetap menjadi satu-satunya yang ku ingat sampai kapanpun, karena hanya dirimu yang bisa membuat ku kagum dengan sifatmu yang tak semua wanita miliki" Drista al putra

"Terima kasih pernah hadir didalam hidup ku semua demi kebaikan kita berdua, aku sadar ternyata semesta hanya mengizinkan kita untuk bertemu bukan untuk bersatu" Lareina Darcy

Senin
Senin, hari pertama Drista masuk sekolah SMA nya, pria itu bersetelan rapih dengan kerah baju yang ia lipat dan jaket levis yang melekat ditubuh nya.

Jam sudah menunjukan pukul enam pagi, Drista sendiri sudah bersiap-siap untuk pergi kesekolah karna akan mengikuti kegiatan MOS pagi itu, pria itu sudah siap berangkat menggunakan motor kesayangan pemberian sang ayah.

"Mah Drista berangkat dulu ya." teriak Drista dari halaman rumah nya.

"Iya, hati-hati di jalan ya."

Tanpa berlama-lama Drista segera mengayuh pedal sepedah nya dengan kecepatan normal, pria itu masih bisa meniknati pemandangan sejuk dikanan kiri nya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di sekolah nanti.

Drista saat itu hanya pergi menggunakan sepeda karna sang Ayah baru akan mengizinkan anak laki-laki nya itu menggunakan motor saat sudah 1 minggu sekolah SMA.

Namun Drista sendiri tak masalah jika harus menggunakan sepeda karna menurut nya menggunakan sepedah jauh lebih sehat.

Setelah menelusuri perjalanan akhir nya Drista sampai dilokasi sekolah, pria itu cepat cepat memarkirkan sepeda nya dan pergi menuju kelas.

Tak lama para Osis datang untuk memanggil semua murid yang sedang berkumpul di kelas untuk menuju lapangan depan sekolah karna kegiatan MOS akan segera dilakukan.

Saat Drista memasuki lapangan banyak sekali siswa siswi lain nya yang terus memperhatikan Drista dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan.

Pria itu mulai menelusuri lapangan dan mencari tempat duduk yang nyaman untuk nya, namun nasib berkata lain, sebelum Drista duduk dengan tenang dan menikmati indah nya pemandangan sekolah, banyak sekali anak perempuan mulai dai kakak kelas,osis bahkan senior senior yang mendekati nya untuk berkenalan dan meminta nomor ponsel nya, Drista sendiri terkejut dengan kejadian itu, otak nya masih berusaha mencerna siapa mereka sebenar nya.

"Ih kok kamu ganteng banget sih dek, lucu gitu!! kamu siapa nama nya?" tanya salah satu kakak kelas disana.

"Drista kak" jawab Drista singkat

"Oh, hai salam kenal ya aku Bintang, boleh minta nomor handphone nya gak?" tanya Bintang sambil menyerahkan hanphone nya.

"Drista kamu punya tw1tter gak? Atau faceb00k?" tanya wanita yang berbeda.

"Kamu kok lucu banget sih" ujar salah satu kakak osis yang berada disana.

"Kamu udah punya pacar belom?"

"Kamu lulusan smp mana, Drista?"

"Nanti ke kantin bareng ya"

Dan banyak lagi pujian pujian dan pertanyaan yang keluar dari lidah mereka, namun karna Drista anak yang pemalu saat berada di lingkungan baru ia tak merespon begitu banyak pertanyaan mereka, Drista juga dinilai pria yang berani jual mahal dan sedikit cuek terhadap wanita yang tak ia kenal.

Dan banyak lagi pujian pujian dan pertanyaan yang keluar dari lidah mereka, namun karna Drista anak yang pemalu saat berada di lingkungan baru ia tak merespon begitu banyak pertanyaan mereka, Drista juga dinilai pria yang berani jual mahal dan sed...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai reader geng, mental aku kuat banget nih buat bikin cerita lagi hahaha, padahal 'TWO HUSBAND' aja masih buntu jalan nya, yaudah gapapa lah ya selagi gak ngegantung

Stay tuned ya buat next chapter, aku jamin ini cerita gak bakal sebuntu itu.

Bye bye lop yu🌷

Drista Dan Darcy: BEST EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang