PDF ready tersedia juga di aplikasi karya karsa
Setelah kejadian penamparan kemarin, Aksa dan Zea bersikap seperti pasangan suami istri yang sedang merajuk. Saling menghindar, saling mengacuhkan dan bersikap seolah-olah tidak saling mengenal.
Zea kesal bukan main. Bukan hanya membuatnya sakit hati, Aksa benar-benar melecehkan statusnya sebagai janda. Meskipun sudah mengenal watak Aksa yang susah di atur ketika bicara, tetap saja perkataan pria itu kemarin sukses membuatnya menangis semalam suntuk. Mengingat segala luka-luka yang ia jalani selama pernikahan.
Dan untuk Aksa sendiri, kemarin ia di maki habis-habisan oleh Ardi karena menceritakan kejadian ketika ia di tampar oleh Zea. Ardi bahkan menyumpahinya bahwa sampai kapanpun Zea tidak akan pernah sudi tidur dengannya.
Menurut Ardi, kemarin ia sudah sangat keterlaluan karena melecehkan status Zea. Dan lagi, kata-katanya di nilai sangat kurang ajar dan tidak beradab.
Kata-kata yang mana?
Aksa bingung sendiri. Menurutnya kata-katanya kemarin wajar saja. Ardi dan Zea saja yang terlalu gampang baper. Sedikit-sedikit di masukkan ke dalam hati. Pantas saja Zea di ceraikan oleh suaminya, mungkin saja wanita itu gampang baper jadi suaminya tidak tahan.
Sekarang Aksa jadi kebingungan sendiri. Jangankan mau tidur dengannya, melihatnya saja sekarang Zea tidak mau. Selalu menghindarinya dan menatap Aksa penuh permusuhan. Belum pernah seumur hidupnya ia di tatap seperti itu. Aksa bergidik sendiri melihatnya.
Dan lagi-lagi, Aksa jadi tidak betah berada di rumah karena tatapan Zea itu. Aksa takut dan enggan untuk pulang. Namun karena tidak ingin membuat keluarganya curiga, ia tetap pulang meskipun harus menghindari keberadaan Zea di rumahnya sendiri.
**
Hari ini ulang tahun Damian yang ke 80 tahun. Meskipun sudah setua itu, Damian masih terlihat bugar dan sehat. Sisa-sisa ketampanannya di usia muda masih bisa terlihat dengan jelas di usianya yang sekarang.
Ia tersenyum bahagia saat menyadari pestanya kali ini benar-benar di desain sesuai dengan keinginannya. Zea benar-benar bisa di andalkan dalam segala hal, termasuk pesta semeriah ini.
Tamu-tamu sudah berdatangan dan keluarganya juga sudah berkumpul semua. Acara berlangsung meriah dan bisa di katakan sukses besar. Dan kini hanya satu keinginannya yang belum tercapai, yaitu menikahkan cucu kesayangannya dengan gadis yang sudah ia pilihkan.
Bukan tanpa alasan Damian memilih Keisya untuk menjadi calon istri Aksa. Selain kekayaan keluarga gadis itu yang hampir sepadan dengannya, Keisya juga terkenal sebagai gadis yang tidak neko-neko meski sedikit arogan dan manja. Namun jika ia perhatikan, Aksa terlihat sama sekali tidak tertarik pada Keisya.
Tapi itu bukan masalah bagi Damian. Baginya cinta itu bisa datang dengan sendirinya melalui kebersamaan yang intens. Dulu putra tunggalnya juga menolak mentah-mentah ketika ia jodohkan dengan Laras, namun sekarang lihatlah, pernikahan mereka langgeng hingga memiliki Aksa di tengah-tengah mereka.
Dan Damian yakin, lambat laut Aksa akan menerima Keisya sebagai calon istrinya. Semua hanya tentang waktu. Seiring berjalannya waktu, Damian yakin Aksa akan luluh pada Keisya.
Aksa sendiri saat ini tidak begitu bersemangat seperti biasanya ketika ada di tengah pesta. Ia terlalu sibuk menghindari Zea hingga tidak memperhatikan Keisya yang sedari tadi menguntitnya kemanapun ia melangkah. Sebenarnya Aksa sangat risih, tapi demi menghindar dari Zea, ia tidak ada waktu untuk mengusir si centil Keisya yang menempel padanya seperti lintah.
"Kenapa dari tadi kau terus mengikutiku, pergilah. Aku mau makan, dan aku tidak suka di tempeli olehmu ketika aku sedang makan." Aksa akhirnya membuka suaranya ketika sudah benar-benar risih pada Keisya.
Gadis itu terlihat merengut dan marah. Tapi karena sangat menyukai Aksa sejak pertama kali bertemu untuk di jodohkan, Keisya memilih menekan egonya dan tetap tersenyum meski Aksa menatapnya sengit.
"Baiklah, tapi setelah makan nanti kita berdansa ya. Pasti akan aneh di lihat jika kita akan menikah tapi berjauhan seperti ini. Pasti akan jadi bahan gunjingan."
Aksa tidak menjawab dan sibuk memilih makanan yang akan ia santap. Dan karena terus di cueki, akhirnya Keisya menjauh dari Aksa dan berbaur dengan keluarga Aksa yang lain.
Sementara itu di dapur, Zea sedang sibuk mengawasi para pelayan yang bertugas di sana. Sesekali ia mengecek ke meja prasmanan untuk memastikan stock makanan aman. Sejauh ini pesta berjalan lancar dan semua tamu terlihat sangat nyaman dan bergembira.
Namun ketika Zea akan memasuki dapur yang sepi karena para pelayan sedang sibuk melayani tamu, ia di kejutkan oleh suara dua orang wanita yang berada di dapur. Mereka terdengar seperti berbisik-bisik.
Zea mengenali salah satu di antara kedua wanita itu. Tapi yang satunya lagi, Zea belum pernah melihatnya sama sekali. Namun dari seragamnya, bisa ia pastikan bahwa wanita itu adalah karyawan cathering yang bertanggung jawab di pesta ini.
Dan karena Zea dilatih untuk selalu waspada, ia mengurungkan niatnya memasuki dapur dan memilih bersembunyi di balik pintu untuk mendengarkan pembicaraan kedua wanita itu.
"Kau yakin ini aman?"
"Aman Nona, tidak ada efek jangka panjang. Efeknya hanya berhalusinasi jangka pendek dan mengantuk. Tidak berbahaya sama sekali."
"Bagus. Ini uang mukanya. Bayaran penuh akan ku berikan jika rencananya sudah berhasil."
"Terima kasih Nona."
"Sebentar, jangan pergi dulu. Berikan minuman yang sudah ku beri obat ini pada tuan Aksa. Jangan sampai salah orang. Kau sudah ku perlihatkan fotonya kan? Jangan sampai salah. Bayaranmu dua kali lipat jika ini berhasil."
"Baik Nona."
Zea yang mendengar itu tetap waspada di balik pintu namun tidak bertindak apa-apa. Ia hanya melihat tingkah kedua wanita itu dari celah pintu. Ketika sudah yakin tidak ada yang melihat, mereka pergi berlainan arah dengan si pelayan membawa jus jeruk kesukaan Aksa.
Ketika mereka berdua sudah meniggalkan dapur, Zea masuk dan segera mencari apa yang baru saja di campurkan Keisya si centil ke minuman Aksa. Jangan-jangan racun? Tapi tadi Zea sempat mendengar bahwa benda itu hanya akan membuat Aksa mengantuk dan berefek jangka pendek. Jadi tidak berbahaya.
Sebenarnya untuk apa si centil manja itu berbuat aneh-aneh pada Aksa. Apa gadis itu tidak takut ketahuan? Dasar ceroboh. Lalu bagaimana sekarang? Ia memberi tahu Aksa atau bagaimana. Tapi tunggu, bukankah itu bukan urusannya.
Lagi pula Aksa baru saja menginjak-injak harga dirinya kemarin. Seharusnya Zea tidak begitu peduli pada lelaki itu. Biar saja Aksa meminum jus jeruk itu, toh ia tidak rugi apapun jika terjadi sesuatu pada Aksa. Benar begitu kan?
Sementara di acara pesta, Aksa tengah menikmati rendang daging kesukaannya. Dari segala makanan mewah yang tersaji di acara ini, Aksa tidak menginginkan apapun selain rendang. Makanan itu benar-benar pas ketika menyatu dengan mulutnya.
"Tuan, ini jus jeruknya."
Aksa menoleh saat menyadari seorang pelayan memberinya jus jeruk favoritnya. Seingatnya ia tidak memberi tahu siapapun jika ia ingin jus jeruk. Lalu jus jeruk ini siapa yang memesankan? Tapi ya sudahlah, setelah makan rendang sampai kenyang, meminum jus jeruk adalah kombinasi yang paling pas menurutnya.
Aksa mengambil jus jeruk itu dari nampan. Sang pelayan itupun pergi setelah jus tersebut ada di tangan Aksa. Sedangkan Keisya, perempuan centil itu memperhatikan Aksa dari jauh dengan senyum lebar tersungging di bibirnya.
Sebentar lagi Aksa benar-benar akan menjadi miliknya. Sudah cukup selama ini ia menunggu Aksa membuka hati untuknya. Meskipun ia menyerahkan tubuhnya sekalipun, Aksa tidak pernah meliriknya. Bahkan terkesan risih padanya. Dan malam ini, Aksa tidak akan bisa berkelit lagi darinya. Aksara Nicholas Hartanto akan menjadi miliknya malam ini.
Namun ketika Aksa akan meminum jus jeruk itu, seorang pelayan yang hanya terlihat punggungnya tiba-tiba menyerobot minuman itu dan menegaknya hingga tandas. Keisya melotot seketika.
Sial sial sial
Siapa yang sudah berani menggagalkan rencana Keisya kali ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/314208421-288-k560893.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping With My Maid (TAMAT)
Romance21+ Sejak kecil, Aksa merasa sangat tidak betah di rumahnya karena anak sang kepala pelayan. Zea namanya, anak perempuan gendut yang tiga tahun lebih tua darinya itu sangat menyebalkan dan tukang mengadu jika Aksa menjahilinya. Dan alhasil, kedua or...