21. Say Never let me go.

3.3K 56 0
                                    

Buat pembaca Baru👉Tolong di Vote

---------------------------------------------------------------
.
.
.
.
.

"Kau sangat cantik El."Puji Edmand ketika dia tengah membaringkan tubuh Elena di kasur. Akhirnya Kedua pasangan ini hanya saling Memandang satu sama lain Ingin bicara pun mereka bingung harus Mulai dari mana.

"Ka-kau tidak jadi Pulang."Akhirnya Edmand Memberanikan diri untuk bertanya Meski agak gugup.

"Memangnya kau mau aku Pulang." Edmand langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat."Jangan!"Elena terkekeh melihat tingkah lucu pria ini. Perlahan Ia mengelus bulu-bulu halus yang ada di wajah Edmand Membuat sang empu memejamkan matanya.

"Untuk Apa aku pulang jika rumahku adalah kau Edmand."Edmand membuka matanya, memandangi wajah cantik Elena. Sungguh Edmand sangat terharu mendengar itu.

"Tapi aku hanya bisa menyakitimu El, Aku.... "Edmand tidak bisa melanjutkan kata-kata nya lagi dia terlalu banyak menyakiti Elena. Dia hanya merasa tidak pantas untuk Elena.

"Maafkan aku..... Hiks...

"Sungguh aku menyesal El....."Ujar Edmand langsung berlutut di hadapan Elena menangis sejadi-jadinya. Elena yang melihat itu pun terkejut.

"Ed, bangunlah jangan seperti ini."Ujar Elena berusaha membuat Edmand berdiri tapi itu malah sia-sia.

Elena menghela nafas ia pun turun dari Kasurnya dan terduduk seperti Edmand, lantas ia langsung membawa Edmand dalam pelukan nya. Elena paham apa yang dirasakan Edmand yaitu penyesalan dan ia akan berusaha meyakinkan Edmand bahwa dirinya telah memaafkan nya.

"Ed, dengar aku! sudah memaafkan mu. Aku-aku sudah memutuskan pilihan ku untuk tinggal disini bersamamu, merawat anak kita bersama-sama. Aku ingin hidup bersamamu. Aku ingin menghabiskan hariku di rumah tua ini....bersama mu."

"Jadi.... Lupakan apa yang terjadi di antara kita. Ayo kita memulai semuanya dari awal."lanjut Elena yang membuat Edmand mematung mendengar penuturan wanitanya ini.

Edmand tidak salah dengar kan, Elena ingin hidup bersama nya. Entahlah Edmand hanya merasa tidak percaya saja semoga saja ini bukan mimpi.

Tiba-tiba Edmand merasa bersalah dan bahagia sekaligus, bahagia karena Elena kembali ke pelukannya tapi, disisi lain dia merasa bersalah karena wanita sebaik Elena harus mendapatkan laki-laki sehebat dirinya.

"El, Ak-aku berjanji.....Aku akan berhenti dari pekerjaan ku sebagai pembunuh bayaran. Aku akan membahagiakanmu. Aku akan memfokuskan diriku hanya untukmu dan anak kita, kita akan membesarkan anak kita bersama-sama. Aku akan meninggalkan dunia gelap ku hanya untukmu El." ucapnya bersungguh-sungguh.

"Aku tidak butuh janji Ed. Aku butuh pembuktian mu."Elena teringat terakhir kali Edmand berjanji tapi dia tidak pernah menepati janjinya maka dari itu Elena membutuhkan pembuktian.

"Aku akan berusaha El. Aku tidak akan mengecewakanmu lagi."ucannya langsung membawa Elena pada pelukannya.

Yah, Edmand akan berusaha untuk tidak lagi mengecewakan Elena ini adalah kesempatan terakhir yang dia punya dan Edmnad akan berusaha untuk membahagiakan keluarga kecilnya ini.

Tiba-tiba pandangannya jatuh pada perut Elena yang agak buncit. Astaga betapa bodohnya Edmand yang melupakan malaikat kecilnya ini.

"Hey sayang, ini dady sudah pulang. kau pasti merindukan Daddy kan." ujarnya nampak mengelus perut itu dan sesekali mengecupnya.

"Maaf tadi daddy melupakanmu habisnya Momy mu cantik sekali."ujarnya berbisik tapi, masih bisa didengar oleh Elena.

"Aku tidak menyangka perutmu sudah buncit lagi. Terimakasih karena telah merawatnya dengan baik. "

MY  Hot Bodyguard (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang