—10 ways—
cara kelima; menghilang.
Jeongwoo telah kehabisan ide, ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan setelah semua caranya gagal.
jadi, setelah berkonsultasi dengan si pakar cinta— Doyoung, Jeongwoo segera menerapkan ilmu barunya.
menghilang, itu yang Doyoung sarankan melihat Junghwan tak pernah menghargai usaha Jeongwoo sama sekali.
jadi, Jeongwoo memutuskan untuk menahan rindunya sebentar. menghilang dari hadapan Junghwan untuk sementara. sudah dua hari pria berbahu lebar ini tak mengirim pesan pada pujaan hatinya, tidak pula menanyakan kabar pada Niki atau sekedar datang ke sekolah untuk melihat Junghwan.
hari ini adalah hari ketiga, hari terakhir Jeongwoo menghilang dari Junghwannya. dalam lubuk hati si tampan, pria itu berharap Junghwan diam diam merindukannya. atau sekedar berintrospeksi diri sehingga sang pemuda mau membuka hati untuknya.
"ru, ga tahan deh saya. chat aja apa ya?"
Haruto mendecak, menoyor pelan kepala sahabatnya kesal. "ntar gagal dong acara menghilangnya. tahan sebentar kenapasih, nanti malem aja chatnya."
Jeongwoo mencebikkan bibir tak setuju, pria satu ini amat sangat merindukan si manisnya. yah, meskipun Junghwan tak pernah sekalipun melihatnya.
"nanti malem saya datengin langsung aja apa ya ke rumahnya? bawain martabak spesial, buat permintaan maaf."
lagi lagi Haruto mendengus lelah. seorang budak cinta seperti Jeongwoo memang tak bisa dinasihati.
"jangan tolol, effort lo selama ini aja ga berarti buat dia. ngarep apa sih lo sama Junghwan? mustahil."
Jeongwoo menggigit bibir bawahnya, sejujurnya ia lumayan setuju dengan perkataan sahabatnya itu. namun pria berkulit tan ini juga kukuh pada pendiriannya. bisa tak bisa, ia harus bisa.
"kenapa ga bisa ru? saya masih punya banyak cara buat deketin dia."
Junghwan mengunci toko bunga tempatnya bekerja, shift sorenya sudah habis. ia perlu pulang dan beristirahat. agar sepulang sekolahnya nanti ia punya tenaga untuk kembali bekerja.
jam menunjukkan pukul sembilan malam. namun jalanan sudah sangat sepi. membuat si pemuda harus menyiapkan mental lebih agar ia selamat menuju rumahnya.
Junghwan pulang dengan berjalan kaki, cuaca malam yang dingin dan menusuk itu membuat suasana mendukung Junghwan untuk memasuki mood mellow.
sembari berjalan, Junghwan diam diam berpikir mengapa tiga hari ini Jeongwoo tak ada kabar, tak lagi menghubunginya melalui chat, maupun datang langsung untuk sekedar melihatnya di sekolah. apakah pria itu sudah menyerah?
tidak tidak, Junghwan tak boleh berpikir seperti itu. Junghwan tak boleh sekalipun memikirkan pria asing pengganggu itu.
sebagai gantinya, Junghwan seharusnya berpikir apa yang harus ia lakukan agar sosok produser musik tersebut pergi dari hidupnya. sungguhan pergi dan tak lagi mengganggu kesehariannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 ways; iksan boys [end]
FanfictionWARNING!! CHAPTER ACAK ACAKAN. (harap teliti sebelum membaca agar dibaca sesuai urutan.) "pegang janji saya, kalau sampai cara kesepuluh pun masih tetap gagal, saya janji bakal lupain dia." mengejar cinta siswa SMA yang dikenal urakan dan berandalan...