𝐈𝐈» [Your Grace]

1K 128 8
                                    

THE CROWN—The End of Dusk.

“S E M P I T E R N A L”

•••

Menjadi sederhana itu menyenangkan. Putra tunggal Duke itu selalu bersikap seperti apa yang ia inginkan, bukan apa yang telah menjadi tuntutan lingkungan.

Nunew menyukai segala hal tentang awan—putra Duke itu selalu mendamba cahaya bulan di setiap malam atau tentang rerumputan yang mendayu-dayu di sapu angin.

Sesederhana itu, bukan? Itulah yang membuat Zee Pruk—putra Baron, sampai begitu jatuh hati. Menyadari bahwa ia hanyalah seorang keturunan Baron adalah hal yang menyakitkan. Namun, nyatanya nasib dan takdir dapat lebih hebat dari segala hal tentang hukum manusia.

Kasta rendah hanya boleh bergaul atau bersama kasta rendah pula—itulah yang telah terpatri di dalam otak orang-orang.

Takdir mempertemukannya dengan Nunew, seorang putra bangsawan yang luar biasa baik hati—di sebuah pameran kecil ibu kota saat akan menginjak remaja kala itu. Nunew dengan jubah kebangsaan penuh permata, menjabat tangan lusuhnya erat dengan semburat senyum manis yang tulus.

Dan hubungan itu semakin berkembang sampai saat ini.

“Maaf,” lirihnya.

Nunew menoleh lekas, tentu dengan kernyitan di dahi. Mengapa Zee tiba-tiba mengatakan hal demikian? “Maaf?”

Menggeleng lekas. Zee terkekeh masam. “Lupakan,” ucapnya sembari menendangi beberapa ranting berduri yang ada di sepanjang jalan agar tak menyakitkan kaki kekasihnya.

Ia akan mengantar Nunew pulang sore ini. Harus! Meski berulang kali Nunew merengek tak ingin. Ia pun ingin selalu bersama kekasih kecilnya itu, namun ia tak ingin menjadi jauh lebih egois.

“Awannya bagus.”

Zee mengikuti arah pandang si manis. Benar, siluet jingga mulai menggantung indah di atas sana. “Cantik, seperti dirimu, Nu.”

“Kalau begitu sekarang lihat bunga itu, hia.” Nunew menunjuk gerombolan tanaman Petunia di sepanjang jalan setapak ini.

“Bagus,” tukas Zee.

“Indah seperti, hia.” Nunew mengatakannya dengan semburat kemerahan di kedua sisi wajahnya—dan itu terlihat amat manis.

Zee sampai tak sanggup membendung gelak tawanya. Mengusak pucuk surai si manis pelan. “Aku tak se-indah itu. Kau yang jauh lebih luar biasa.”

Namun bagi Nunew, Zee adalah segala-galanya dalam hidupnya. Sosok remaja dengan senyum simpul yang menawan dan kepribadian setenang danau yang dalam. Ia telah menjadi si pemuja seorang Zee Pruk bahkan dalam pandangan pertama saat itu.

Si manis sedikit tersentak, saat Zee tiba-tiba menyelusupkan sekuntum bunga Daisy di sela daun telinganya.

“Kau terlalu indah, Nu.”—sampai aku berulang kali tertampar kenyataan, karena kau tak seharusnya mencintai pemuda miskin sepertiku, dan aku tak seharusnya berharap terlalu jauh bahwa semesta akan merestui hubungan ini.

Jika menurut beberapa orang, Zee terlihat seperti pemuda klise yang aneh. Namun bagi Nunew, kekasihnya itu adalah anugrah terbaik yang di beri Tuhan, agar ia tahu bahwa kehidupan bukan hanya tentang kasta. “Aku lebih suka di sebut sebagai pemuda baik hati, hia.”

“Kau sempurna.” Zee mengulas senyum teduh. Menarik genggaman tangannya pada lengan si manis, saat menyadari kedatangan sebuah kereta kuda di depan sana.

THE CROWN - The End of Dusk [ZeeNunew] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang