THE CROWN - The End of Dusk [ZeeNunew] END

𝐕𝐈𝐈» [Beheading Sword]

THE CROWN—The End of Dusk.

“S E M P I T E R N A L”

•••

Nunew menyusuri lorong kediaman dengan langkah tergesa-gesa.

Tengah malam ini, ia mendapat kabar buruk! Bahwa Nat dan Max berhasil tertangkap. Keduanya sempat di jebloskan ke dalam penjara, dan itu tandanya Max dan Nat telah tertangkap sejak lama.

Jubah kebangsawanannya berkibar di terpa angin malam. Sementara langkah ringkih itu seolah tak menggubris apapun. Tujuannya saat ini adalah pelataran, di mana Max dan Nat tengah di persiapkan untuk di eksekusi besok!

Gerbang pelataran masih terbuka lebar. Mungkin karena para penjaga masih sibuk mempersiapkan segala hal tentang eksekusi besok.

Di kejauhan, siluet dua orang membuat jantungnya kian berdentum tak karu-karuan.

“Ku mohon, semoga itu bukan mereka.” Nunew merapal. Begitu amat sangat mengharapkan bahwa kabar yang ia dengar adalah kabar yang keliru.

Namun sialnya itu benar! Nunew termangu beberapa saat di ambang gerbang. Menatap keberadaan Nat dan Mat yang tampak terikat di sebuah pilar besar.

“T-tidak ...”

Nat menjadi yang pertama, mendapati kehadiran Young Grace itu. Pemuda kecil keturunan Baron itu mengulas senyum pedih. “Y-your Grace.”

Suara pilu itu membuat tangis Nunew pecah ruah. Ia berlari lekas, sebelum di hadang oleh beberapa pengawal yang tengah bertugas.

“LEPAS! NAT!” Nunew sudah mencoba berontak, namun para pengawal itu lebih dari kuat. Mencekal kedua tangannya erat. “L-lepaskan ku mohon.”

Max menatap Nunew dengan senyum tipis. Astaga, ia amat tak menyangka bahwa inilah akhir dari hidupnya. Ia juga tak pernah membayangkan bahwa ia tak akan lagi bertemu dengan Young Grace baik hati itu lagi.

Nunew jatuh bersimpuh. “B-bagaimana bisa?—”

BAGAIMANA BISA MEREKA TERTANGKAP?!

“Senang dapat menikmati malam, dengan cahaya rembulan,” tutur Max dengan kekehan tipis. “Dan cahaya itu mulai redup karena kalah dari mu, Your Majesty.”

“Max, a-aku ...” Nunew menangis dalam gagu. Ia meremat permukaan pejamas-nya erat. Sungguh, tak sanggup menatap kedua sahabatnya di sana.

“Setidaknya Tuhan memberi malam terakhir yang indah untuk kita berdua, hia,” lirih Nat. “Kita bahkan masih di pertemukan dengan Young Grace.”

Dan itu semakin membuat Nunew meraung. Ia menegakkan tubuh secara mendadak dengan tatapan tajam. “Aku akan berusaha berbicara dengan kakak.”

Ia akan mengupayakan kebebasan Nat dan Max—bahkan ia rela menukar apapun yang ia punya!

Langkahnya baru di ayun beberapa langkah, saat suara James mengalun tegas.

“Tak ada yang perlu di bicarakan.”

Nunew buru-buru berdiri di hadapan James. “K-kak ...”

“Kau tak seharusnya menentang ku, hanya karena kedua sampah itu—”

“MEREKA BUKAN SAMPAH!” Itu hanya reflek. Nunew menatap James tepat di mata. “Mereka sahabat-sahabat ku, kak.”

James tergelak getir. Sungguh amat tak percaya bahwa adik yang telah ia besarkan, hari ini membentaknya tepat di wajah.