|| sSeveNn ||

15K 1.1K 201
                                    

_-_

|

Obsessed

|

_-_

    Sudah dari beberapa jam yang lalu muka anak itu sembab, bibirnya mengerucut sedih menatap pemandangan menyakitkan mata.

Sang papa sedang bermanja dengan perempuan itu di sofa, tidak mempedulikan Rian yang sudah berkali kali memecahkan gelas untuk menarik perhatian.

"Om cakep banget, padahal udah jadi duda."

"Pasti."

Remaja perempuan itu menunjuk Rian yang baru saja ingin membuang tumpukan uang ke dalam perapian. "Anak om? Agak .. kurang ajar ya?"

Edward terdiam, lalu kembali fokus lagi tersenyum menatap gadis di pangkuannya.

Rian yang mendengar pernyataan barusan merasa murka, ia dengan kesal melepar semua barang hingga hancur berkeping.

"Rian gak peduli! Hiks .. Rian gak mau ngomong sama papa! Papa jahat!"

Pemuda pendek itu berlari laju menaiki tangga, meninggalkan satu satunya orang yang masih ia punya untuk bermanja dengan orang lain.

Rian tidak suka!

Anak itu tidak suka saat papanya lebih perhatian dengan orang lain, saat papanya mencueki dirinya karena orang lain, saat papanya diam saja melihat ia menangis.

"Anak om pergi, pasti gara gara aku ya?" Muka itu ia buat semelas mungkin, agar terlihat bahwa dirinya lah yang tersakiti.

"Tidak, bagaimana jika kita bersenang senang?"

Perempuan itu mengangguk semangat. "Aku suka bermain! Bermain apa?"

"Memanaskan Ranjang malam ini? Di bawah rembulan, bagaimana? Terlihat menarik."

Si kuncir kuda itu bersemu, ia menunduk membuat pola abstrak di dada yang lebih tua. Matanya berbinar nakal.

"Ugh! A-aku belum pernah om .."

"Mari kita coba malam ini, pamit pada orang tua mu."

"Pamit?"

Pria itu menatap langit langit. "Maksudku, bilang pada orangtua mu bahwa kau menginap di rumah teman."

Yang di pangku mengangguk, ia mulai menggerakan badan bawahnya dengan lembut. "Seperti ini?"

"Good girl."

[Obsessed]

"Ugh-"

   Manik sipit itu mengerjap saat memdengar kebisingan dari arah luar kamarnya, suara itu terdengar seperti rintihan wanita di telinganya.

"Mbak kunti?"  Rian melirih, memeriksa setiap sudut kamar.

Ia takut dengan yang berbau misteri, hantu, atau apapun itu hewan menyeramkan lainnya.

Obsessed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang