_-_
|
Obsessed
|
_-_
Hari kelima Rian bersekolah membuat satu gedung gempar karena anak itu menangis histeris sebab melihat latihan membunuh dengan trik yang benar.
Menggunakan manusia hidup, manusia itu tahanan sekolah yang sudah melakukan hal hal menjelekan atau hampir menyebar luaskan perihal sekolah.
Atau kadang mereka menggunakan tahanan pihak polisi yang ingin di hukum mati.
Jelas Rian berteriak, karena ia giliran selanjutnya untuk menggunakan trik menakutkan itu.
Sisa satu mata, dan ia di suruh mencongkelnya?
"Papa .. Hiks .. Rian gak mauuu."
Guru itu tersenyum miring. "Baiklah, jika tidak mau kau harus menurut padaku, bagimana?"
Rian mengangguk ribut, di depannya ini hanya guru laki laki muda jadi tidak mungkin di suruh melakukan yang berat berat.
"Duduk di sini." Guru itu menepuk pahanya, matanya menyorot tajam sebagai tanda bahwa ia harus melaksanakan permintaan itu jika tak mau mencongkel.
Rian berjalan pelan, lalu mendudukan dirinya di pangkuan membuat semua murid menggeram marah.
Menatap nyalang guru itu yang kini tersenyum menang, menatap remeh semua teman sekelas Rian.
Dengan reflek Rian memeluk leher guru itu, matanya yang berembun menatap manik setajam elang.
"Rian gak di suruh congkel lagi, kan?"
"Tidak, selagi kau memelukku."
Anak itu langsung mengeratkan pelukannya, mendusal di leher itu dengan malas. Matanya sudah menyayu karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.
"Pak devan." Seorang murid perempuan mengangkat tangan.
"Pulang sekolah berduel dengan ku, jika kau menang maka kau akan mendapatkan mata ini. Tapi, jika kau kalah maka kau berjanji tak akan pernah menyentuh Rian kami."
Devan menyeringai. "Sure."
Semua murid menatap andriana dengan pandangan berbeda, hei! Mata perempuan itu berwarna biru karena keturunan.
Di sayangkan sekali jika di jadikan bahan taruhan.
Devan menatap muridnya dengan senyuman nakal. "Oh? Selain mukanya yang imut ternyata bokong ini sangat kenyal."
"Badannya sangat harum, seperti ice cream vanilla."
Joseph melempar pisaunya, ia berjalan meninggalkan lapangan dengan kedua temannya.
Semua murid menyumpah serapah kan guru itu dengan penuh amarah, bagaimana pun, anak mungil itu hanya milik kelas mereka.
"Eung .. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed ✔
Teen Fiction[ Fantasy, Bromance ] Rian paham, kenapa kasih sayang Edward tak terasa seperti seorang 'Ayah'. >[bromance] Ceritanya meresahkan banget, jadi kalo gak sesuai sama kalian jangan di baca ya!