Holla guysss
Welcome back
Hari ini double update
Lagi mood+lagi lancar mikirnyaMakasih banyak yang udah baca Sampek sini
Terharu banget aku tuhh
Apalagi sama yang udah nyempetin buat vote😭Moga bisa makin rame yakkk
Minta tolong banget kalo ada typo ato kata kata yang blibet langsung komen aja ya...
Ikhlas lahir batin aku buat di komenOke happy reading guys
Bertemu dengan papanya di caffe sama sekali tidak pernah ada dalam benak Zia, sebab ia pikir ia akan bertemu dengan sang papa nanti di saat ia sudah siap kembali ke rumah.
Zia shock di tempatnya, bibirnya terkatup rapat, tak tahu harus mengatakan apa, sungguh bertemu papa setelah bebas adalah satu hal yang paling di takuti oleh Zia setelah Renata tentunya.
Sama halnya dengan Rajendra, ia juga sama sekali tak menyangka akan bertemu dengan putrinya di sini, di tempat ia hendak melakukan kembali kerja sama dengan keluarga Dirgantara dan di caffe milik keluarga Dirgantara pula.
Bahkan Rajendra pikir putrinya itu masih mendekam di penjara, sebab ia sama sekali tak mendengar kabar bahwa putrinya telah di bebaskan.
"Aqeela Zia" ucap Rajendra usai menatap tanda pengenal milik Zia "setelah rapat papa mau bicara sama kamu" lanjut Rajendra sembari menatap putri sulungnya sendu.
Zia tak menjawab memilih menundukkan kepalanya.
Ah... Rajendra malah lupa tujuan ia kemari "bisa tunjukkan toilet?" Ucap Rajendra
Zia mendongak "toilet di sana pak..." Ucap Zia sembari mengarahkan telunjuknya, kemudian ia menarik laki laki yang berdiri di sampingnya
"Adit anterin bapak ini ke toilet" suruh Zia pada lelaki sesama pegawai sepertinya.
Adit menurut dan membawa Rajendra sesuai perintah seniornya
Berbicara formal dengan ayah sendiri membuat Zia merasa aneh dan canggung, akan tetapi seperti yang di katakan Reyhan a.k.a bosnya tadi, ia harus profesional.
Zia memilih kembali menatap tempat orang orang sedang melaksanakan rapat, disana juga terdapat Reyhan yang juga sedang menatapnya dengan tatapan remeh salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas.
'dia kenapa sih?' pertanyaan itu yang terlintas di benak Zia tatkala tatapannya bertemu dengan laki laki itu.
Masih dalam pengamatan Zia, laki laki bermarga Dirgantara itu beranjak dari tempatnya dan mendekat ke tempat Zia berdiri.
"Kaget?" Tanya laki laki itu masih dengan senyuman miring yang menghiasi bibirnya
'apalagi ini?, bukannya gue nggak ngelakuin kesalahan?' batin Zia, sedetik kemudian gadis itu mengangguk mengiyakan ucapan bosnya
"Baru bokap lo, belum Renata, kayaknya lo bakal pingsan ketemu dia" ucap Reyhan lagi, entahlah laki laki itu masih setia berdiri di depan Zia
Zia mengernyit dahinya bingung "tapi saya sudah dua kali ketemu Renata" sahut Zia
Reyhan terdiam di tempatnya, gagal sudah rencana ia ingin mengagetkan Zia lagi "terus lo apain dia?" Tanya Reyhan lagi
Zia menghela nafas berat, tak bisakah laki laki di depannya ini tak berpikiran buruk atas Zia "saya minta maaf"
Reyhan malah terkejut dengan pengakuan Zia "dia maafin lo?" Tanya Reyhan
Zia mengangguk "dia perempuan baik makanya langsung maafin saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist Change [END]
Novela JuvenilWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA Berubahnya sang antagonis Antagonist tobat ✅ Nama lengkapnya Aqeela Zia Rahardian, gadis yang mendekam di penjara usai kelulusan SMAnya akibat kesalahan fatal yang ia lakukan. Lima tahun mendekam di penjara memb...