21.Rencana

9.7K 841 23
                                    

Welcome back and happy reading

Sorry banget guys kalo part-nya pendek

Jujur idenya udah ngalir tapi gada waktu buat ngetik ✌️ sama mikir kosa katanya

And makasih udah bertahan Sampek sini





Zia masuk ke dalam sebuah mobil yang telah menunggunya sedari lima menit yang lalu, gadis itu mendudukkan dirinya di kursi penumpang, usai di rasa siap pengemudinya di sebelahnya mulai menjalankan mobilnya

Semenjak bebas hari yang lalu Zia tak pulang sendiri dengan di antar sopir, Jevan selalu menawarinya untuk mengantarkan pulang itung itung agar keduanya semakin dekat Zia mengiyakannya saja, walau sebentar dia cukup merasa tak enak dengan Jevan.

"Kalo emang mas sibuk nggak papa loh Zia pulang sendiri" ucap Zia mengutarakan perasaan tidak enaknya

"Nggak papa Zi... Kalo emang sibuk saya nggak bakal jemput kamu, lagi pula jam pulang kita samaan" sahut Jevan tanpa menoleh pada Zia fokus menatap jalanan di depannya

Meskipun Jevan sendiri memiliki perusahaan yang di wariskan dari keluarganya, akan tetapi yang Zia tau direktur utama tentu sangat sibuk seperti yang Zia lihat dari papanya.

"Emang biasanya ikutan jam pulang karyawan mas?"

Jevan menggeleng "sebelumnya sih suka suka saya pulang jam berapa lebih ke molor dari jam pulang" sahut Jevan

Kan Zia jadi merasa tak enak mendengarnya "seharusnya mas sekarang bisa lembur berarti? Udah Zia bilang kalo sibuk nggak usah jemput"

"Kamu nggak suka saya jemput?"

"Bukan gitu haduh... Maksud Zia, ah udah lah lupain aja" ujung ujungnya Zia memilih mengatakan hal itu.

Jevan terkekeh mendengarnya "besok mau ketemu mama saya?" Laki laki itu mengalihkan topik obrolan

"Maksudnya gimana?" Zia balik bertanya tak paham

"Kebetulan besok Minggu, mau ke rumah saya? Itung itung kenalan sama keluarga saya"

Zia berfikir sejenak "keluarganya mas Jevan ada yang udah tau Zia?" Sejujurnya Zia juga bingung harus mengiyakan ajakan Jevan atau tidak

"Bunda sama ayah udah kenal dan tau kamu yang mana, makanya saya lamar kamu ke pak Rajendra, walaupun bukan lamaran resmi"

Zia mengangguk faham "mas Jevan punya saudara?"

Jevan mengangguk "adik saya dua cewek semua dua duanya kuliah satunya semester 5 satunya lagi baru mahasiswa baru"

Hening sejenak

"Jadi gimana? Mau ke rumah saya? Kenalan sama Bunda ayah?"

Berfikir sejenak kemudian mengangguk, lagi pula memang sudah saatnya kan? Nantinya juga ia akan menikah dengan pria yang duduk di sampingnya ini.

"Mas, tapi tentang masa lalu Zia?"

Jevan tersenyum menanggapinya dan Zia mengartikan bahwa kedua orang tua Jevan tak mempermasalahkan hal itu.

**********

Zia sedikit bangun lebih pagi dari biasanya, sebab ia ingat akan ajakan Jevan kemarin untuk berkunjung ke rumah laki laki itu.

Pukul tujuh pagi Zia masih mengenakan pakaian rumahannya, sebab ia akan pergi nanti pukul sembilan.

Zia turun ke bawah, melihat mamanya yang mulai menyiapkan sarapan, sarapan di hari Minggu memang sedikit terlambat dari hari hari biasanya dan kebanyakan memilih waktu sarapan sesuka hati mereka

The Antagonist Change [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang