🦢 Stairway to Honeymoon (2)

532 74 15
                                    

Agent On Task = Husband & Wife
Agent's Secret Code = 230400 & 260500
Agent's Name = Jeno & Yeji
Mission = Meluluhkan Hati Mertua
Target's Will = Kencan & Masak

Agent On Task = Husband & WifeAgent's Secret Code = 230400 & 260500Agent's Name = Jeno & YejiMission = Meluluhkan Hati MertuaTarget's Will = Kencan & Masak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji berdiri gugup di sisi westafel. Tangannya menyatu gugup sedangkan kepalanya menunduk dalam. Ia berdiri lucu diatas tumit sambil mengadukan kedua ibu jari kakinya. Bibir mengerucut lucu sambil sesekali mengintip sang mama mertua menilai hasil kerjanya.

"Saya meminta kamu untuk membuat makanan."

Yeji mendongak dengan binar polos menjengkelkan di mata Tiffany. "Iya, Ma."

"Lalu kenapa kamu menyuguhkan racun?" Tanya Tiffany culas.

"Pfft... Racun banget, Ma?" Komentar Karina membuat Yeji mengerucutkan bibirnya kian maju.

"Sini kamu coba." Perintah sang nyonya rumah pada putrinya yang seketika saja menyesal sudah mengeluarkan suara.

Namun, karena tak ingin mendapatkan omelan, Karina menurut saja walaupun sebenarnya enggan mencicipi. Melihatnya saja ia sudah bisa merasakan seaneh apa rasa masakan adik iparnya itu.

"Warna tempenya menarik, ya, Ji?" Basa-basi Karina sambil tersenyum kaku. Lihatlah bentuk tempenya yang tipis seperti keripik tapi ukurannya tak serupa. Warna tempe goreng yang harusnya keemasan kini malah berwarna hitam.

"Lo masak tempenya gimana, Ji? Di rendam pake tinta cumi? Biar lebih umami gitu?" Karina bukan meledek. Hanya berusaha mencairkan suasana saja.

Mengambil satu keripik itu, Karina mencocol ke sambal yang dari baunya saja sudah menyengat. Dalam hati dia berdoa. "Ya Tuhan, jangan biarkan hamba yang masih jomblo dan dalam perjalanan menuju jadian dengan pria idaman ini mati karena mencicipi sekaligus menghargai adik ipar sendiri."

"J-jangan dimakan, Rin. Nanti kamu muntah." Larang Yeji dengan suara lemas.

Padahal ia sudah susah-susah membuat makanan itu sejak subuh. Nampaknya usahanya sia-sia.

"Gapapa. Gue kan kakak ipar yang baik. Jadi bakal gue coba." Namun sedikit lagi tempe itu masuk mulut, Karina menariknya menjauh. "Hing... Takut." Rina merengek. Lalu ia memejamkan mata dan dalam sekali hap ia telan tempe berbalut sambal itu.

"Muntahin aja..." Lirih Yeji lesu.

Karina membekap mulutnya sendiri serba salah. Masuk akal melihat wajah Tiffany penuh kemenangan tapi di sisi lain ia tak tega memuntahkan melihat wajah Yeji. Jadi dengan tekad kuat dan bulat ia telan makanan yang seharusnya enak itu lalu meneguk air sampai tiga gelas.

"Lo masak tempe pake bawang putih?" Tanyanya sambil mengerjap menghilangkan pahit yang bercampur dengan manis dan bau ikan.

"Iya."

Oh pantas saja. Tempe goreng yang pahit bercampur dengan bawang putih gosong merupakan perpaduan yang sempurna.

"Sambelnya enak kok." Bohong Rina. "Bentuknya udah enak." Hanya bentuknya saja. "Tapi mungkin nanti lo pakai terasinya jangan banyak-banyak. Gula juga dikit aja. Lo tau, kan, sambal itu pedas bukan manis?"

Love's FlavourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang