Part 18 [ Holiday ]

3.5K 267 8
                                    

Happy Reading!!
Sorry for typo!!

Happy Reading!! Sorry for typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-0o0-



"Assalamu'alaikum."

"Waalaikum salam, anak-anak Mama akhirnya pulang juga."

Ocha dan Aryan bergantian menyalami tangan juga memeluk Novi dan Herru, lalu keduanya pun beralih ke arah Darma dan Resi yang duduk di kursi yang sama.

"Ihh kamu siapa? Kenapa deket-deket sama mantu saya."

"Mami.."

Ocha merengek kesal saat Resi menjahilinya yang hendak memeluknya, hal itu membuat gelak tawa terdengar.

"Ihh kamu malu-maluin aja, udah punya suami juga." Omel Resi.

"Papii, Mami nya tuh ihh.. Masa Ocha di gituin..?" Ocha beralih memeluk tubuh Darma dengan manja.

"Kebiasaan kamu, itu suami Mami ya. Jangan di peluk, kamu peluk suami kamu aja sana."

"Gak mau, suami Mami juga Papi nya aku. Wle!" Ocha menjulurkan lidahnya pada Resi.

"Anak mana yang gak pernah telepon Papi nya kayak gitu?"

"Ihh Mami."

"Udah-udah, jangan mulai lagi deh drama nya." ucap Darma.

"Kangen Papi.."

"Kangen tapi kok gak telepon sih?" ledek Darma.

"Ihh Papi, aku sering telepon ya."

Aryan menatap interaksi Ocha dengan orangtuanya dengan senyum tipisnya, dia senang Ocha dapat memadu rindu dengan Mami Papinya.

"Papi, Mami, Mama, Papa. Kalian tahu gak, kemarin ujian aku gak ada yang remed lho." ucap Ocha menatap empat orangtuanya dengan binar.

"Oh iya? Hebat banget sih mantunya Mama." ucap Novi dengan senyum manisnya.

"Iya bisa lah, orang guru bimbel nya aja sekelas Aryan. Pasti lulus dong." ucap Resi membanggakan menantunya.

"Anak Mami itu siapa sih?" tanya Ocha dengan kesal.

"Ya Aryan lah, siapa lagi?"

"Mami..!" pekik Ocha dengan bibir mengerucut.

"Gak papa sayang, kan masih ada Mama. Sini-sini peluk." Ocha kembali tersenyum dan menghambur ke dalam pelukan Novi.

Para lelaki di dekatnya hanya bisa terkekeh geli melihat interaksi pada wanita tersayangnya, kebahagiaan mereka lah yang selama ini menjadi pasokan semangat mereka untuk bekerja.

"Oh iya, katanya kalian mau liburan ya?" tanya Herru.

"Iya, besok sore berangkatnya."

"Honeymoon nih ceritanya."

Teacher's Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang