Hai hai hai ....
Kok sepi ya nggak ada yang komen?😂
Hahaha, jangan lupa baca sampai mentok bawah karena akan ada kuis untuk give away, special for my birthday
So, selamat membaca guys.***
Malam merayap naik ke permukaan menenggelamkan warna jingga yang elok di ufuk barat, waktunya surya kembali ke peraduan. Denting alat masak beradu menjadi musik latar kesibukan dapur sebuah rumah megah di tepi hutan. Gerak cekatan pemuda berbalut celemek terlihat memukau, cukup ahli mengolah bahan pangan yang telah tersedia di atas meja dapur. Tangan pemuda itu cekatan memotong daging dan berbagai sayuran, bahkan ia cukup teliti dalam meracik bumbu untuk olahan menu utama makan malam kali ini.
Aroma lezat menggugah selera mengepul ke udara, menyebar ke seluruh penjuru ruangan ketika rebusan kuah pedas gurih yang dibuat Xiao Zhan mendidih. Sembari menunggu masakannya matang, Xiao Zhan menata meja makan dengan menu pesanan tuan mudanya.
Xiao Zhan bersenandung, terlalu asyik dengan kegiatannya hingga tak sadar bila terdengar langkah kaki dari pintu depan. Orang yang baru saja datang hanya tersenyum sambil bersandar pada pintu ruang makan, itu adalah Yibo. Yibo menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh Xiao Zhan, polah tingkah butler-nya yang mampu merebut hati.
"Sepertinya kau sangat menikmati kegiatanmu sampai-sampai tak sadar ada orang yang datang, Ge." Yibo memutuskan mengganggu kesibukan Xiao Zhan setelah beberapa lama ia berdiri mengamatinya.
"Yi-Yibo, kau sudah pulang?" Xiao Zhan mencoba menenangkan diri setelah lonjakan tekanan darahnya akibat sapaan Yibo yang tiba-tiba.
"Menyenangkan sekali melihatmu bersenandung seperti ini. Sepertinya kondisimu jauh lebih baik daripada saat pertama kali Zhan Ge sampai di sini." Benar apa yang Yibo ucapkan, Xiao Zhan sekarang lebih tebuka dan mulai menikmati pekerjaan barunya.
Yibo hanya tersenyum melihat Xiao Zhan kikuk setelah menyadari memang dia banyak berubah setelah mereka berdua bertemu. Tak ada lagi Xiao Zhan yang menarik diri karena ketakutan dengan sekitar, sekarang hanya ada Xiao Zhan dengan senyum profesionalnya.
"Eh, mm ... aku ambil kuah hot pot-nya dulu di dapur." Secepat kilat Xiao Zhan membuat alasan agar ia dapat keluar dari rasa canggung itu.
Xiao Zhan tak mengerti kenapa akhir-akhir ini merasa badannya seperti digelitik bila mencium aroma maskulin Yibo, apalagi bila suara berat pemuda itu memanggil namanya. Xiao Zhan yakin bahwa hal seperti ini baru pertama kali ia rasakan, ia terlalu yakin.
Tak berapa lama Xiao Zhan datang mendekati meja makan dengan pot berisi kuah pedas gurih. Perlahan ia meletakkan pot itu ke atas kompor yang sebelumnya telah ia siapkan di atas meja makan.
"Hot pot pesanan Tuan Muda sudah siap." Suara renyah Xiao Zhan membuat senyum Yibo semakin mengembang, apalagi aroma lezat dari lemak daging yang lumer saat masuk kuah mendidih.
"Zhan Ge memang pandai sekali memanjakan lidahku." Kalimat tanpa prasangka yang Yibo lontarkan sepertinya tertangkap lain oleh pendengaran Xiao Zhan, tiba-tiba wajah Xiao Zhan bersemu. "Apa kau sedang sakit, Ge?"
"Ti-tidak, aku baik-baik saja." Xiao Zhan menepis lembut tangan Yibo yang refleks menempel di keningnya, bermaksud mengukur suhu tubuh Xiao Zhan.
"Kau yakin, Ge?" Pertanyaan Yibo mendapatkan agukan kepala sebagai jawaban. "Kalau begitu biar aku bantu memasukkan daging dan sayurnya ke dalam pot. Kau duduklah."
Seperti anak yang patuh, Xiao Zhan tak protes sedikit pun dengan perlakuan Yibo. Ia menarik kursi di seberang meja dan duduk di sana, menunggu bahan-bahan dalam hot pot masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CLAIM THE WOLF TO BE MINE
FanfictionXiao Zhan melarikan diri dari kejaran kawanan Sam yang telah menyerang desanya demi mengusai hutan. Zhan yang sekarat bertemu dengan pemuda misterius dan memutuskan mengabdi pada si pemuda. Yibo, pemuda yang menyelamatkan Xiao Zhan memiliki sisi gel...